(12) | PSH 🌈

12.9K 611 2
                                    

happy reading:)

🌈🌈

Pagi ini, aura Athala sangat berbeda dari biasanya. Seolah ada suntikan semangat yang mengalir ke dalam tubuh gadis itu. Bahkan bibirnya tak merasa pegal untuk terus tersenyum dari ia bangun tidur sampai sekarang. Zero yang tahu bahwa adiknya itu sedang kasmaran, hanya bisa memakluminya. Karena dirinya pun pernah mengalami demikian.

Athala menebar senyuman ke semua orang yang dilewatinya. Baik adik kelas, kakak kelas maupun teman seangkatannya. Tidak ada yang salah, dia hanya ingin mencari pahala di pagi ini. Senyum itu ibadah, bukan?

Hanya tinggal beberapa langkah lagi untuk mencapai kelasnya, tiba-tiba ponsel yang berada di saku seragam gadis itu bergetar. Dia merogohnya lalu seketika tersenyum lebar ketika melihat nama Davin sebagai penelponnya.

"Halo?"

"Pagi pacar!"

Dahi Athala berkerut karena merasa sumber suaranya terasa dekat. Refleks, dia menoleh ke belakang dan akhirnya dia tahu bahwa sedari tadi Davin sudah berada di belakangnya.

Athala mematikan sambungan lantas berucap, "Ngapain nelpon kalau deket kayak gini? Ngabisin kuota aja." gadis itu terkekeh pelan.

"Kuota gue 'kan banyak, jadi nggak masalah sih!" Davin menampilkan wajah pongahnya.

"Yee, sombong amat!"

Cowok itu tertawa setelahnya. Kemudian kedua pasangan yang tengah dimabuk asmara itu melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Athala sama Davin beneran jadian nih?

Pacarnya Davin yeu;((

Makin habis aja deh stok cecan yg jombs

Kak Athala cocok kali sama kak Davin

Meskipun mereka berbisik-bisik, tetapi Athala masih bisa mendengar ucapan mereka. Kabar dirinya dengan Davin yang menjalin hubungan sudah menyebar ke seantero sekolah. Banyak yang patah hati mendengar kabar tersebut, terutama para penggemar mereka. Sebagian ada yang mendukung mereka, namun ada juga yang malah mencelanya.

"Masuk, gih! Bentar lagi bel bunyi." ucap Davin yang dibalas dengan anggukan oleh Athala.

"Semangat belajarnya!" sebelum pergi ke kelas asalnya, cowok itu mengacak-acak rambut Athala membuat sang empu mengerucutkan bibirnya kesal.

___

Di sebuah kelas sebelas IPA, tempat Athala berada sekarang, tengah berlangsung jam pelajaran Miss Felly yakni bahasa inggris. Athala tidak begitu memperhatikan beliau, karena isi pikirannya saat ini hanya terisi oleh satu orang saja. Siapa lagi kalau bukan Davin yang sekarang sudah resmi menjadi pacarnya.

Miss Felly yang semula duduk tenang di kursinya, kini merasa terganggu dengan kelakuan salah satu anak didiknya yang nampak senyam-senyum sendiri. Beliau menghampiri gadis tersebut.

"Aduduh, sakit, Miss!" ujar Athala kala merasakan telinganya ditarik oleh Miss Felly.

"Bagus ya kamu! Murid yang lain sedang mengerjakan soal tapi kamu malah mesam-mesem. Mikirin apa? Mikirin jorok ya?"

"Astagfirullah, Miss. Nggak baik suudzon sama orang lain!"

Sontak saja teman-teman sekelasnya menyemburkan tawa ketika mendengar jawaban Athala.

"Kamu berani nyeramahin saya?!" Miss Felly menarik telinga gadis itu semakin kencang.

"Iyaa Miss, saya minta maaf! Nggak bakal kayak gitu lagi deh janji!"

Pelangi Setelah HujanWhere stories live. Discover now