Part 24 : Bangunlah, Aku Mencintaimu

1.2K 176 3
                                    

"Hai Al, senang bertemu denganmu lagi! "
Ily menyapa Al sambil menyeringai.
Al menegakkan kepalanya, lalu tersenyum sinis.

" Sepertinya kamu sudah gila, di akhir hidupmu, kamu masih bisa tersenyum ! "
Ucap Sharine sombong.
Ia mendekat pada Al, menarik rambut pendek itu secara kasar.
Al tertarik ke belakang, lalu melenguh kesakitan.

" Lepaskan anakku, jalang!"
Maia tak terima, sungguh lenguhan kesakitan dari Al membuat hatinya pilu.

" Jalang? "

" Kamu akan tau Si Jalang ini akan berbuat apa! "
Sharine menantang, tak terima dipanggil jalang, wanita gila itu justru menyuruh anak buahnya memberi pelajaran untuk Al.
Kursi Maia yang bisa diputar itu ia hadapkan ke depan Al,

" Lihat lah Maia,! "

Bukkh bukhh bukhh

Pukulan itu bertubi-tubi mendarat di tubuh yang sudah terkulai lemah, Maia berteriak histeris dibuatnya.

" Berhenti Sharine, aku mohon. Lebih baik bunuh aku sekarang juga. Lepaskan anakku! "
Suara tangisan perih itu menyayat hati, sungguh!

Al hanya pasrah, tidak bisa berbuat apa-apa.
Sekujur tubuhnya nyeri, bahkan ia tidak bisa lagi merasakan tulang-tulangnya.
Darah segar keluar saat dirinya terbatuk akibat pukulan keras itu.
Jika saja ada pilihan, lebih baik nyawa itu dicabut sekarang juga.

" Cukup! "
Pukulan berhenti,

" Ada apa Emily? Aku suka melihat penderitaannya! "
Sharine tersenyum puas, di depannya terdapat dua orang yang ia benci tidak berdaya.
Satu menangis perih, dan yang satu nyaris mati.

" Biarkan aku selesaikan semuanya sendiri Kak, Kakak tidak perlu capek-capek melakukannya. Biarin aku bersenang-senang di sini.! " pinta Ily.

" Baiklah, aku akan keluar. Silahkan bersenang-senang! "

Sharine pergi keluar, meninggalkan Maia dan Al bersama Emily dan salah satu anak buahnya.

" Hai kamu, ambilkan aku minum! "
Ily memerintah satu-satunya anak buah di sana,
Ia mengangguk, dan lelaki kekar yang sudah memukuli Al pergi mengambil sesuatu yang dibutuhkan adik bossnya itu.

Setelah pergi, Ily berjalan ke arah pintu dan menguncinya.
Merasa aman, Ily berjalan cepat menuju Al dan bundanya.
Al setengah sadar, masih bisa merasakan jika tali yang mengikatnya kini tertarik dan terlepas,

" Apa yang lo lakuin Emily? "
Tanya Al ,

" Please jangan banyak tanya, saat mereka datang, lo harus pura-pura tetep terikat dan tidak sadarkan diri. Lo pegang ini! "
Ily memberi sebuah senjata api yang ia simpan di balik pakaiannya. Senjata yang dibekali enam peluru itu disiapkan oleh Ily sebelum datang ke sini.

" Apa ini,? "
Al kembali bertanya karena penasaran, bagaimana bisa Ily membantunya?
Bukankah dia datang untuk menambah penderitaan mereka dan membantu kakaknya itu.

" Lo harus selamat, Yuki nunggu lo.! "
Mendengar nama Yuki, seketika semangat itu muncul kembali.
Al menurut, lalu menyembunyikan pistol itu di bawah kursi yang ia duduki.
Kembali terkulai lemah seakan benar-benar sekarat.

Setelah melepas ikatan Al, Ily juga melepas ikatan yang membelit tubuh Maia, mereka semua bebas, namun untuk menjaga agar semua sesuai rencana, Ily berpesan agar mereka tetap berpura-pura masih terikat.

Ily mulai memberitahu rencananya.

***

Tok tok tok

Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang