Chapter 23

342 42 5
                                    

Amel berjalan di koridor sekolah.Namun kali ini koridor sekolah sudah terlihat ramai.Karna sekarang sudah lebih siang dari biasanya.

"Hai amel" sapa seorang gadis kepada amel yang masih berjalan dikoridor itu."Hai juga mawar,lo mau kemana?" seperti biasa amel menampilkan senyumnya.

"Gue mau ke kantin nih,belum sempet sarapan tadi.Dah dulu ya..gue udah ditungguin sama Ajil.Bayy!!" gadis bernama mawar itu pergi meninggalkan amel.Dan amel masih saja tersenyum.

Lalu amel meneruskan langkahnya ke kelas.Ketika di ambang pintu kelas,tiba tiba rasyifa menarik tangannya.Lalu menyuruhnya untuk duduk.

"Lo kenapa si cip?" tanya amel bingung.Rasyifa menengok sisi kanan dan kirinya.Membuat amel mengernyitkan dahi."Mel,,gue lupa buat pr!!! Gue boleh nyalin pr lo ya? Plissss" amel menghela nafas.Ternyata hanya karna itu? Pikirnya.

"Yampun cip,gak usah segitunya kali..iya iya nih gue kasih" amel mengambil bukunya ditas lalu memberikannya ke rasyifa.

"Makasih my lovely!!" rasyifa mencium pipi kanan amel lalu ia ketempat duduknya dan menyalin pr nya itu.

"Mel.." panggil seseorang.Membuat amel menengok."Ari??" ari tersenyum.

"Ada apa?" tanya amel ke ari yang masih tersenyum ke arahnya."Enggak.Gue cuma—gak pengen kebahagiaan lo ilang saat gue bener bener jujur sama lo." ucapan nya itu membuat amel mengerutkan kening."Mak—" belum selesai ia bicara,ari sudah memotong ucapan amel dengan menyodorkan coklat karamel ke bibirnya.

"Gue bakal jujur nanti" ari tersenyum lalu berjalan ketempat duduknya dan terlihat tenang.Seakan akan tak ada apa apa dengannya.

Tapi justru amel yang saat ini sedang bingung.Apa sebenarnya maksud dari ucapan ari tadi??

"Mel..thanks ya" rasyifa menyodorkan buku milik amel.Namun amel masih dalam keadaan melamun sehingga tak mendengarkan ucapan rasyifa tadi.

"Mel.." rasyifa mengibaskan tangannya di depan muka amel.Dan saat itu juga amel tersadar."Eh cipa? Udah?"

"Dah dari tadi keleuss" rasyifa yang mulai sebal itu mengacak ngacak rambut ame."Ishh" dumel amel.Sedangkan rasyifa hanya tertawa.Lalu ia kembali ke bangkunya

***

Saat ini bel pulang sekolah sudah berbunyi.Bahkan murid murid pun sudah tak ada dikelas.Mungkin,hanya tersisa beberapa yang tengah mengobrol,mungkin.

Disisi lain,amel kini tengah melamun.Menatap lurus kedepan sembari mengetuk ngetukan jati telunjuknya dimeja.

Ya,ia sedang memikirkan ucapan ari yang sudah merasuki otaknya tadi.


"Mel.." ari memegang pundak amel.Sehingga amel terlonjak kaget dan langsung menengok ke arah ari.

"Iya??" tanya amel lembut."Ikut gue yuk" amel mengerutkan keningnya.Namun dengan cekatan ari langsung menarik tangan amel.Mau tak mau amel harus ikut.Walau ia sebenarnya tak tau hendak dibawa kemana.

"Ri kita mau kemana??" tanya amel yang tangannya masih diseret ari."Udah ikut aja" ucap ari singkat.

Tak lama,ari dan amel berhenti.Tanda mereka sudah sampai ditempat yang ari tuju tentunya.

"Danau??" tanya amel bingung.Untuk apa ia membawaku kedanau? Pikir amel.

"Lo ingat tempat ini??" amel mengerutkan keningnya.Untuk apa ia menanyakan hal sepele itu? Yang bahkan ia sudah tau apa jawabannya.

BRITTLE  *Revisi*Where stories live. Discover now