Chapter 22

336 40 0
                                    

"Ariiiiiiiiiiiiiiii????????" pekik amel yang masih duduk di pasir itu.Sedangkan orang yang namanya diucap itu hanya diam seribu bahasa sambil menatap lekat seorang wanita yang ada dihadapannya.

Amel langsung terbangun dari posisinya sekarang ini.Lalu membersihkan belakang celana nya yang sedikit kotor akibat pasir pasir ini."Lo ngapain disini?" tanyanya.

"Lah elo ngapain disini?" tanya ari balik.

"Idih nanya balik,ya refreshing lah apa lagi,?"

"Ya berarti gue sama kaya lo" ucap ari tenang.Lalu setelah mengucap itu ari langsung nyelonong pergi meninggalkan amel.

Namun kecepatan tangan amel ituh udah nglebihin 4G.Jadi ia langsung menahan ari dengan memegang tangannya.

"Ri?" ari berbalik.Menatap wajah amel.

"Apa?" ucap ari datar."Temenin gue yuk" rengeknya memohon.

Ari mengerutkan keningnya."Kemana?" amel langsung menunjuk kearah tukang es kelapa.Lalu kembali berbalik ke arah ari.

"Yaudah deh,yuk kesana" amel tersenyum senanv.Lalu mereka pun berjalan ke tukang es kelapa.

Angin disini begitu kencang sehingga pasir pasir pantai berterbangan.Membuat amel kelilipan dengan tiba tiba.

"Awww" ari langsung menengok kearah amel.

"Lo kenapa?" tanya ari sedikit panik.Sedangkan amel terus menerus mengucek matanya.Lalu ari menahan tangan amel."Stop,jangan di kucek terus,ntar infeksi" ucapnya.Amel hanya diam sembari menatap wajah ari dengan kurang jelas.Karna saat ini ia sedang menahan rasa sakit pada matanya itu.

"Sini biar gue tiup" ucap ari.Lalu ia mendekat ke arah amel.Mendekat..mendekat..dan semakin mendekat.Tak terasa,saat ini jarak amel dan ari tak lebih dari 5 cm.Ari sedikit memajukan wajahnya ke wajah amel.Membuat jantung amel kembali berdegup tak teratur.

Ri udah dong,kalo kea gini terus jantung gue bisa lepas dari tempatnya nih.Batin amel memburu.Karna ia masih sibuk mengatur detak jantungnya yang tak bisa bersahabat dengannya.

Namun wajah ari masih bergerak mendekat ke wajah amel.Ia membuka lembut poni amel yang sedikit menutupi matanya.Sehingga tangan lembutnya seakan akan mengusap pipi lembut amel.

Ia membuka kelopak mata amel, lalu— "fuhhh" ari meniup mata amel.Berharap debu debu yang telah nakal memasuki mata indah amel langsung pergi.Tak lama,Ari memundurkan wajahnya.Lalu tempatnya ia berdiri.

"Udah mendingan?"tanya ari memastikan.Namun amel masih tercengang.Ia masih diam saja.Tak dapat berbuat apa apa.Seakan akan mengisyaratkan 'tadi itu apa?' .

"Heyy!! Katanya mau ketukang es kelapa.Kok malah bengong.Ayo" amel mengangguk ragu.Lalu tanpa ragu ari menyeret tangan amel.

Lalu ketika sampai,mereka duduk dikursi yang sudah disediakan."Mas! Es kelapa nya 2 ya!" triak ari yang dibalas anggukan oleh tukang es kelapa .

"Lo kesini sendiri?" tanya amel penasaran."Enggak,gue sama azka sama cipa kok. Lo?"

"Whatt???" ari langsung menutup kupingnya."Sekarang mereka mana?"

"Ari,gue cariin ternyata disini ya? Pake modus lagi ama cewe" ucap seseorang yang amel kenali.Suara itu sudah tak asing lagi ditelinga amel.Dan ya—benar.Saat amel membalikan tubuhnya,

"Yampun amel??" amel langsung berdiri dari kursinya dan memeluk rasyifa.

"Ihh elo cip!! Kangen!" rengek amel seperti anak kecil.Lalu ia melepaskan pelukannya.

"Elah,baru juga sehari gak ketemu gue" rasyifa amel dan juga azka tertawa.Lalu mereka duduk dikursi.

"Ya kan emang gue sama elo mah ga boleh pisah lama lama cip" lalu rasyifa tertawa."Eh? Kok kalian bisa berduaan disini? Janjian lo?" ucap azka tiba tiba karna keanehan ini.Karna,bisa bisanya ari dan amel ditemukan sedang berduaan seperti ini?

BRITTLE  *Revisi*Where stories live. Discover now