Chapter 48 - Amukan Hwangtaehu!

Magsimula sa umpisa
                                    

Dengan ragu pengawal itu membalas tatapan dingin sang ibusuri,"Pangeran Chansung sekarang ada di Ares dan tadi Pangeran Changmin sendiri yang memanggil tabib. Yang Mulia terluka karena menolong Pangeran Kim yang diserang Selir Ming dengan sebuah vas bunga."ceritanya cepat dengan suara datar walau jantung berdegub takut saat menangkap sorot membunuh dalam mata dingin sang ibusuri.

"Berani sekali selir terkutuk itu menyakiti putraku?"desis Heechul marah sambil memukul kuat mejanya hingga pengawal yang sedang berdiri didepannya tersentak takut. "Dimana selir itu sekarang?"tanyanya pelan dengan nada mengancam yang terdengar jelas.

"Pangeran Changmin langsung menyeret Selir Kim ke Tartarus bersama Kapten Oh."

Mendengar jawaban cepat itu hwangtaehu Jung sontak menyeringai dingin sebelum ekspresi wajahnya kembali melunak saat menatap pelayan kepercayaannya. "Luhan, tetap siapkan makan siang itu tapi setelahnya kita harus segera pergi ke Hades. Aku harus memastikan sendiri jika Chansung baik-baik saja!"perintahnya tajam sambil berdiri dan berjalan cepat menuju kamarnya.

"Hamba mengerti, hwangtaehu."

.

.

ARES

"Aku begitu khawatir saat salah satu pengawalmu datang dan mengatakan padaku jika Selir Ming menyerangmu. Dengarkan aku, pangeran nakal! Jangan pernah membuatku takut lagi! Bagaimana jika kau sampai terluka?" marah sang kaisar meski tangannya tetap memeluk erat Jaejoong yang sedang bersandar lelah padanya setelah sesi saling menggoda yang mereka lakukan.

Jemari lentik itu mengusap setitik keringat dari dada bidang yang masih terbuka itu, mengecupnya pelan sebelum mengangkat kepalanya untuk menatap sepasang mata musang yang dipenuhi rasa khawatir itu,"Tenanglah, jeonha. Kau lihat? Aku tidak terluka sedikit pun dan sekarang Selir Ming sudah berhasil kusingkirkan! Harusnya kita merayakannya, Yunnie-ya. Bukan memarahiku!"protes Jaejoong dengan ekspresi marah yang terlihat begitu lucu hingga Yunho tertawa keras dan menciumnya gemas.

"Ceritakan padaku dari awal!"pinta Kaisar Jung sambil merubah posisinya menjadi setengah berbaring sambil tetap memeluk tubuh polos Jaejoong yang masih terasa lembab walau aroma vanilla itu tetap menguar dari sosok indah yang sedang bermanja padanya.

"Begini, jeonha...Oh!" Jaejoong yang baru mau cerita tiba-tiba teringat pada pesan dayangnya tadi hingga dia segera beranjak dari pelukan sang kaisar dan dengan gerakan panic membetulkan letak hanboknya yang terbuka dan sangat berantakan. "Kita tidak punya banyak waktu! Yoona tadi berkata ada utusan hwangtaehu Jung datang dan mengundangku untuk makan siang bersama!"serunya panic dengan wajah memelas.

Yunho menahan gerakan tergesa itu dan memerangkap tubuh ramping itu kembali dalam pelukannya, salah satu tangannya membelai lembut ramput panjang yang tergerai indah dan hanya ditahan sebuah hiasan rambut dari perak yang berlambang bulan,"Aku tidak peduli pada makan siang itu, sekarang katakan apa yang sebenarnya terjadi di Medusa hingga Chansung sampai terluka karena melindungimu?"tuntutnya tegas seraya mengabaikan tatapan memohon pangeran tercintanya.

Bibir merah itu merengut kesal, dia tahu kaisar arogan ini tidak akan menyerah sampai dia bicara,"Baik, akan kuceritakan tapi jika sampai aku terlambat menemui hwangtaehu Jung maka anda yang harus bertanggung jawab!" Jaejoong mendelik tajam pada Kaisar Jung yang malah tersenyum lebar padanya.

"Aku akan ikut, jadi ibunda tidak akan bisa marah padamu!"

