Chapter 24

378 43 0
                                    

Kini kepala amel tengah bersandar ke bahu ari sambil memandangi senja.Merasakan kehangatan yang t'lah lama menghilang.Kini,pangeran yang ia tunggu bertahun tahun telah datang ke hadapannya.Sungguh hari ini adalah hari terbahagia amel.Penantiannya slama ini tak pernah sia sia.Walau terkadang ia pernah menyerah.Namun tuhan berkata lain.Justru,ia mempertemukan kedua insan ini dengan rencana indahnya.Tuhan memang adil.Dan kini rasa sedih amel sudah 100% menghilang dari dalam dirinya karna kehadiran dari pembawa kebahagiaannya itu.

Kini,mereka masih ditempat yang sama.Yaitu danau.Dan kini mereka tengah memandang keindahan danau dengan terpaan sinar senja.

*Guys,author nulisnya ari aja ya? Jadi klo chiko itu saat amel manggil ari aja.*

"Chiko,aku ga nyangka banget kamu kembali lagi kesini.Padahal aku udah pasrah dan yakin kalo kamu benar benar ngelupain aku,Tapi ternyata orang yang selama ini aku tunggu adalah orang yang selalu ada di samping aku." ucap amel dengan kepalanya yang masih bersandar dibahu ari.

"Caramel,udah,kamu jangan bahas itu lagi.Yang penting sekarang,kamu dan aku kembali bersatu sama seperti dulu.Kita rangkai dari awal lagi." amel menegakkan kepalanya.Lalu menatap ari dari samping.

"Kamu janji gak akan ninggalin aku lagi kan?" amel mengangkat jari kelingkingnya.

***

Flashback

"Choco janji sama caramel??" gadis itu mengangkat kelingking nya.

"Iya,choco janji.Choco pasti pulang.Caramel harus tungguin choco." ia mengaitkan kelingking caramel ke kelingkingnya.Lalu tersenyum memberi kepastian lebih bahwa ia akan kembali secepatnya.

Flashback off

***

"Iya aku janji" ari mengaitkan kelingkingnya.

Sekali lagi maafin gue mel,maafin gue

Tak lama setelah itu,amel menegakkan kepalanya.Membuat ari terheran."Eh udah sore,pulang yuk" lalu menengok ke arah ari.

Ari mengangguk tersenyum.Lalu mereka pun berjalan menuruni bukit dan memberhentikan taksi yang lewat.Setelah itu, mereka menaiki taksi yang baru saja mereka berhentikan.Karna memang hari ini ari tidak membawa motor ataupun mobil.

Sesampainya dirumah amel,amel keluar dari mobil.Kaca mobil turun,lalu tampaklah wajah tampan dari ari yang kini sedang menyunggingkan senyum.

"Hati hati ya choco"

"Iya caramel,," ari mencubit pipi amel.Lalu tertawa renyah.

"Dahhh chiko" amel melambaikan tangan,ari mengangguk dan taksi pun pergi meninggalkan amel yang masih terpaku memandangi kepergian mobil itu.

Tak tau kenapa,amel senyum senyum sendiri.Sepertinya ada raut wajah bahagia yang terpancar saat ini.

"Wey!! Senyum senyum sendiri,mulai gak waras lo ya" ucap iqbaal dengan tiba tiba,mengagetkan amel.

"Apaan si bang? Ganggu aja" kesal amel.Lalu ia nyelonong masuk ke rumahnya.Berjalan ke arah meja makan,dan mengambil selembar roti tawar lalu ia mengoleskan selai coklat karamel.

Saat mengolesi roti tersebut,amel kembali senyum senyum sendiri.Nichol yang saat itu sedang berada dimeja makan juga.Langsung berdiri dan menyentuh kening amel dengan punggung tangannya.Membuat amel terheran.

"Iya nih panas baal," celetuk nichol.Tetapi amel tetap tak mempedulikan guyonan(?) kakak nya ini.Ia tetap tersenyum sembari memikirkan apa yang baru saja terjadi padanya nanti.

BRITTLE  *Revisi*Where stories live. Discover now