12 - Party and you

30.1K 1.4K 23
                                    

My Wild Husband akan update satu part setiap hari ya. Karena jujur aku masih abu-abu sama alur cerita yang ini biar bagusnha gimana. So tunggu dan terus nikmati aja ya ceritanya. Terima kasih banyak !

HAPPY READING AND ENJOY 🍂

*

"Valerie."

Valerie langsung menghapus air matanya cepat sementara Ryan langsung duduk di sebelahnya dan menarik sebelah tangan wanita itu "Kau menangis ?" tangan kukuhnya menghapus sudut mata Valerie dengan lembut. Sebuah kecupan hangat hinggap di kening Valerie setelahnya.

Inilah Ryan. Mungkin pria itu memang sering mengecewakannya. Tapi bagaimana mungkin ia mengabaikan seorang pria yang sangat hangat dan perhatian padanya seperti ini ? Meskipun ia tidak mengetahui kejelasan perasaan Ryan terhadapnya tentu saja. Valerie hanya bisa membisu dan tidak tahu harus bersikap apa. Ryan tahu air matanya yang keluar ditujukan untuk dirinya, lantas untuk apa menyembunyikannya lagi ?

"Maafkan aku Valerie." tutur Ryan lembut. Selembut tangannya yang mengusap punggung tangan wanitanya yang kini sedang menatap matanya. Di bawah cahaya rembulan yang bersinar, Valerie dapat menemukan gurat penyesalan pada mata kelabu itu. Dan entah mengapa, permintaan maaf itu terdengar tulus di telinganya, juga hatinya yang langsung mengiyakan hal itu.

"Tidak apa-apa Ryan. Jangan memperdulikannya lagi." Valerie menunduk, menghindari matanya yang akan makin memanas jika Ryan terus memandanginya dengan bersalah. Tapi nyatanya tindakan itu makin membuat Ryan kalang kabut. Ia merasa tidak seharusnya Valerie masih bisa sebaik ini padanya. Wanita itu harusnya memarahinya, atau menamparnya jika ia mau. Tapi lihat yang dilakukannya sekarang, wanita itu malah mengalihkan wajahnya dan mengusap air matanya dalam diam seolah ia menyembunyikan kesedihannya dari dirinya.

"Valerie, kau boleh menamparku jika kau mau. Aku tidak akan menghentikanmu." suara parau itu sarat akan kepasrahan. Valerie hanya menggeleng pelan "Kau harusnya beristirahat sekarang, jangan sampai kau makin lelah nanti." balasnya mengalihkan pembicaraan.

Lihat ? Bahkan disaat seperti ini pun Valerie masih memperdulikan dirinya. Ryan makin merasa bersalah dalam hatinya mendengar itu

"Kau tidak mau memarahiku ? Apapun itu terserah padamu." sebuah gelengan terlihat samar setelahnya "Untuk apa ?" Ryan mendesah frustrasi, kenapa dia tetap bisa bersikap tenang seperti ini padaku ?

"Kau yakin tidak lelah Ryan ?" baiklah, Ryan menyerah. Ia mencoba mengusir kegusaran di hatinya dan mengurai senyum di wajahnya "Bukankah kau sudah memasak untukku ? Aku belum mencicipinya."

"Tidak perlu Ryan, aku—" tanpa aba-aba, Ryan langsung menggendong Valerie dengan cepat. Membuat wanita itu membulatkan matanya dengan rona memerah yang langsung muncul setelah pria itu mengecup bibirnya "Aku akan habiskan semua masakan yang istriku buat. Kita makan bersama, ya ?" Ryan mendesah lega dalam hatinya saat Valerie memberikan anggukannya dengan malu-malu. Kedua pipi yang merona ditambah senyum simpul yang dikulum, membuat dada Ryan berdesir hangat cenderung panas karena terbakar gairah yang seakan membuatnya ingin bercinta sekarang juga.

Valerie tidak dapat menahan senyumnya memandangi Ryan yang mulai menyantap masakannya dengan lahap "Kau menyukainya ?" tanyanya yang langsung dibalas anggukan "Aku sudah katakan padamu, kau pantas jadi seorang koki." sebelah tangan Ryan mengambil segelas air lalu menenggaknya perlahan "Tapi kau tidak harus memasak. Aku tidak mau ada orang lain yang mencicipi masakanmu." imbuhnya setelahnya. Valerie balas tergelak pelan, ia menggelengkan kepalanya pelan sambil melanjutkan santapan malamnya.

MY WILD HUSBAND | ENDWhere stories live. Discover now