13 | Hari yang penuh Kejutan

4.8K 272 4
                                    

Alisha sedang berada di taman belakang sekolah. Setelah aksi pengakuan tadi.

"Ngapain sih narik-narik?" Tanya Alisha sebal.

Alvaro hanya diam saja.

Flashback on

"Btw lo pacar nya Alvaro ya?" Tanya Rafly.

"Iya!"

Alisha melotot kaget, yang menjawab pertanyaan yang dilontarkan Rafly bukan Alisha, melainkan Alvaro. Saat Alisha ingin menjawab yang sebenarnya terjadi, Alvaro langsung menariknya kesini.

"Kalo ada yang nanya kaya gitu lagi harus jawab 'iya' ngerti?" Kata Alvaro.

"Kok orang-orang pada tau status palsu kita sih?" Tanya Alisha kesal.

"Gue pasang nama lo di bio instagram dan status line." jawab Alvaro santai.

"Loh? gue ga setuju ya!" Kata Alisha.

"Bodoamat lah," sahut Alvaro

Flashback off.

"Harus nya lo tuh ngomong dulu sama gue!" Kata Alisha.

Alvaro tetap diam, namun masih mendengarkan.

"Pantesan aja tadi gue dikunciin di toilet." gumam Alisha pelan, tapi masih bisa didengar Alvaro.

"Apa lo bilang?" Tanya Alvaro.

"Ga!"

"Lo dikunciin sama siapa?"

"Kepo lo!" Sahut Alisha yang hendak pergi.

"Gue nanya serius!"

Alisha tak menghiraukan, lalu ia berjalan cepat ke kelas. Alvaro mengejar Alisha dan mencengkram kuat lengan Alisha.

"Jawab gue!" Kata Alvaro dingin.

"Ga tau." balas Alisha datar.

"Ceritain sedetail mungkin!" Pinta Alvaro.

"Yang jelas, gue dibukain pintu sama Rafly."

Alisha segera berlari ke kelas nya yang kebetulan tidak jauh dari taman belakang. Alvaro langsung mengikuti Alisha.

"Rafly? anak ips 5 juga?" pikir Alvaro mengingat, sambil melongok kan kepala nya ke dalam kelas XII IPS 5.

"Untung guru pada rapat," gumam Alvaro yang langsung masuk ke kelas ips 5.

Seketika suasana hening, saat Alvaro memasuki kelas Alisha. Tapi tidak sedetik kemudian.

"Ahhhh Alvaro ganteng banget!"

"Alvaro ngapain ke sini?"

"Alvaro kok makin cakep si?!"

"AHHH GILA! Ketos terganteng di Nusa Bangsa masuk kelas IPS 5 cuy!"

Jeritan-jeritan anak perempuan kelas XII-IPS 5 memasuki indra pendengaran Alisha, Alisha hanya menatap malas cowok yang berdiri didepan kelasnya itu.

"Gue kesini mau nyari yang namanya Rafly," kata Alvaro tersenyum.

"Gue?" Tanya Rafly saat namanya disebut.

"Oh lo yang namanya Rafly?" Tanya Alvaro.

Rafly mengangguk, kemudian wajah nya beralih menatap Gilang. Gilang hanya mengedikan bahu cuek.

"Ada apa?" Rafly menghampiri Alvaro.

"Ikut gue," kata Alvaro

Alvaro berjalan keluar kelas, namun sebelum menghilang dibalik pintu, ia tersenyum ke arah Alisha. Alisha yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas dan anak perempuan yang ada dikelas kembali menjerit histeris.

AlishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang