Chapter 5

530 55 1
                                    

"Lo suka buku itu?" Amel menengok.

***

Flashback

"Kamu suka buku itu caramel?" gadis kecil itu menengok kearah teman lelakinya yang kini berada disebelahnya.

Gadis itu mengangguk "Iya,aku suka banget.Soalnya pangerannya baik sama putri.Aku pengen deh punya pangeran kayak gitu" lalu ia terkekeh.Wajar saja,saat ini usianya baru 7 tahun.Usia dimana setiap anak anak terhipnotis oleh setiap dongeng yang ia baca.

Lelaki itu juga terkekeh "Kalo aku udah gede,aku mau kok jadi pangeran kamu" gadis itu tersenyum menanggapi jawaban choco."Choco janji?" ucap gadis itu semabari mengangkat kelingkingnya.

Perlahan tangan choco terangkat.Lalu mengaitkan kelingkingnya ke kelingking caramel."Janji" lau sesaat,mereka tertawa bersama.

Flashback off

***

"Halo..kok lo bengong?" ucap Ari sembari melambaikan tangannya di depan muka Amel untuk menyadarkannya.Pasalnya,memang gadis ini tadi melamun tanpa sebab saat Ari melontarkan pertanyaan itu.

Dan seketika Amel tersadar dari lamunannya."Eng? Eh iya..gue suka banget buku ini.Bahkan dari kecil gue baca nya buku ini.Gatau kenapa gue nemu nya buku ini mulu" ucap Amel panjang lebar yang diakhiri cengirannya sembari menunjukkan novel yang ia pegang.

Ari tersenyum."Eh? Gue kok jadi curhat ya?" ucap Amel sembari menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal."Gapapa kok"

Amel kembali menaruh buku tersebut ke rak nya.Lalu mereka kemabali berjalan untuk memilih buku yang akan ia baca saat ini.Setelah berkeliling dan mendapatkan buku yang pas,mereka pun duduk di bangku perpus yang memang sudah disediakan.

Mereka duduk berhadapan.Tapi tetap saja wajah mereka saling tertutup oleh buku yang mereka ambil dari rak.

Hening..

Tak ada pembicaraan diantara mereka.Merasa bosan.Perlahan Ari memberanikan diri untuk memanggil gadis yang bahkan ia belum tau namanya ini.

"Em,mel" merasa namanya terpanggil,Amel mengalihkan buku nya dari pandangannya sehingga ia dan ari bisa saling bertatap dengan jelas.

"Lo tau nama gue? Perasaan dari tadi kita gak kenalan deh"

"Gue tau karna denger dari guru itu aja.Kan tadi dia manggil lo Amel." 

"Oh iya ya,By the way ada apa lo manggil gue? Perlu sesuatu?"

Ari menyengir."Enggak sih,"

"Ck,aneh lo" ucap Amel diserati tawa kecilnya.Lalu ia kembali membaca bukunya

***

Kini Amel tengah duduk dibangkunya.Diikuti pula oleh ari yang duduk di sebelahnya."Mel,lo dah mkn belum? Kan tadi lo gak kekantin" tanya rasyifa yang berada di bangkunya.

"Belum sih,abisnya gue gak laper cip"

"Aelah,lo gmn si? Klo maag lo kambuh gimana?"

"Engak bakal lah cipa"  jawab amel santai.

"Lo tuh gimana sih,kalo lo telat makan sedikiiiiit aja,pasti maag lo kambuh,udah deh—nih gue bawain lo roti" ucap rasyifa sedikit mengomeli Amel.Ya,pasalnya amel memang punya penyakit maag.Tetapi Amel malas sekali untuk makan.Ia selalu bilang bahwa ia tak nafsu.

BRITTLE  *Revisi*Where stories live. Discover now