Chapter 3

654 60 5
                                    

"Cipa?" ucap Amel.Tiba tiba rasyifa memeluk Amel dengan erat.Membuat kerutan kening amel terbentuk.

"Cip lo kenapa?" perlahan Rasyifa melepaskan pelukannya.

"Lo kemana aja? Gue khawatir sama lo" ucap rasyifa.

"Yaampun cip,gue disini aja kok,,lo udah makan belum?"

"Harusnya gue yang nanya sama lo! Lo kenapa gak mau makan tadi? Lo kan gampang sakit.Gue gak mau lo kenapa2.Gue gak mau kehilangan lo.Lo itu udah gue anggep saudara gue.Gue sayang sama lo mel.Lo makan ya?" ucap rasyifa panjang lebar.Mungkin ia mengeluarkan semua rasa sayangnya terhadap sahabatnya itu.

"Cip,makasih ya,lo itu satu satunya orang yang peduli banget sama gue." amel memeluk rasyifa.

*author jadi syedih.Kpn author pnya sahabat kek bgitu ya? *curcol sedikit

"Yampun drama beud dah" ucap azka yang tiba tiba datang kaya jalangkung.

Pletakkk..sebuah penggaris berhasil melayang ke kepala azka dengan santai."Aduh sakit yang" ucap azka sembari mengusap ngusap kepalanya."Merusak suasana aja lo zka!" omel rasyifa.

"Ya maap.."

Amel hanya tertawa renyah saat melihat tingkah temannya.Tak lama,bel masuk berbunyi.Semua murid yang berada di luar kelas pun berbondong bondong masuk kekelas.

Seorang guru masuk kekelas sembari membawa beberapa buku buat materi kali ini.

"Anak anak keluarkan buku sejarah bab 4" perintah pak farhan guru sejarah

***

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi.Seiringan dengan itu,murid murid langsung berteriak karna saking senangnya.

"Hufff akhirnya.." ucap rasyifa yang mungkin baru bisa bernafas dengan lega.

"Kuy cip" ajak Amel ke rasyifa yang tengah membereskan buku bukunya.

"Kuy-lah" ucap rasyifa.Lalu ketika ia selesai membereskan buku buku nya.Mereka keluar kelas.Didepan kelas,mereka bertemu azka yang sedang duduk di kursi depan kelas.Persis di sebelah pintu masuk.

"Zka,pulang yuk" ajak rasyifa yang memang biasanya ia selalu pulang bareng sama azka.

"Sori ya cip,gue ada urusan diluar soalnya.Makanya gue nungguin lo disini buat ngomong soal itu." ucap azka dengan tampang bersalah.

"Emm gitu yak? Trus gue pulang sama siapa dong? Kan amel dijemput"

"Enggak kok cip,gue hari ini lagi gak dijemput,supir pribadi bokap gue lagi pulkam..mending bareng gue aja" ucap Amel

"Okelah kalo gitu mah..yaudah hati hati ya zka,,bye!"

"Bye cip! Mel!" ucap azka.Lalu mereka berpisah.

Amel dan rasyifa berjalan keluar gerbang.Lalu mereka berjalan melewati trotoar dan menunggu taxi lewat.

"Mel,gue bete nih kalo harus balik kerumah,main yuk!" ajak rasyifa."Emm..ayo..tapi kemana? Ke cafe es krim tempat biasa? Apa ke mall?"

"Bosen gue,kalo kesana mulu" Amel berpikir sejenak.Lalu tiba tiba munculah ide."Gue tau tempat yang belum pernah lo datengin"

Seketika muncul raut wajah bingung di muka rasyifa.Tapi tiba tiba tangannya ditarik oleh amel.Jadi,mau tidak mau ia harus ikut."Kita mau kemana sih?" tanya rasyifa yang tangannya masih di tarik tarik oleh amel.

"Entar juga lo tau cip.Bawel bet dah"

Setelah lama tangan rasyifa digeret Amel,akhirnya mereka sampai ditempat yang dituju.Sebuah danau yang indah,dan pohon pohon rindang yang masih berdiri kokoh disana.Udara nya pun masih sejuk.Karna jauh dari keramaian kota jakarta.

Rasyifa terpesona saat melihat pemandangan yang menurutnya sangat asing di jakarta ini.

"Gilaaaaaaaaaaaakkkkk! Bagus banget!!" rasyifa berteriak sekuat tenaganya.Untung disini lagi sepi,gak ada orang sama sekali selain mereka berdua.

Amel hanya tersenyum palsu.Tak sadar ia kembali ke masalalu nya.Entah itu bahagia atau bahkan masalalu yang terbilang—

Amel menatap kedepan dengan pandangan kosong.Ia melamun.Mengingat semua yang pernah terjadi dalam hidupnya.

"Mel,sumpah gue baru tahu kalo ada tempat seindah ini di jakarta..gue kira jakarta------" ucapan rasyifa terpotong saat ia menoleh ke amel.Rasyifa melihat raut wajah sedih di muka amel.

"Mel,,lo kenapa?" tanya rasyifa dengan nada lembut.Karna ia tak ingin merubah mood amel menjadi jelek.

Amel tersadar dari lamunannya.Ia menengok kearah rasyifa yang berada tepat di sampingnya."Eh? Eng..enggak kok cip gue gapapa" jawab amel terbata.Karna sebenarnya ia bingung mau jawab apa agar rasyifa tak curiga.

"Mel,," panggil nya lirih.Ia takut sahabatnya itu kenapa kenapa."Iya cip?"

"Lo kenapa? Lo sakit? Apa lo pusing?"

"Enggak ko,gue gak kenapa kenapa.Santai aja" ucap amel.Lalu ia tertawa garing untuk mencairkan suasana.

Tapi apalah daya.Rasyifa bukanlah tipe orang yang mudah tertipu oleh fake smile."Lo serius?"

"Iya cipa ku sayanggg"

Rasyifa mengangguk paham."Em,oya..kesana yuk! Kita naik perahu itu tuh" ucap rasyifa yang sepertinya ingin sekali naik perahu."Ayo!"

Mereka pun berjalan kearah jembatan danau tersebut.Lalu mereka turun ke sisi danau dangkal dan naik ke salah satu perahu yang ada di sana.Setelah mereka naik,mereka mulai mendayung perahu agar ketengah dan mulai menyusuri setiap sisi danau.

"Aaaa,,sumpah keren banget!" ucap rasyifa kegirangan.Mungkin tempat ini emang benar benar baru didatangi oleh seorang rasyifa.

Tapi amel hanya menanggapi nya dengan senyuman.Seperti biasa,itu hanya fake smile yang ia berikan.Ia tak mau membuat sahabatnya itu ikut sedih.

***

Flashback

"Caramel! Liat itu deh! Pemandangannya bagus ya?"ucap nya dengan suara yang masih kurang lancar.

"Iya,disini emang bagus,,choco suka?"

"Iya aku suka" ucapnya sembari mengangguk lucu.

Flashback off

***

"Mel kenapa lo bengong?"  tanya rasyifa menyadarkan amel dari lamunan tentang masa kecilnya."Eh? Enggak,gue nggak bengong kok" ucapnya.Lalu amel melanjutkan mendayung perahunya yang sudah hampir ketepi.

Mereka turun ke daratan setelah sampai ditepi.Rasyifa berjalan naik ke tanah yang lebih tinggi.Dan disusul oleh amel yang baru turun dari perahu
"Mel balik yu..udah sore banget" ajak rasyifa sambil melihat langit lalu melirik kearah jam yang melingkar di lenganya."Yuk"

Lalu mereka pergi meninggalkan danau.Sambil berjalan,amel menengok ke belakang tanpa sepengetahuan rasyifa yang kini berada di sebelahnya.Ia melihat kearah rumah pohon yang masih berdiri kokoh disana.

Sebenarnya amel sempat bingung.Kenapa rasyifa tak ingin kerumah pohon ya? Apa rasyifa tak melihat ada rumah pohon disana? Setinggi itukah rumah pohon nya sehingga rasyifa tak melihat? Entahlah.

To be continued

Haihai semua✋✋ pa kabar?Makasi dah baca ya😂 kasi vote nya dong hehe..

Publish✔
18 mei 2017

Revisi✔
14 okt.2017

BRITTLE  *Revisi*Where stories live. Discover now