Part 21 : Kemana lagi Al?

1.4K 209 25
                                    

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif,
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif,
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

Tiga kali percobaan namun gagal. Firasat Yuki mulai tidak enak.

" Al kemana sih? "

Monolog Yuki frustrasi. Baru beberapa waktu lalu dirinya bertemu Al, namun kini Al tidak bisa dihubungi kembali.

"Apa terjadi sesuatu yang buruk menimpa Al saat ini? " pikirnya dalam hati.

Yuki membelokkan mobilnya yang ia bawa pelan menuju apartemen Ily, berhenti di parkiran lalu terdiam.
Ingin tetap maju atau kembali untuk mencari Al.
Pikirannya bercabang, jika saja dirinya bisa seperti Amoeba, mungkin dirinya akan membelah diri untuk melakukan dua hal itu. Mencari Al dan memberi tahu kebenaran mengenai keluarga Ily.

"Bu Maia "
Yuki teringat bunda Al,

Yuki mencari kontak atas nama 'Bu Maia ' yang tersimpan dalam handphone-nya.

Mengklik opsi panggilan serta bergumam dalam hati berharap akan mendapat jawaban.

Nihil, nomornya tidak aktif.
Yuki kehabisan akal,  bagaimana jika yang ia pikirkan benar-benar terjadi.
Jalan satu-satunya adalah mendatangi rumah Maia dan menemui Al.

Yuki kembali menghidupkan mesin mobilnya dan berlalu pergi dari parkiran apartemen Ily menuju rumah Maia.

**

Mobil hitam itu berhenti tepat di sebuah rumah berukuran sedang berwarna biru, rumah Maia.
Alamat itu Yuki dapat dari karyawan Maia yang ia hubungi saat dijalan.

Yuki memberhentikan mobilnya tepat di depan pintu gerbang stainless yang setinggi dadanya.
Turun dari mobilnya lalu membuat suara dengan menggedor gembok yang terpasang di sana.
Setelah itu ke luar seorang wanita paruh baya yang Yuki pastikan adalah asisten rumah tangga.

" Lermisi bu, apa bu Maia ada? "

" Maaf non, bu Maia belum pulang. Saya juga khawatir karena bu Maia sudah lama keluar dan tidak memberi saya kabar! "
Jawaban itu cukup membuat Yuki yakin akan satu hal.
Ada yang tidak beres.

Ily pasti tahu mereka ada di mana sekarang.

Yuki pamit untuk pergi, lalu kembali masuk ke dalam mobil dan pergi dari tempat itu.

" Ly, gue mau ketemu sama lo. Ada hal penting yang harus gue kasih tau dan tunggu gue di apartemen sekarang! "

Pesan kilat itu Yuki kirim pada Ily, kali ini Yuki dengan gesit membawa mobilnya.

Setelah sampai, tidak ada kesempatan baginya untuk mengulur waktu,

"Yuki, lo kenapa? "
Pertanyaan itu keluar dari mulut Ily seraya Yuki yang masuk dengan terengah.

" Ly, gue udah tau semuanya. Gu- gue udah tau siapa lo dan gue udah tau lo yang buat karir gue ancur.! "

Ily kaget, tak mengira jika Yuki mengetahui semua dengan cepat.

" Maksud lo apa? "

" Please Ly, gue udah kenyang lo bohongin. Gue cuma mau tau di mana Al dan ibunya sekarang! "
Ily mengernyitkan dahi, Al dan ibunya?
Dirinya bahkan belum menemui siapapun setelah pulang dari rumah sakit.
Waktunya ia habiskan untuk berdiam dalam kamar dan merenung.

Yuki memegang bahu Ily dan menggerakkannya kasar karena kesal tak mendapat tanggapan.

" Gue nggak tau mereka di mana,  Yuki."
Ily menekan kalimat dalam jawabannya,

" Dan syukurlah lo udah tau semuanya. Sekarang dendam gue sama keluarga lo sedikit terbalas. Sebenarnya ada rasa menyesal karena lo yang nggak tau apa-apa harus nerima akibatnya. Tapi ini emang balasan yang pas Ki. Nasib gue nggak sebagus lo, tapi sekarang semuanya berbalik. "
Ily tertawa miring, mengejek Yuki yang mulai mengeluarkan air mata. 

" Ly, lo inget dulu gue pernah bilang apa ke elo? "
Yuki menarik napasnya dalam, menenangkan hati agar tangisan yang ia tahan tidak pecah.

" Gue lebih milih ditinggal mati sama lo dari pada gue yang mati ninggalin lo. Lo tau kenapa? "

" Lo egois Ki! "

" Nggak,! "
Jawab Yuki tegas.

" Gue nggak egois Ly, gue cuma nggak mau lo ngerasain rasanya ditinggal sama orang yang lo sayangi dengan tulus. "
Tangisan itu pecah

" Sedikitpun gue nggak per-nah benci dan den-dem sama lo! "
Yuki menangis dalam, bahkan suaranya tercekat dan dengan susah payah berkata di kalimat terakhir.

Pernyataan mengerikan dari Ily sungguh menghancurkan hatinya, bagaimanapun Ily sangat berharga bagi dirinya, tapi pada kenyataannya Ily tidak merasakan itu. Tapi dengan tega Ily menggores bahkan mengoyak hati yang saat ini rapuh.

" Di sini "
Yuki menunjuk dadanya,

" Cuma ada keluarga dan lo! "

"Dan di sini! "
Yuki menunjuk dada Ily

" Cuma ada kebencian buat orang yang nggak seharusnya lo benci! "

" Lo nggak tau apa-apa Ki, gue yang ngerasain! "

Yuki menghapus air matanya,

" Lo salah Ly.  Yang pertama, lo salah udah dendem sama Papa. Dia nggak seperti yang lo pikirin.
Terus yang kedua, lo cuma dimanfaatin sama kakak lo. Yang ternyata bukan kakak kandung lo! "

Ily tercengang, atas dasar apa Yuki mengatakan jika Sharine bukan kakak kandungnya.

" Jaga mulut lo Ki,  Sharine kakak gue. Dan nggak ada yang bisa rubah itu semua! "

" Sebegitu sayangnya lo sama orang kayak dia Ly. Orang yang tega buat lo yang polos ini jadi penjahat yang nusuk sahabatnya dari belakang. Pikir secara logika Ly, beda umur lo dan Sharine sangat jauh, dan gue jamin kalo yang gue bilang ini adalah bener.! "

" Cukup Ki, gue akan buktiin kalo itu semua bohong. Kita temuin dia dan langsung tanya sama dia! "

" Oke! "

Mereka bergegas dan pergi kesuatu tempat, Yuki tersenyum.
Pancingannya berhasil.

Entahlah, pernyataan mengenai hubungan Ily dan kakaknya hanya pemikiran tidak sengaja yang keluar dari otaknya.
Tapi setidaknya, hal itu berhasil membuat dirinya bisa bertemu langsung dengan Sharine.

" Kalian ikuti mobilku! "

Sebuah pesan dikirim.



Tbc

Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang