"Soal apa?" tanya Angel akhirnya.

"Apanya?" Elliot malah balik bertanya. Matanya mengerjap beberapa kali, tampaknya benar-benar bingung dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Angel.

"Hal yang kamu pikirkan sambil menangis."

"Kalau itu, sepertinya aku belum siap bilang padamu," tolak Elliot.

Penolakan yang membuat Angel kaget. Tidak biasanya Elliot terlihat menyembunyikan sesuatu. Pria itu kan terkesan membuka dirinya lebar-lebar agar dikenal orang lain.

"Kalau begitu apa yang kamu pikirkan sekarang?"

"Ah, soal itu. Aku hanya berpikir kalau menghilangkan kesepian itu ternyata semudah ini. Andai aku tahu dari dulu."

"Huh?"

"Hari ini aku tahu, anak-anak ini lebih kesepian dariku, Angel."

"Tentu saja. Anak-anak ini memerlukan cinta dan kasih sayang."

Elliot mendesah dan matanya kini menatap langit-langit. "Padahal mungkin menurut orang lain hidupku sempurna, tapi ternyata aku tidak bisa lepas dari rasa sepi."

Angel tersenyum tipis ketika mendengar pria itu nyaris mengeluh. Dia kemudian menyenggol bahu Elliot dan menyodorkan potongan Trail mix padanya. Namun, Elliot tidak menerima pemberiannya dan hanya memandangi makanan itu.

"Kamu enggak mau?"

"Mau kok," kata Elliot sembari menyambar kue kering yang disodorkan oleh Angel.

"Kamu lihat Trail mix ini tampak tidak beraturan. Sereal dan kacang tampak berkompetisi untuk menjadi yang paling menonjol."

Elliot tercenung memandangi Trail mix di tangannya. "Memang."

"Tapi, komponen kue ini tidak kesepian dalam keterbatasan."

"Iyakah?" Elliot mengangkat alis.

"Jelas. Mereka saling berhimpitan dan merekat. Meski ya, mungkin mereka tidak ingin. Tapi, setidaknya mereka memiliki satu tempat untuk bersandar. Aku hanya kasihan pada cokelat, dosa apa hingga dia terseret dalam balok makanan ini."

"Kamu bahkan kasihan pada makanan."

"Aku hanya mencoba menghiburmu, Sir."

"Aku tahu, maaf." Elliot kini terkekeh pelan. "Terima kasih, Angel."

Angel hanya mengangguk dan mengulum senyuman. Tidak ada jawaban yang terlontar dari mulutnya karena dia memang tidak tahu harus mengatakan apa.

"Ngomong-ngomong cokelat-cokelat ini memang terhimpit hingga tidak terlihat. Meski begitu, mereka ini berperan sebagai pilar penting agar sereal dan kacang saling melekat dan akhirnya bersatu." Elliot menunjuk bagian bawah Trail mix yang melekat satu sama lain.

Angel menatap Elliot. Pria itu kini tengah menggigit kepingan Trail mix itu. "Semacam tidak terlihat, tetapi ternyata berguna."

"Benar. Padahal saat dikunyah dan sampai di mulut manusia tidak akan bisa membedakan rasanya, pada akhirnya semua benda jadi sama saja. Sama seperti manusia, baik aku, kamu, Hose atau anak-anak di sini semuanya sama. Kesepian tetapi berusaha untuk tetap bersama." Elliot berbicara di sela kunyahan.

"Iya juga sih."

"Ngomong-ngomong, apa aku boleh berbagi cerita?" tanya Elliot tiba-tiba.

"Soal?"

"Seorang pria tidak tahu diri," tukas Elliot cepat.

Angel melirik ke arah pria itu lalu mengangguk. "Silakan!"

Better Than Almost AnythingWhere stories live. Discover now