04 - Obsession

46.1K 2.2K 50
                                    

Jangan lupa untuk cek MULMED yang udah aku kasih di tiap atas judul ya. CAST nya udah aku reveal di atas judul. Tinggal kalian pinter-pinternya nebak aja hehe :) oke deh lanjut lagi. Selamat datang juga buat pembaca baru ataupun yang baru bergabung di wattpad !!

Happy reading and enjoy 💫

*

"Yang akan datang seperti biasa Nona, Tuan Peter."

Valerie mengangguk-angguk pelan. Niatnya untuk minta diwakilkan langsung lenyap begitu mendengar Sarah, sekretarisnya memberitahu jika perusahaan yang dibawahi Ryan itu tidak akan mendatangkan pemimpin mereka seperti yang pernah dikatakan Ryan padanya waktu itu. Lega, Valerie bisa kembali tersenyum dan membaca semua proposal yang ia terima dengan tenang.

"Saya sudah siapkan minumannya di meja, dan— jika Tuan Peter sudah datang, saya akan langsung antar dia kesini." Valerie mengangguk lagi. Sarah memang salah satu karyawannya yang sangat rajin dan cekatan, dan ia suka dengan etos kerja yang baik seperti itu "Baiklah, terimakasih." Sarah mengangguk sopan sebelum kembali berjalan keluar ruangan.

Valerie kembali mengedarkan pandangannya pada seluruh lembaran-lembaran kertas di hadapannya lalu merapihkannya perlahan. Setelahnya ia kembali larut dalam banyak proposal yang harus ia pelajari hingga tak sadar tiga puluh menit telah berlalu dan membawa perwakilan perusahaan itu untuk datang dan menemuinya.

tok.. tok.. tok..

Sarah langsung muncul setelahnya dan mengabarkan jika orang yang ia tunggu sudah datang. Dengan segera Valerie mempersilahkannya masuk dan melangkah keluar dari meja kerjanya. Matanya terbelelak sempurna dan tubuhnya reflek menegang saat melihat seorang pria tampan dalam balutan setelan jas mahal yang sangat rapi, berjalan masuk ke dalam ruangan. Ia menaikkan satu sudut bibirnya nakal dan sempat-sempatnya memandangi Valerie yang masih mematung dari atas hingga bawah, membuat wajah wanita itu memanas dengan sendirinya.

"Aku permisi Nona." suara Sarah seakan menyadarkan keduanya. Tanpa berbasa-basi, Ryan segera duduk di sofa yang telah ditunjuk oleh Sarah sebelumnya. Mau tidak mau, Valerie ikut berjalan menuju sofa itu dan duduk di hadapannya sambil menggerutu dalam hati atas sebuah penipuan ini. Tadi bukankah ia dengar Tuan Peter yang akan datang ? Lalu mengapa—

"Jika aku katakan aku yang akan datang, kau pasti tidak mau menemuiku kan ?" wajah Valerie yang tiba-tiba merona karena ketahuan itu langsung membuat Ryan tergelak dalam hatinya.

Bagaimana dia bisa tahu isi kepalaku ? Bahaya sekali , Valerie hanya bisa menghela napas pasrah. Tidak mungkin ia memanggil wakilnya untuk menggantikannya dalam pertemuan ini. Dan fakta kalau si pemimpin tampan itu sengaja datang hanya karena dirinya juga saat ia mengetahui rencananya untuk menghindar, membuat Valerie makin mengurungkan niat terselubungnya. Ya. Sebagai seorang CEO, ia harus profesional apapun yang terjadi. Tapi lihat yang ia lakukan sekarang ? Masih membisu sambil memandangi pria di hadapannya yang terus menebar senyumnya dengan tidak suka.

"Kau menipuku."

"Menipu ? Aku bahkan baru datang." Valerie menggeleng tipis "Kau bilang yang datang bukan dirimu, lalu kenapa tiba-tiba kau yang— ah, sudahlah." suara tawa membalas rangkaian gerutuan itu dengan singkat "Jane sudah kirimkan proposalnya padamu kan ? Maksudku— dia mengirimkannya pada Sarah, sekretarismu."

Valerie mengangguk "Semua sudah kubaca, hanya saja beberapa belum. Mungkin kita bisa membahasnya hari ini."

"Sekretarismu itu—" Ryan menyeringai tipis "Apa dia sudah punya kekasih ?" Valerie yang baru saja menuangkan teh ke dua gelas langsung mendesah pelan mendengar itu "Kau bisa tanyakan langsung padanya." aneh, bisa-bisanya di pertemuan penting seperti ini seorang Ryan justru menanyakan hal lain yang sangat privasi semacam itu.

MY WILD HUSBAND | ENDWhere stories live. Discover now