Part 20 : Terungkap 3

1.4K 208 7
                                    

Yuki POV

Dering handphone-ku berbunyi, sebuah nama 'Mama' tertera di sana.

Aku menjawab dengan panik, takut terjadi sesuatu yang tidak aku inginkan menimpa Papaku.
Mama menjaganya di rumah sakit bersama beberapa orang yang kami sewa untuk jaga-jaga.

"Hallo sayang, kamu di mana sekarang? "

"Kenapa Ma? Apa semua baik-baik aja? "tanyaku panik.

"Enggak sayang, Papa kamu sudah sadar. Dia sudah bisa buka matanya sekarang "

Benarkah yang aku dengar,?
Papa sudah sadar?
"Terima kasih Tuhan, engkau mengabulkan do'a kami." Ucapku dalam hati.

"Oke ma, aku akan ke sana sekarang! "

Aku bergegas untuk bersiap-siap menuju Rumah Sakit.
Terbesit pikiranku untuk memberitahu Ily, tapi sepertinya lebih baik aku diam saja karena akan ada yang ingin aku tanyakan pada kedua orangtuaku.


**

Al yang sudah membaik, kini diperbolehkan untuk pulang, namun sebelum dirinya pulang, ia ingin menyempatkan untuk menengok papa Yuki yang juga dirawat di rumah sakit yang sama.

Saat sudah dekat di ruangan papa Yuki, Al terlihat ragu untuk masuk karena dirinya ingat apa yang sudah terjadi sebelum ini.

Tidak mungkin diizinkan untuk masuk karena salah satu penyebab hancurnya karir Yuki adalah dirinya.

" Al,! "

Al menoleh,
Yuki berdiri di sana.

" Ki, aku mau jenguk Papa kamu. Tapi-..  "

Yuki menarik lengan Al dan membawanya sedikit jauh dari ruangan papanya.

" Maaf, aku bukan mau ngelarang kamu buat jenguk Papa, tapi untuk saat ini akan lebih baik kalo kamu nggak ke sini. Kamu ngerti maksud aku  kan? "
Yuki merasa tidak enak, tapi mau bagaimana lagi jika hanya ini keputusan yang terbaik.

Al mengangguk walau terlihat sedih.
" Ya, nggak masalah. "

" Umm,,,  aku akan nunggu, termasuk nungguin kamu! "

Yuki terdiam, dirinya tau apa yang dimaksud Al.

Anggukan pelan Yuki cukup membuat Al sedikit bahagia,
Setidaknya dia tahu jika Yuki mengerti ucapannya.

Al kembali menuju di mana bundanya sudah menunggu, sedangkan Yuki menuju ruangan papanya.
Namun sebelum mereka melangkah lebih jauh, Yuki berbalik arah dan memanggil Al.
Al menoleh, tak lama terdiam dari posisinya Yuki semakin mendekat.

Cup

" Tunggu aku! "

Ciuman di pipi yang singkat membuat Al mematung tak percaya.

Sedangkan Yuki kembali dengan langkah lebih cepat dari sebelumnya. Malu.

Al tertawa dalam hati, perasaan bahagia itu kini lebih besar ia rasakan.

***

" Ma, maaf Yuki lama. Gimana keadaan papa sekarang? "

Yuki sudah kembali, sampai dengan napas terengah.

" Yuki, Papa kamu sudah lebih baik sekarang. Dia sudah sadar. Tapi - "
Yuki mengernyitkan dahi

" Papa kamu lumpuh. "

Lumpuh?
Yuki memejamkan matanya, berharap airmata itu tidak keluar,

" Tenang sayang, lumpuh papa kamu hanya sementara. Kita akan buat papa kamu jadi normal kayak dulu lagi. Kita harus kuat ya! "
Mamanya memeluk Yuki erat, bagaimanapun juga Sang Mama sangat tahu jika Yuki menyayangi papanya sebesar apa, maka dari itu kini giliran dirinya yang menguatkan anak sulungnya itu agar tetap tegar.

Yuki mengangguk dalam pelukannya. Menangis sesenggukan mengeluarkan beban dalam hatinya.
Berharap tangisan hari ini adalah tangisan terakhir dari kesedihannya.

Setelah dirinya tenang, kali ini Yuki teringat akan misi yang seharusnya ia lakukan sebelum ini.
Mencari tahu kebenaran.

