2. She is cold.

262 14 0
                                    

Gadis dengan sejuta pesona namun sulit untuk di sentuh, terlihat namun tak pernah tergapai walau pun hanya dengan sebuah kalimat "hey".

-----

Rendi masuk ke dalam kelas nya tepat pada saat pergantian jam mata pelajaran, cowok itu tak mempedulikan teman-teman sekelas nya yang menatap diri nya dengan tampang kepo nya, bahkan Rendi pikir pertengkaran antara diri nya dengan Dewa sudah sangat biasa lalu apa lagi yang mereka ingin tau tentang kebiasaan buruk nya itu. Manusia memang mahluk yang mempunyai tingkat ke kepoan yang tinggi.

"Rendi woy!" Rendi menoleh ke asal Sumber suara, cowok itu berdecak malas ketika melihat Rizky yang tak lain adalah chairmate nya itu sudah melambai-lambaikan tangan ke arah nya. Tanpa cowok itu panggil pun Rendi pasti akan kesana sebab ia memang duduk di sana. Terkadang Rendi ingin sekali menelan hidup hidup teman nya yang satu itu.

"Berisik taik gak usah teriak-teriak" sewot Rendi seraya meletakan tas gendong nya di bangku tempat duduk nya yang berada di barisan paling akhir. Tempat yang paling strategis dan paling menyenangkan bagi Rendi karena ia terkadang bisa tertidur pada saat guru mata pelajaran sedang menjelaskan. Apa lagi pada saat pelajaran sejarah. Sudah pelajaran nya yang membosan kan di tambah lagi guru nya yang kalau lagi menjelaskan mirip ibu-ibu yang lagi mendongeng di malam malam.

''Nih"Rizky meletakan selembar kertas putih di atas meja.

"Apaan tuh?"tanya Rendi melirik kertas tersebut.

Rizky berdecak menatap teman nya dengan sebal"bego! Nilai ulangan harian matematika kemarin,"jelas nya gemas.

Rendi hanya merespon nya dengan angggukan santai, sudah tidak perlu di lihat lagi cowok itu bahkan sudah tau apa hasil nya, suatu ketidak mungkinan bagi nya jika ia akan mendapat nilai yang sempurna di atas kkm, apa lagi ia sering mencari gara-gara dengan guru mata pelajaran tersebut yang tak lain adalah wali kelas nya sendiri alias pak Iwan.

"Lo gak mau lihat hasil nya?"tanya Rizky.

Rendi memutar bola mata malas ia yakin bahkan Rizky pun pasti nya sudah tau apa hasil nya tanpa harus melihat di kertas tersebut, mana pernah sih Rendi mendapat nilai matematika di atas angka 4.

Bayang kan saja di antara rumus-rumus matematika hanya rumus keliling persegi panjang saja lah yang Rendi bisa, sedangkan itu sebenarnya bukan lah pelajaran anak kelas XII, alhasil Rendi hanya mengisi soal dengan asal asalan, bahkan ia pernah nekat menjawab soal matematika dengan jawaban "GAK NGERTI, GAK INGET RUMUS PAK, HARAP MAKLUM YA" yang ia tulis pada soal nomor 10. Jelas saja itu membuat pak Iwan makin geram.

"Males paling cuma dapat nilai dua atau tiga, lo sih pelit gak pernah ngasih gue contekan" jawab Rendi santai.

Cowok itu tengah asyik memainkan ponsel pintar nya membuka aplikasi game terbaru koleksi nya.

"Gue bukan nya pelit bego! Cuma lo tau sendiri kan kalo pas ulangan pak Iwan suka keliling bisa gawat kalo gue ketauan ngasih contekan ke lo, bukan lo doang yang kena hukum, tapi gue juga" balas Rizky tak terima.

"Gak solid lo"

"Eh gue bukan nya gak solid, lagian kalo lo nyontek sama gue percuma, orang gue juga nilai nya pas pasan, tuh lo kalo mau nyontek ke si Santi aja, dia kan pinter"ujar Rizky seraya menunjuk cewek yang duduk di barisan paling depan tepat di jajaran bangku diri nya dan Rendi.

Mendengar itu Rendi berdecak, cowok itu melirik Rizky sebal"si dingin itu! Lo tau kan gue nyaris gak pernah bertegur sapa sama tuh cewek es,"

"Elah emang gue pernah? Jangan kan kita cewek cewek di kelas ini juga jarang di sapa sama tuh cewek"respon Rizky.

ELSANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