2 - cops and their own drama

Mulai dari awal
                                    

Terima kasih ia bilang. Bukan baguslah atau kata pujian lain yang biasa ia sampaikan kepada bawahan yang melakukan perbuatan sesuai kehendaknya. Tak perlu ada penjelasan lebih lanjut. Ucapan terima kasih Charles tak ayal merupakan rasa syukur karena Rendall mau memahami kegundahan hatinya acap kali seseorang menyinggung eksistensi sang adik: Connor Kale.

oOo

Semua orang percaya takkan ada yang bisa menyandang gelar One Man Army—Pasukan Satu Orang—selain Connor Kale selama ia masih mengabdikan dirinya menjadi bagian dari kepolisian. Sungguh, pria yang terpaut dua tahun lebih muda dari kakaknya, Charles, itu memiliki potensi yang jauh menandingi rekan-rekan di generasinya. Tidak hanya bisa menggunakan hampir semua senjata dengan baik, kemampuan bela dirinya juga profesional dan tekniknya sekelas agen mata-mata internasional. Intinya, Connor Kale adalah aset terbaik yang dimiliki kepolisian Distrik Petrova.

Namun, terlepas dari segala prestasi gemilang yang diraih Connor, orang-orang tidak boleh lupa kalau ia masih seorang manusia; makhluk tidak sempurna yang tak luput dari kesalahan. Kasus Retorra seolah dijadikan pengingat pahit akan fakta itu. Memang, para penyelidik dan dokter telah menyatakan kasus tersebut tidak murni salah Connor sepenuhnya, tetapi hukuman tetap hukuman. Absolut dan mustahil dihindari. Connor bahkan nyaris ditendang keluar dari anggota kepolisian jika kakaknya dan sang paman yang menyandang jabatan selaku chief tidak mengajukan banding berupa pencapaian-pencapaian Connor di kepolisian selama ini dan ... sebuah hasil tes psikologi. Pengadilan pun berakhir dengan Connor yang dibebaskan dari tuntutan penjara.

Pagi itu di Markas Besar Kepolisian Petrova, gabungan para anggota polisi sejumlah ratusan orang dari berbagai divisi berbaris rapi di tengah lapangan. Letnan Charles berdiri menghadap barisan bersama jajaran perwira lainnya, tak terkecuali chief mereka, Preston Ware yang tiga tingkat lebih tinggi dari semua orang karena berdiri di atas podium. Charles telah menyampaikan kepada sang chief perihal rencananya tempo hari, dan tidak perlu menunggu waktu lama, Chief Preston langsung menyetujuinya dengan beberapa syarat. Yah, punya nama besar di kepolisian sekaligus status sebagai keponakan kesayangan chief memang cukup berdampak besar bagi Charles.

Persetujuan chief itulah yang kemudian mengumpulkan para polisi pagi hari ini supaya mereka bisa ikut mendengarkan rencana Charles. Setelah memberi sambutan pendek, Chief Preston memanggil sang letnan ke atas podium untuk secara langsung menerangkan idenya. Tak lupa ia juga dipersilakan memanggil nama-nama yang akan ia rekrut menjadi bagian pasukan elit buatannya. Omong-omong soal rekrutan, semalam terjadi perubahan kandidat atas usul Chief Preston. Bisa dibilang itu adalah salah satu saran yang dianjurkannya.

Nyatanya, topik mengenai anggota rekrutan menciptakan pergantian atmosfer yang signifikan di antara para polisi. Mereka semua tegang, Charles tahu itu. Namun, ia tidak bisa benar-benar menafsirkan arti dari ketegangan mereka: apakah mereka tegang karena menginginkan tugas istimewa ini, atau justru karena enggan ikut berpartisipasi mengingat lawan mereka adalah teroris buron kelas paus? Charles harap tidak ada kandidat pilihannya yang merasakan ketegangan yang kedua.

Jeda sejenak, Charles lalu melanjutkan penjelasannya, "Sekarang, aku akan mengumumkan lima nama yang akan mewakili Kepolisian Petrova untuk bergabung bersama pasukan elitku. Dengar baik-baik."

Nama pertama disebut, disusul oleh nama kedua, ketiga, keempat, dan terakhir nama kelima. Pengelihatannya tidak setajam itu untuk melihat reaksi dari kelima pemilik nama yang ia sebutkan, tetapi firasat Charles mengatakan kalau mereka baik-baik saja dengan keputusannya.

Semoga firasatnya tidak sedang bercampur aduk dengan keinginannya.

Jauh di barisan belakang, Connor yang sejak tadi sudah menduga namanya takkan berada di daftar kandidat hanya bisa merespons dengan membaur di lautan tepuk tangan. Ia kecewa, tentu saja—apalah yang bisa seorang Connor Kale lakukan? Memaksa Charles serta pamannya untuk membiarkannya bergabung dengan pasukan elit justru akan memperburuk reputasinya yang telah lama tercoreng. Gelar One Man Army yang masih disandangnya semata-mata takkan menghapus dosa besarnya di masa lampau. Sekarang, apa yang masih tersisa untuk dilakukan Connor adalah bertingkah layaknya seorang polisi teladan sebagaimana seharusnya. Menentang keputusan sama saja menunjukkan pemberontakan, dan kemungkinan terburuknya ia bisa-bisa dilengserkan dari kepolisian untuk selama-lamanya.

heart of terrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang