Part 35 : Cemburu

974 162 10
                                    

Tidak akan ada yang mengira jika apa yang Al takutkan terjadi. Satu minggu tanpa kabar, Yuki benar-benar melakukan hal yang membuat Al merasa sakit hati.

Undangan dadakan yang disebar oleh seorang artis muda ternama yang tidak lain adalah rekan artis mereka, mau tidak mau membuat Al harus datang. Yuki? Itu permasalahannya.
Jangankan mengajak Yuki, untuk menemuinya saja Al sulit. Pesan Yuki yang disampaikan lewat Ily membuat Al susah untuk menerima hal itu.

Yuki menginginkan mereka untuk pergi masing-masing. Ah tidak, nyatanya saat di pesta, Yuki menggandeng seseorang. Seseorang yang menyulut rasa cemburu Al.

Lelaki yang Al ketahui pernah dijodohkan dengan kekasihnya itu datang menunjukkan raut muka bahagia, berbanding terbalik dengan yang ia rasakan sekarang.

Cemburu tingkat tinggi hingga membuat dirinya uring-uringan sendiri. Bahkan, beberapa rekannya bertanya mengenai hubungan mereka. Kenapa Al datang sendiri dan Yuki datang bersama lelaki lain. Al bingung harus menjawab apa hingga Vebby datang menjelaskan semuanya. Vebby beralasan jika lelaki yang datang bersama Yuki adalah kerabat mereka. Al mengangguki jawaban tersebut, setidaknya jawaban yang sedikit ganjil itu menghindarkan dirinya dari pertanyaan-pertanyaan lain.

Al meraih sebuah gelas minum, lalu ia mulai menyesap pelan air di dalamnya. Matanya terpejam menikmati rasa cemburunya(?). Tanpa sadar, sentuhan seseorang membuyarkan pikirannya. Seorang gadis yang menjadi penyebab rasa cemburunya duduk di samping tubuhnya dengan pakaian cukup seksi.

Al menatap Alyssa dengan kesal. Lalu kembali melanjutkan aktifitas minumnya tanpa peduli pada gadis itu.

" Keliatannya ada yang sedang patah hati hari ini! " ucap Alyssa terus menatap Al. Al masih terpejam berusaha tidak terpancing oleh ucapan Alyssa.

" Kayaknya Yuki lebih cocok sama Ryu dibanding sama lo, Al " sambungnya lagi. Al kini menoleh dengan tatapan tajamnya.

" Kali ini lo boleh seneng Alyssa, tapi gue nggak jamin kalo kesenengan lo ini akan bertahan lama " jawab Al.

Alyssa tertawa, lalu kembali bicara. " Oh ya? " ucapnya lalu berdecak dengan senyuman remeh. " Al, gue udah pernah nawarin sesuatu yang menguntungkan buat lo, tapi lo justru nolak. Dan ini akibatnya. " ucap Alyssa lagi.

" Ini baru permulaan Al. Lo bisa bayangin kalo besok gue kasih bukti yang lebih mengejutkan lagi sama Yuki, gue nggak akan jamin hubungan kalian akan bertahan. "

" Bukti apa? Bukannya semua bukti yang lo kasih itu palsu? Hah? " geramnya hingga Al tidak bisa lagi mengontrol tangannya untuk mencengkram lengan Alyssa dengan kuat. Alyssa meringis, " Al, lo liat di sebelah kanan lo, Yuki lagi perhatiin kita. Lo nggak mau kan ada salah paham lagi? " ucap Alyssa dengan sedikit ancaman. Al menoleh dan menyadari jika Alyssa tidak berbohong, lalu segera melepas cengkramannya dengan perasaan menyesal.

Alyssa tersenyum merasa menang, lalu mendekatkan tubuhnya pada telinga Al. " Kehancuran lo tinggal menunggu hari Al. Ketakutan lo akan terjadi. Bahkan sekarang lo udah kehilangan kepercayaan Yuki. " ucapnya dan berdiri hendak pergi.

Al terdiam tidak berdaya. Alyssa benar, dirinya sudah kehilangan kepercayaan Yuki. Terlebih bukti yang ia cari belum ia temukan.

Al menoleh pada Yuki yang berdiri melihatnya. Tatapan Yuki kini berbeda. Ada kekecewaan di sana. Bahkan Al bisa melihat air yang menggenang di mata kekasihnya itu. Sekali Yuki mengedipkan mata, air itu akan tumpah dan hal itu menjadi sesuatu yang membuat hati Al sakit kembali.

Yuki membuang muka, dan sepertinya air mata itu benar-benar jatuh hingga ia harus menghapusnya dengan salah satu tangannya.

Sebuah hal mengejutkan kembali terjadi saat Al memperhatikan tangan yang Yuki gunakan untuk menghapus air matanya itu kini nampak kosong. Sebuah cincin yang pernah ia berikan tidak lagi tersemat di jari manis kekasihnya itu.

Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang