Chapter 20

320 38 1
                                    

Amel masih dalam posisi nyengir ketakutan karna tatapan dari kedua kakak nya ini."Lanjutkan!!" ucap amel yang masih dalam keadaan nyengir kuda.

Perlahan ia mundur dan melarikan diri dari sana."Waaaaa mama tolongg!!!!" dengan cepat amel berlari lalu iqbaal serta nichol mengejar amel.

Amel dan kedua kakaknya kini memutari sofa panjang.Lalu mereka kejar kejar-an sampe masuk ke dapur,ruang tengah,berputar putar disisi meja makan,saling melemparkan bantal di kamar,dan lainnya.

Sampai sampai marsha saja bingung mau berbuat apa.Marsha hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah kedua ank dan 1 keponakannya ini.

"Mamaaaaaaaa" triak amel lagi.Karna ia tertangkap oleh kedua kakanya dan badannya sekarang udah dipeluk dari belakang sama iqbaal.

"Lepasin!!! Ihhh" amel memukul mukul tangan iqbaal yang mencengkram erat tubuhnya.

"Mamaaaaaa" ucap amel yang masih berusaha melepaskan dirinya.

Namun mungkin pegangan iqbaal terhadapnya tidak terlalu kuat.Jadi amel bisa melepaskan dirinya.Amel langsung berlari dan melompat ke sofa.Lalu memeluk bantal sofa yang agak besar.

"Abang udah ah,gue capek" keluhnya.

Iqbaal dan nichol saling bertatap.Lalu menghela nafas.Iqbaal dan nichol pun berjalan kearah amel dan duduk disebelahnya.

"Bang gue mau ke balkon dulu ah." izin amel kepada kedua kakanya ini.Lalu turun dari sofa dan menaiki tangga ke lantai atas.

Amel membuka pintu kamarnya dan berjalan ke pintu balkon lalu membukanya.

Udara malam begitu terasa menusuk tubuh amel yang kini hanya memakai baju lengan pendek dan celana selutut.

Ia menatap bintang yang satu persatu mulai muncul.Bertebaran dan menghiasi langit biru malam ini.Begitu indah,hingga amel tak bosan menatap mereka.

Lalu matanya melirik ke meja.Mengambil sebuah gitar yang memang selalu tersimpan disana.Amel duduk.Melihat lagi ke arah bintang lalu memangku gitar yang baru saja ia ambil.

Wajahnya menunduk.Memperhatikan senar senar gitar yang tersusun rapi.Lalu mulai memetiknya.

Dimana..kamu dimana...
Disini..bukan...
Kemana..kamu kemana..
Kesini..bukan...
Lo dimana chiko..lo dimana..dan lo kemana..
Katanya..pergi sebentar..
Ternyata..lama...
Taukah..aku sendiri..
Menunggu kamu...
Lo ingat?? Dulu lo pernah janji sama gue lo bakal balik lagi..tapi apa? Lo ninggalin gue sendirian..
Jangan pergi pergi lagi..
Aku tak mau sendiri..
Temani aku tuk sebentar saja..
Agar aku tak kesepian..
Saat lo kembali nanti..lo harus janji gak akan ninggalin gue lagi..temenin gue..agar gue gak kesepian..
Katanya..pergi sebentar..
Ternyata..lama..
Taukah..aku sendiri..
Menunggu..kamu..
Lo bilang,lo cuma pergi sebentar..
Tapi ternyata lo ninggalin gue lama..bahkan sangat lama..asal lo tau? Gue sendirian..
Jangan janji janji terus..
Aku tak mau kau bohong..
Temani aku..tuk sebentar saja..
Agar aku tak kesepian..ohh
Gue mohon..penuhi janji lo buat kembali lagi ke gue..plis..temenin gue..

Amel meneteskan air matanya kembali hanya karna sebuah lagu yang mengingatkannya tentang chiko.

Sebenarnya amel sadar.Ia selalu mendapatkan kebahagiaan.Bahkan mama nya,papa nya,kaka kaka nya..selalu saja membuat amel tersenyum.Dan itu dapat mengobati kesedihannya terhadap chiko.

Namun percayalah— itu hanya sesaat.Sebahagia apapun ia saat itu.Bila ia mengingat chiko.Dalam sekejap kebahagiaan itu akan hilang.Aneh? Memang.Dan itu amel rasakan setiap harinya.

BRITTLE  *Revisi*Where stories live. Discover now