8 | Hukuman konyol

5.2K 284 17
                                    

Setelah kabar ibunya memburuk Alisha tak tidur semalaman, entah mengapa ia takut dan Alisha baru bisa tidur jam 4 pagi.

"Lis udah jam 9 juga. Ga sarapan?" Alvin membangunkan Alisha yang masih terlelap disofa ruang rawat ibunya.

Alisha mengerjapkan mata nya, lalu menguap kecil.

"Alisha ga bawa baju buat ganti bang." Kata Alisha.

"Udah abang bawain, tapi ga tau ya styl nya masuk apa ga. Asal comot dari lemari soalnya," balas Alvin terkekeh.

Alisha hanya mengangguk dan tersenyum manis. Ia segera masuk kekamar mandi rawat ibu nya.

20 menit kemudian Alisha keluar dari kamar mandi lengkap degan rambutnya yang sudah disisir rapih.

"Alisha cari makan dulu ya bang," izin Alisha pada abangnya.

Bang Alvin hanya melirik Alisha sekilas dan mengangguk kecil.

Sepanjang jalan Alisha hanya diam, ia masih memikir kan persoalan kemarin, sambil memindai musik yang ingin ia dengar Alisha memainkan game yang ada di ponsel nya.

Ting!

Satu pesan masuk. Alisha membuka nya dgn malas.

Alvaro dirgantara: Lo dimana? Gue kerumah lo ya?

Alisha Kinanti: g

Alvaro dirgantara: buset satu huruf doang.

Alvaro dirgantara: bales atuh neng, hari minggu ini gue mau ngajak lo keluar. Gue kerumah lo ya?

Alisha Kinanti: g

Alvaro dirgantara: serius?

Alisha Kinanti: lg g drmh

Alvaro dirgantara: selain irit ngomong, lo juga irit ngetik ya. Yaudah next time ya.

Alisha melock ponsel nya dan memandang kedepan. Ia sedang mencari bangku kosong yg ada di kantin rumah sakit.

ketemu! Pas banget lagi dipojok. Kata Alisha dalam hati.

Alisha duduk dibangku dan memanggil mbak-mbak yang jualan bubur. Dan memesan satu mangkuk bubur lengkap dengan teh hangatnya.

Sedang asik melanjutkan permainan yg sempat terganggu, seseorang berdiri didepan meja nya sambil membawa nampan entah mangkuk nya berisi apa.

Alisha mendongak dan menaikan satu alis nya tanda ia menanyakan ada perlu apa.

"Ehm.. maaf mbak, boleh saya duduk disini? Meja penuh dan kelihatannya mbak cuma duduk sendiri," Ucap seorang lelaki yang terlihat tampan dengan kacamata yang bertengger manis diwajahnya.

"Ya," balas Alisha singkat dan melanjutkan permainan nya.

Lelaki itu segera duduk dan memakan makanan nya.

"Maaf mbak, boleh kita kenalan?" Tanya lelaki itu.

"Nama saya Gilang," lelaki itu mengulurkan tangannya dan mengucapkan namanya.

"Alisha," Alisha membalas tangan nya singkat.

"Ngomong-ngomong mbak masih sekolah ya?" Tanya Gilang.

"Ya," balas Alisha seadanya.

"Bisa jadi kita seumuran, boleh saya panggil Alisha aja?" Tanya Gilang lagi.

"Ya," lagi. Alisha menjawab pendek.

"Saya kelas duabelas," Gilang bicara lagi.

"Gue juga," balas Alisha, seenggak nya kali ini ia mengucapkan dua kalimat.

AlishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang