Chapter 8

426 50 2
                                    

"Waaaaaaaaaaaaaa" triak amel yang baru saja bangun dari mimpinya.Entah kenapa ia malah berteriak seperti itu.

"Heh!" ucap seseorang yang dengan tiba tiba membuka pintu kamar amel sambil melempari amel dengan bantal guling yang ia bawa.Siapa lagi jika bukan iqbaal kakanya? Tidak mungkin kan seorang pembantu berani berbuat seperti itu?

"Pagi pagi dah brisik aja" omel iqbaal setelah guling itu berhasil mencium wajah amel dengan tubuh lembutnya *hah?

"Ihh lo mah!! Dah jam setengah 7 tuh! Lo kenapa gak bangunin gue si? kan gue jadi terlambat sekolah..huh!?" ucap amel mengomeli iqbaal.Tak sadarkah ia bahwa hari ini adalah hari minggu? Lalu apakah ia tak ingat bahwa semalam ia ber-malam minggu dengan kakanya? Ah entahlah—

Iqbaal menampilkan wajah datarnya.Ni adek gue mabok micin apa ya? pikirnya."Sekarang hari minggu amelkuu—masa lo lupa"

"Eh?iyaya? Hehe.Lupa gue" ucap amel dengan tanpa dosanya sambil menggaruk belakang kepalanya yang 100% tidak gatal.

"Yeu dasar! Udah sana bikinin apa kek buat sarapan" pinta iqbaal sedikit memaksa.

"Aelah,baru juga bangun dah disuruh masak aja" ucap amel kesal.Malah ia kini masih duduk tenang di kasurnya.

"Udah ah gece!! Laper gue!"

"Iya iya—sabar dong" dengan terpaksa amel bangun dan berjalan gontai mendekat ke arah iqbaal yang masih berdiri ambng pintu kamar amel.Lalu,amel melewati iqbaal begitu saja dan turun ke arah dapur.

Tak lama,iqbaal menyusuli amel ke dapur.

Disana,terlihat amel yang baru saja keluar dari kamar mandi.Em,mungkin ia baru saja selesai mencuci muka sebelum membuat sarapan untuk iqbaal dan juga dirinya.

Iqbaal berjalan dan duduk di meja makan sambil menunggu amel selsai memasak makanan.Amel memang sangat pandai memasak.

Sebelum mereka mempunyai pembantu,amel lah yang selalu mengerjakan pekerjaan rumahnya.Ya,itu hal biasa bagi amel.Namun saat ia menginjak SMA,mereka terlalu sibuk untuk melakukan itu semua.Maka dari itu,mereka menyewa pembantu untuk membantu mereka.Soal gaji? Ya,tentu saja gaji tersebut di transfer oleh orang tua mereka.

Tak perlu waktu terlalu lama,amel sudah menyelasaikan masakannya.Em,sebenarnya bisa dibilang bukan masakan,karna—amel hanya membuatkan sedikit camilan pagi.

"Bang nih gue bikinin lo  sandwich,banana chesse choco sama choco milk." ucap amel sembari menyodorkan makanan yang ia buat

"Wuihh,mantap.Makasih adek nya abang"

"Ew,kumat dah alay nya" ucap amel bergidik geli.Lalu ia duduk di kursi sebelah iqbaal dan ikut melahap masakannya nya itu.

***

Kini amel sedang berada ditaman.Bukan taman di rumahnya.Tapi taman yang ada di kompleknya.

Yaahh,seperti yang kita ketahui dari awal.Amel adalah sosok gadis yang sangat menyukai pemandangan.Mungkin seperti—danau,taman,dan rooftop.Dan kini ia sedang berjalan sendirian menyusuri tanaman tanaman yang terhias di taman itu.Cukup indah—memang taman ini sudah di khusus kan untuk orang orang yang tinggal di komplek ini.

Ohya,mungkin ada sesuatu yang hilang—ya iqbaal.Hem..dihari minggu yang cerah ini iqbaal justru malah sedang bermesraan dirumahnya sendirian.Dengan gulingnya :v

Amel menghirup udara segar disana.Masih pagi.Cukup segar udara pada saat ini.

Hari ini,taman terlihat sangat ramai.Yah,tentu saja.Ini adalah hari minggu.Hari dimana semua orang tengah merayakan hari liburnya seminggu sekali.Melepaskan semua penat yang dirasakan saat 6 hari terakhir.

BRITTLE  *Revisi*Where stories live. Discover now