Yuki mengeluarkan smartphone dalam sakunya, mengklik menu lalu mencari sebuah foto dalam galeri dan membukanya.
Ketemu.

" Ma, maaf, mungkin ini waktu yang kurang tepat, tapi ini penting.
Apa mama tau siapa yang ada di dalam foto ini? "
Yuki menunjukkan sebuah foto yang pernah ia abadikan di kamera handphone-nya.

" Kamu dapat dari mana foto ini?"
Pertanyaan yang membuat Yuki makin gelisah. Expressi yang ditunjukkan mamanya cukup membuat dirinya tahu jika setidaknya mamanya mengetahui siapa yang ada di foto itu.

" Ma please, jangan tanya apapun. Yuki cuma ingin tau siapa mereka! "

" Maafin mama sayang, ini masalalu. Mama nggak mau buka kenangan pahit itu lagi "

" Please ma, ini menyangkut Papa. " Yuki memohon dan menggenggan tangan mamanya kuat.

" Papa? Apa yang kamu ketahui Yuki? "

" Mama akan tau kalo Mama kasih tau Yuki mereka siapa! "

Tidak ada pilihan,

" Baiklah, Mama akan cerita semuanya! "

Flashback

" Lihat Takeshi!  ini yang kamu sebut sahabat? Dia nusuk kamu dari belakang! "

" Maaf pa, tapi aku yakin Rudy tidak akan melakukan korupsi di perusahaan kita. Ini pasti fitnah! "

" Semua bukti sudah menunjukkan kalo Rudy sudah korupsi, dan ini sudah berlangsung lama. Kamu tahu kerugian yang kualami gara-gara orang macam dia? "

Takeshi menggeleng tak percaya.
Bagaimana mungkin seorang sahabat yang amat ia percayai ternyata melakukan hal sekeji ini.

" Kamu memang bodoh! Cukup Papa serahkan tanggung jawab perusahaan ini sama kamu. Papa akan buat dia merasakan dinginnya penjara! "

" Pa, jangan. Aku akan pecat dia. Tapi jangan masukkan dia ke dalam penjara. Anak dan istrinya butuh makan.! "

Tidak ada yang peduli. Tubuh gempal itu terus berjalan tanpa menghiraukan anak semata wayangnya yang memohon.

Hingga hari tertangkapnya Rudy, istrinya menangis histeris. Bukan saja tak percaya, dirinya bahkan bingung bagaimana bisa suami yang sangat ia sayangi dan percayai melakukan hal memalukan seperti ini. Yang ia tahu, hubungan suaminya dan Takeshi yang notabene seorang sahabat dan atasannya sangat baik. Tidak ada alasan baginya untuk melakukan tindakan seperti ini.
Namun pada kenyataannya ini benar terjadi.

Kehidupan setelah Rudy diadili, istrinya menghilang beserta ketiga anaknya bak ditelan bumi.
Tidak ada yang tahu, bahkan Takeshi yang berusaha mencari dengan bantuan orang-orang yang ia sewa tidak menemukan apapun.

Beberapa bulan kemudian, kabar duka terdengar. Rudy bunuh diri di penjara.

Takeshi terpukul, bahkan saat itu dirinya yakin jika ada alasan dibalik kasus korupsi yqng menimpa Rudy.

Kabar terakhir, Wina, istri Rudy depresi.
Pukulan telak untuk Takeshi, tidak ada yang bisa ia lakukan.
Bahkan untuk menolong anak-anaknya pun tidak bisa.
Larangan keras dari sang Ayah membuatnya tidak berdaya hingga rasa bersalah terus menggerogoti perasaannya.

Flashback end

Yuki menangis, kini ia mengerti alasan dibalik kejadian yang menimpa keluarganya.
Tapi Ily harus tau yang sebenarnya terjadi, ini tidak bisa ia diamkan dan membiarkan Ily dipengaruhi oleh doktrin-doktrin negatif dari kakaknya.

" Ma, Yuki pamit. Mama tetep jaga Papa baik-baik! "

" Sayang,kamu mau kemana? "

Yuki bergegas ke luar dan menuju apartemen Ily, menjelaskan semuanya.

Tbc

Pacar sewaan? (✔)Where stories live. Discover now