Chapter 15

341 42 2
                                    

"Mmmmpphhhh" dengan sekuat tenaga amel berusaha melepaskan dirinya dari orang itu.Nanun tetap tak bisa.Sampai akhirnya ia menyerah dan tak bisa berbuat apa apa lagi.

Nanun tanpa diduga duga,orang itu melepaskan tangannya.Dengan keadaan seperti ini,amel mengira ini adalah kesempatan baginya.Ia pun berbalik lalu memukulnya.

"Aww!!" triak orang tersebut membuat amel terkejut."Ka aldi? Sorry sorry ka..aduh..gue reflex..lagian elo nya sih pake acara ngebekep gue,kan gue kira lo mau nyulik gue" ucap amel panjang lebar.Tapi orang itu malah nyengir.

"Iya,gue mau nyulik ! Nyulik hati lo" jawabnya dengan gombalan lalu aldi kembali menampilkan cengirannya.

"Gombal beud lo!!" amel sedikit mengomel lalu tertawa.Sambil meninju nya pelan."Oya,kok lo ada disini? Sendirian lagi"

"Iya,gue mau balik kerumah ni,tapi gak ada taxi.." aldi mengangguk mendengar penuturan amel."Yaudah gue anterin aja..lagian gue juga mau pulang.." tawarnya.Membuat amel membulatkan matanya."Beneran?"

"Ya beneranlah..yaudah yuk.! Mobil gue ada disana!" lalu amel dan aldi pun berjalan menuju mobilnya yang terparkir dipinggir jalan.Setelah sampai,mereka masuk kemobil dan menyalakan mesinnya.

***

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,malem banget pulangnya dek.Kemana aja?" tanya iqbaal penuh selidik.Ya,wajar saja.Ia harus benar benar menjaga adik nya ini.Karna memang semua tanggung jawab beralih padanya.Ayahnya? Hem,mustahil.

"Nanti gue ceritain" lalu amel masuk kedalam rumah.

"Thanks ya ald,udah nganter adek gue" iqbaal menepuk nepuk pundak aldi.Aldi tersenyum."Santai aja kali baal..yaudah ya..gue balik dulu.." aldi pun masuk kemobilnya lalu pergi.

Tak lama setelah itu,iqbaal juga masuk kedalam rumahnya.

Amel menghempaskan tubuhnya ke sofa.Lalu diikuti pula oleh iqbaal yang memilih duduk disebelah amel.

Iqbaal menatao wajah amel teliti.Seprti ada yang berbeda diwajahnya ."Lo kok sembab gitu ya?" iqbaal kembali mendekatkan wajahnya ke wajah amel.Memperhatikan lebih dalam apa yang ia liat.

Amel menghela nafas."Lo darimana si tadi?" tanyanya penasaran."Gue abis ketemuan sama temen gue" ucap amel.Dan mampu membuat iqbaal membulatkan matanya."Jangan jangan temen lo itu ya yang udah ngebuat lo nangis! Lo diapain sama dia? Cewe apa cowo?"

Amel memutarkan bola matanya."Lebaynya kumat deh.Enggak kok bang,justru gue nangis karna dia kecelakaan.Dan gue juga takut kehilangan dia.Gue sayang sama dia—dia cowo" ucap amel yang memberi jarak pada 2 kata terakhir.

Iqbaal mengelus rambut amel."Dia pacar lo?" amel menggeleng."Sahabat terbaik gue yang pernah ada" Lalu amel langsung memeluk iqbaal dari samping.

***

Kini amel sedang duduk dibangkunya.Tak lama kemudian,rasyifa dan azka datang bersamaan dan membuat kelas yang awalnya hening menjadi sangat ramai.

"Hai incess!!" rasyifa merentangkan tangannya lalu memeluk amel.Amel membalasnya dengan antusias.Sedangkan azka?hanya geleng geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya ini.

"Hai cipa" jawab amel,lalu ia melepaskan pelukannya.Rasyifa menatap raut wajah amel dalam.Dan ia merasakan ada yang aneh padanya."By the way,kok lo lesu gitu si? Tumben" tanyanya sembari duduk di bangkunya.

BRITTLE  *Revisi*Where stories live. Discover now