Kejadiaan itu begitu cepat dan mengejutkan, baru sedetik yang lalu Jaejoong mendengar semua orang menjeritkan namanya dan sekarang dia sudah terbaring di lantai dengan tubuh besar Jung Chansung berada diatasnya. Mata Jaejoong terbeliak lebar saat melihat setetes darah mengalir turun dari pelipis salah satu Pangeran Jung yang malah bertanya dengan nada panic padanya.

"Kau tidak apa-apa? Apa ada yang sakit? Jawab aku!"

"Aku...Ya Tuhan, anda terluka!" dengan cepat Jaejoong menyadari situasi dan segera berdiri membantu Pangeran Chansung. Dilihatnya Kyuhyun dan beberapa pengawal lain sudah menahan kuat lengan Selir Ming yang terus memberontak seraya mengeluarkan kata-kata kasar yang ditujukan padanya.

"Aku benci padamu! Akan kubunuh kau! Berani sekali kalian memperlakukanku seperti penjahat! Lihat saja akan kubuat kau membusuk di penjara, Pangeran Kim!" amarah sudah menghilangkan semua sikap anggun Selir Ming hingga membuatnya terus saja memaki kasar. "Kau tidak tahu siapa aku? Tiang gantungan sudah menunggumu!"ancamnya bengis pada Jaejoong yang sudah berdiri dihadapannya dengan mata dingin.

"Pembawa bencana? Hmpfh, memang itu sebutan yang tepat karena aku akan membawamu pada bencana yang akan sangat kau sesali!"desis Jaejoong yang sedang menahan amarahnya karena berani sekali yeoja ini mencoba membunuhnya.

"Masukkan Selir Ming ke penjara! Dia sudah berusaha untuk membunuhku!"perintah Pangeran Kim tegas dan dingin pada para pengawal yang terlihat serba salah itu.

Melihat semua pengawal hanya berdiri diam mendorong Jaejoong yang sedang marah untuk mengeluarkan apa yang diberikan Yunho padanya,"Kalian tidak mau menuruti perintahku? Lihat, dengan medali ini aku bahkan bisa memerintahkan agar kepala kalian itu dipenggal! Jadi, sekarang juga tahan dan masukan Selir Ming ke penjara!"

Medali berlambang naga itu membawa banyak perubahan, dalam sekejab semua pengawal berlutut dan langsung menjalankan perintah Jaejoong yang menyeringai tipis penuh kemenangan pada Selir Ming yang terlihat sangat terkejut.

"Kami punya penjara bawah tanah dan jika Pangeran Kim berkenan, aku sendiri yang akan memastikan dia membusuk disana. Kau terlalu berani untuk ukuran selir rendahan! Tangan kotormu itu tidak pantas menyentuh saudaraku!" dengan kasar Changmin yang marah merenggut kasar hiasan kepala Selir Ming hingga rambut panjang yeoja itu sekarang terurai berantakan.

Dengan sinis Jaejoong melirik Selir Kim yang sudah terlihat ketakutan,"Lakukan saja apa maumu, Pangeran Jung! Pastikan dia membusuk disana dan tidak akan pernah bisa melihat Kaisar Jung lagi!" sekilas Jaejoong bisa melihat ketakutan diwajah para selir yang tak bersuara sejak kejadian tadi.

"Untung saja tadi Chansung menolongmu! Bagaimana jika tidak? Mungkin saja saat ini kau sudah terluka parah!"gumam Yunho tanpa sekali pun menyinggung nama Selir Ming.

Jaejoong tersenyum lebar untuk mengusir rasa khawatir sang kaisar, dikecupnya pelan pipi namja yang masih memeluknya,"Sudahlah, sebaiknya kita bersiap, jeonha. Aku tidak mau hwangtaehu Jung marah padaku karena terlambat memenuhi undangannya! Yang Mulia, sudah lupa jika aku harus membuat kesan baik di pertemuan pertama kami?"

"Dengar, chagiya. Aku selalu mengatakan kau boleh melakukan apa saja, tapi berjanjilah jaga dirimu baik-baik!"tegas sang kaisar sembari membawa pangeran nakal yang sangat dicintainya itu dalam pelukan hangat. "Pakailah hanbok hijau giok yang kuhadiahkan karena itu adalah warna kesukaan hwangtaehu."saran sang kaisar seraya mengedipkan matanya.

.

.
Note Author : Ada yang mau punya nyokap like hwangtaehu?

Hey, kamu. Ingat tinggalkan jejak setelah baca. Bukan maling 'kan?

APOLLO AND ARTHEMISTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon