25

95.1K 5.6K 60
                                    

Back to school!

Biasanya, hari kembali sekolah dari libur yang panjang itu benar-benar hari yang paling tidak dinanti. Para murid biasanya malas untuk kembali membebankan kepala dengan pelajaran yang semakin banyak. Makanya, mereka kadang tidak menyukai hari tersebut.

Tapi, tidak bagi Bila. Sejak jadian dengan Rian, ia jadi paling semangat pergi ke sekolah. Bahkan, di hari pertama kembali ke sekolah, yang biasanya ia malas, menjadi hari yang ia tunggu.

Setelah bersiap-siap, ia menunggu Ayahnya di ruang tamu. Sudah merasa tidak sabar untuk pergi ke ke sekolah. Ia mengikat tali sepatunya dan memutuskan untuk menunggu Ayahnya di luar rumah.

"Ay--" Saat ingin memanggil Ayahnya, Bila kaget. Yang berada di halaman rumahnya bukanlah Ayahnya melainkan Rian.

"Ayang?" sebutnya, lalu tertawa kecil.

"Ngaco! Kok lo yang jemput gue?" tanya Bila.

"Gue minta izin sama Bunda lo. Katanya boleh aja berangkat ke sekolah sama lo," ujarnya, menghidupkan motornya.

"Terus, Ayah gue kemana?" tanya Bila.

"Udah duluan dari tadi," kata Rian.

"Naik," ujarnya, memberikan helm di tangannya.

Bila duduk di jok belakangnya dan berpegangan ke jaket Rian. Rian menyadari apa yang Bila lakukan dan mulai melajukan motornya dengan kencang. Gadis itu hampir saja terjatuh ke belakang dan berteriak.

"Lo mau bunuh gue?!" pekiknya ke telinga Rian, membuat Rian tertawa.

"Makanya, pegangan tuh jangan setengah-setengah," kata Rian, menarik tangan Bila sehingga melingkari pinggangnya.

"Modus!" Bila menepuk pundaknya.

"50% safety selama di jalan. 50%-nya lagi modus." Rian mengedipkan matanya, membuat Bila tertawa kecil. Mereka lalu menuju ke sekolah melewati padatnya lalu lintas.

***

Sampailah mereka di sekolah. Sekolah terlihat sepi karena mungkin banyak yang masih ingin beristirahat dari study lapangan atau memang ingin bolos dari pelajaran. Bila masuk untuk mengumpulkan makalah study lapangan ke wali kelasnya, Pak Deva.

Rian memarkirkan motornya diantara motor lainnya. Banyak yang melihat Rian dan Bila bersama, merasa sudah tak asing lagi melihat keduanya bersama berkat kabar mereka pacaran.

Bila menunggu Rian dan berdiri dibelakangnya. Tepat di saat itu juga, Dion melihat keduanya pergi bersama. Entah karena ia yang memang kurang update soal berita hangat sekolah, sehingga ia belum mengetahui hubungan diantara keduanya.

"Eh, Bila," ujar Dion, memanggil Bila setelah memarkirkan motornya.

"Yon." Bila mengangguk dan tersenyum.

Rian menghampiri pacarnya yang sepertinya sedang diganggu oleh Dion. Masih aja lu yon, batinnya sambil mendecak kesal.

"Eh, Dion." Rian menghampiri Dion dan merangkul pundak Bila.

Dion melihat kejadian di depan matanya tersebut dan bertanya-tanya. Kok? Tanyanya dalam hati.

Sweet EnemyDär berättelser lever. Upptäck nu