Alisha

25 | Dinner with Dinan

Alisha POV

Dinan is calling..

Untuk pertama kali nya, dalam 2 minggu ini, akhir nya gue menjawab telfon Dinan.

"Halo?" Sapa Dinan.

"Ya?" jawab Gue sekenanya.

"Tumben angkat telfon gue?"

"Gasuka? Gue tutup"

"Eh jangan, gue mau ngajak lo makan nih mau ga?"

"Ga!"

"Sekali Lis, ya?"

"Ga!"

"Ayolah?"

"ok!"

"Yes! Gue jemput skrng ya? Lo dimana?"

"iya, dirumah"

Dan sambungan telfon terputus.

Gue duduk di tepi ranjang, menutup mata, bingung. apa yg gue lakuin barusan itu salah atau benar.

Mungkin sekali-kali gapapa, buat menfresh kan otak?

Jam yg ada didinding kamar gue, menunjuk angka 7.

Tadi sore, setelah Alvaro ngebuat dunia gue hancur. Bang Alvin langsung menyuruh gue pulang.

Dan yah, malam ini gue kembali tidur di kamar setelah 2 minggu tidur disofa rumah sakit.

Gue rasa, ga perlu ganti baju buat makan malam kali ini? Ini cuma sama Dinan kan? Ga perlu rapih-rapih.

Pakai jeans sama t-shirt juga jadi, gue liat ponsel gue nyala, pasti ada sms atau line yg masuk.

Alvin Revano W: udah makan?

Alisha Kinanti: baru mau makan, Dinan ngajak makan ber2

Gue kembali meletakan ponsel di nakas, dan baru aja gue mau ke kamar mandi, ponsel gue berdenting pasti balasan dari bang Alvin.

Gue langsung ngambil ponsel dan membuka chat dari line.

Dan baru kali ini, gue nyesel ngeread chat yg masuk.

Alvaro dhirgantara: maaf lis

2 kata yg tertera di colom chat antara gue dan Alvaro, membuat gue seketika inget kejadian beberapa jam yg lalu.

Gue kadang mikir, untuk apa gue marah? Untuk apa gue kesel? Dan yang lebih parah nya lagi.. untuk apa gue cemburu? Gue bukan siapa-siapa nya Alvaro kan?

Tapi entah kenapa nerima kenyataan bahwa gue bukan siapa-siapa nya Alvaro sulit. Karena yg gue pingin, Alvaro jadi milik gue seutuhnya.
Dan seperti nya, gue bener-bener sudah jatuh cinta dengan Alvaro.

tin.. tin..

Gue ngehapus air mata yg berlinang, pasti mobil Dinan udah dibawah, segera gue ambil tas hitam kecil dan memakai sepatu convers.