Part 26 : Orang dari masalalu

1.6K 187 18
                                    

Al tengah bersiap diri, malam ini malam yang sangat ia tunggu.
Bagaimana tidak?
Malam ini adalah malam dimana Yuki akan menjawab lamarannya tiga hari lalu, dan sesuai permintaan Yuki, ia memberi waktu selama tiga hari untuk membiarkan Yuki berpikir.

" Wow, wangi banget sih anaknya Bunda, mau kemana? "
Maia tiba-tiba masuk ke kamar Al dan langsung merangkul pundak puteranya yang kini sedang bercermin.
Al tersenyum dengan manis, lalu melirik bundanya dari cermin.

" Iya dong Bun, kan mau ketemu Yuki! "

" Oohhh, pantes.  Gimana keadaan kamu sekarang? "

" Bunda, Al baik-baik aja kok,. Ini luka Al juga udah kering! "
Al memperlihatkan dahi yang pernah diperban akibat kecelakaan mobil waktu itu.
Maia tersenyum dengan tingkah anaknya yang terlihat sangat antusias, ia jadi teringat saat mengalami jatuh cinta untuk pertama kali. Selalu bersemangat.

" Iya deh yang lagi kasmaran, mau demam juga bilangnya tetep sehat."
Al hanya tersenyum mendapat ledekan dari bundanya.

" Ya udah, nanti di jalan hati-hati. Titip salam buat Yuki dan mama papanya! "
Pesan Maia.

" Oke Bun,  Al pergi sekarang ya! "

Al pamit dan mencium tangan serta kedua pipi bundanya, lalu mengambil kunci mobil dan keluar dari rumah.

***

" Aku  OTW ya! "
Sebuah pesan WhatsApp baru saja masuk di handphone Yuki.
Pesan dari Al.

Kali ini Yuki masih sangat nervous, rasanya bingung akan menjawab seperti apa nanti.

Di depan kaca dalam kamar ia mondar mandir, terkadang menggigit kuku karena tegang,

" Gue mau jawab apa, sebenernya gue belum siap, tapi gue juga cinta sama dia. Dan Papa mau uji dia. Kalo dia gagal, hubungan gue berakhir! "
Monolognya.

Sore tadi, setelah bercerita pada kedua orangtuanya, papanya benar-benar akan menguji Al. Yuki yakin Al akan lulus, tapi setelah tau seperti apa ujian yang akan papanya berikan pada Al, Yuki kembali ciut.

Ting nong, ting nong

Suara bel berbunyi, Yuki yakin itu pasti Al.

Cepat sekali dia, tidak tahukah hatiku ini masih risau.

Yuki menarik napas dalam, berulang hingga dirinya tenang kembali.
Kakinya melangkah keluar dari kamar lalu berjalan ke arah pintu depan.
Yuki meraih gagang pintu lalu menariknya ke dalam, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Al tengah berdiri dengan senyum manis dan sangat terlihat tampan.
Perban di dahinya pun kini sudah tidak ada, yang ada hanya dahi itu tertutup poni dari rambut yang sedikit memanjang.

Yuki membuka pintu lebih lebar dari sebelumnya, memundurkan langkahnya untuk mempersilakan jalan Al lebih lebar untuk masuk ke dalam rumahnya.
" Silakan masuk! "
Ucap Yuki sedikit kikuk.

Al melangkah maju. masih dengan tersenyum dirinya menyapa Yuki yang masih berdiri seperti orang bingung.

" Heyy! "
Al menyapa lembut, mengagetkan Yuki dari kebingungannya.

" Eh! "
Kaget Yuki.

" Maaf, ayo masuk. Papa sama Mama udah nunggu di dalem! "

Al mengangguk, lalu mengikuti langkah Yuki untuk menghampiri kedua orang tuanya.

Al POV

Malam ini aku menemui Yuki untuk meminta jawaban atas lamaran yang aku ajukan tiga hari lalu,
Terlalu muda memang, tapi ini sudah aku pikirkan matang-matang.
Lagipula, aku rasa orangtua Yuki memang ingin mencarikan suami untuknya, dan aku bersedia.

Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang