15 | Kita Teman?

4.5K 287 7
                                    

"Gue ada, kalo lo butuh seseorang Lis," kata Liana memeluk Alisha erat.

"Makasih Ana," ucap Alisha lirih.

Setelah Liana melepaskan pelukan nya, Alisha menatap sendu Liana, ia benar-benar butuh seseorang sekarang.

"Gue pasti ada untuk lo Lis." Kata Liana tersenyum.

"Kita teman? Liana?" Tanya Alisha.

Mendengar pertanyaan Alisha, Liana berbinar bahagia. Ini yang dia tunggu menjadi teman Alisha.

Liana mengangguk "Iya Alisha, kita teman," ucap Liana tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya.

Alisha kembali memeluk Liana. Liana membalas.

"Kita ke uks ya, mata lo sembab, biar gue kompresin." tawar Liana.

"Ga usah, biar gue bolos aja." kata Alisha.

"Kok bolos sih?" Tanya Liana.

"Kita baru berteman kan?" sambung Liana.

"Kapan-kapan kita quality time bareng ya.. tapi untuk sekarang gue belum bisa." Alisha tersenyum.

Liana mengangguk mengerti.

"Kita teman Alisha," teriak Liana lagi, ia benar-benar tak percaya.

Alisha mengangguk dan pergi dari toilet.

•••••

Alvaro menunggu Alisha didepan kelas XII-IPS 5 ia ingin menjelaskan semuanya.

Setelah melihat Alisha berjalan ke kelas, Alvaro menghampiri, tapi dengan kasar Alisha menyingkirkan tubuh Alvaro yang menghalangi jalan.

"Lis please dengerin penjelasan gue." kata Alvaro.

Alisha tidak peduli dan terus masuk kelas, dan keluar lagi setelah tas sudah berada di punggungnya.

"Lis lo mau kemana? Please Lis dengerin gue," kata Alvaro lirih.

Alisha terus berjalan sampai gerbang, ia tak perduli dengan panggilan Alvaro. Alvaro tidak mengejar, ia tau Alisha butuh waktu untuk sendiri.

Alvaro berjalan ke kelas nya dan berpapasan dengan Gilang dan Dinan.

Dinan melirik Alvaro tajam dan tersenyum sinis. Alvaro tak perduli dan masuk ke kelas nya.

Saat Alvaro sedang menenggelamkan wajah nya di lipatan tangan, bahu nya ditepuk seseorang. Alvaro mendongak dan menemukan kedua sahabatnya dan Rafly.

"Kita lupain Dinan," kata Ferri.

"Kita teman Al, gue pasti bantuin lo baikan sama Alisha." kata Ken.

"Gue juga, kita teman kan bro?" Tanya Rafly senyum.

Alvaro mengangguk ia tersenyum senang, setidaknya ia masih memiliki teman-teman yang akan membantu.

"Makasih guys." kata Alvaro memeluk teman-temannya ala cowok.

"Nanti gue coba omongin sama Alisha ya, gue kan sekelas jadi nya gampang." kata Rafly.

"Oke thanks Raf." kata Alvaro.

Rafly tersenyum senang, impian nya untuk berteman dengan Alvaro, ketua Osis sekaligus orang ter-ramah, cowok populer seangkatan nya, cowok yang pintar dan murah senyum bisa digapai nya. Memang lebay sih, tapi Rafly sudah mengagumi Alvaro dari kelas 10.

Menjadi laki-laki dengan segudang prestasi tentu dengan wajah tampan itu tak mudah, dan Rafly ingin seperti itu walaupun otak nya pasti tak sampai. Bisa dilihat kelas nya Rafly berada di kelas IPS dan lebih parah nya lagi IPS 5 namun Rafly tetap ingin seperti Alvaro, Alvaro motivasi nya dan karena Rafly memiliki cita-cita yang tinggi tentu saja berjuang adalah pilihan nya.

AlishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang