Part 32 : Bohong, lagi.

1.3K 168 7
                                    

Menyebalkan ketika tahu sebuah kebenaran, namun harus ditutupi karena suatu hal. Al tahu betul siapa orang yang saat ini datang tiba-tiba. Trauma masalalu membuat hatinya bahkan pikirannya kini tidak bisa menerima seseorang itu. Datang seenaknya dan mengarang cerita bebas. Walau berkali-kali ia sangkal, semua yang ia tutupi perlahan akan muncul dan pada akhirnya mengungkap fakta jika dirinya mengenal gadis itu.
Bagaimana dengan kekasihnya yang sudah terlanjur mengetahui dirinya tidak kenal dengan orang yang ia sebut 'Orang Asing' itu jika tahu kebenarannya?
Semoga saja tidak.

Kini setelah semua pekerjaan selesai, Al memilih pulang ke rumah dan mencari tahu alasan sang Bunda melibatkan Alyssa pada Film kedua mereka. Kenapa bisa seorang Alyssa yang belum dikenal publik langsung mendapat peran di sebuah film dari PH ternama dan dinaungi artis sekelas Yuki. Tidakkah Bundanya berpikir akan dampak yang didapat jika akhirnya film yang mereka buat kali ini tidak sesukses sebelumnya?

***

" Bunda, Al mau bicara " ucapan Al menghentikan aktifitas Maia yang tengah bersantai di ruang tamu dengan Tv menyala dan menampilkan sebuah acara.
Maia menoleh pada Al lalu mengangguk dan memberi kode agar Al duduk di sampingnya.
Al menurut lalu duduk tepat di sebelah bundanya.
Maia menaikkan alisnya. Bertanya dalam diam.

" Ini tentang Alyssa. Kenapa Bunda ajak dia maen film bareng aku sama Yuki? Maksud Al, kenapa nggak cari pemain lain aja Bund? Emang Bunda tau keahlian dia? " cerca Al menatap serius pada ibu kandungnya.
Maia menarik napas lalu mengambil posisi dengan nyaman. Sepertinya akan ada adu argumen kali ini, dan Al memasang telinganya baik-baik.

" Bunda tau dan Bunda sudah uji dia. Apa di telpon tadi belum cukup Al? Mesti bahas lagi? Hemm? " tanya Maia halus. Al mengangguk, belum menerima alasan Maia yang terlontar lewat ponselnya siang tadi.

" Gini, waktu di Puncak, Alyssa banyak cerita tentang kehidupan dia. Bunda tertarik dan akhirnya Bunda tau kalo Alyssa dulu suka maen teater. Pemain teater bukan sembarangan sayang. Dan Bunda yakin jika Alyssa maen bareng kalian, dampaknya akan baik juga. Kita hanya butuh sosialisasi sebagai perkenalan jika Alyssa bisa jadi pendatang baru yang bagus. "

" Nggak Bun, Al tetap nggak setuju. Al tahu betul siapa dia. Dia itu-.. "
" Bunda tau siapa Alyssa! "
Al melongo,
" Maksud Bunda? Kalo Bunda tau kenapa masih mau ajak dia juga? " tanya Al heran.

" Kenapa? Bunda tau hubungan kalian nggak baik setelah kesalahpahaman. Tapi Alyssa tetep temen kamu Al."
Al semakin bingung dengan pernyataan Bundanya.
" Maksud Bunda? Temen? Salah paham? " tanya Al memastikan. Dirinya semakin bingung dengan pernyataan Bundanya.
" Alyssa dan kamu sahabat baik kan? Tapi karena kesalahpahaman, kalian ribut dan kamu benci sama Alyssa. " jelas Maia.

" Sahabat ? " tanyanya semakin bingung.
" Bund, aku sama Alyssa nggak pernah sedeket itu. Yang ada malah sebaliknya. Setelah Bunda tau, Al yakin Bunda nggak akan mau ajak dia main bareng aku! "

" Udahlah Al, nggak baik simpen benci lama-lama. Bunda memang nggak tau kamu setelah umur kamu 10 tahun, tapi bukti dari Alyssa udah cukup buat Bunda ngerti kehidupan kamu di Surabaya! "

" Bukti apa Bun? " tanya Al semakin dibuat frustrasi. Setidaknya ini yang pernah ia alami dulu.
Apa lagi yang sudah Alyssa lakukan kali ini. Pikirnya sambil menunggu Maia bercerita dengan jelas.

" Ini, " Maia memperlihatkan sebuah foto dari ponsel pintarnya, sebuah gambar yang pernah diambil dengan sebuah alasan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang