Part 30 : Ciuman yang Gagal

1.7K 190 21
                                    

Cieee yang masih vote,
ciee yang kagak baca chapt info.

Tapi apapun itu, Terima Kasih.

----------------

Yuki POV

Kini,  aku serta Vebby sudah membawa Alyssa masuk ke dalam kamar setelah memberi tahu pada semua orang tentang musibah yang dialami  gadis keturunan Perancis itu.
Aku mengetahuinya setelah percakapan yang kami-aku dan Vebby- lakukan sambil menyusuri jalanan menuju Villa.
Dirinya sedikit bercerita kronologis tertinggalnya ia oleh rombongan.
Hanya gara-gara satu benda yang sedari tadi ia peluk, dirinya harus membayar dengan mahal akibatnya.

Setelah menunjukkan kamar yang akan ia pakai untuk istirahat, aku keluar dan mencari kekasihku yang bersikap aneh hari ini.

Saat hendak turun, aku mendengar sesuatu dari arah kolam renang yang berada di samping pantry, seperti orang sedang berenang. Oke, ini memang sudah siang, tapi masih dingin, dan bagaimana seseorang bisa tahan dengan air kolam yang kurasa pasti sangat dingin juga.
Tapi tidak ada salahnya jika aku melihat siapa di sana.

Aku mulai menuruni tangga, lalu mendekati kolam.
Seseorang yang kucari ternyata berada di sana.
Dirinya berenang dengan lincah lalu bersandar pada dinding kolam.
Aku mendekat dan berjongkok di pinggir kolam lalu mencipratkan air kearahnya.
Dia menoleh, tapi kembali mengacuhkanku.
Ada apa dengannya?
Tidak biasanya dia bersikap seperti ini.
Aku menghela napas, lalu menggulung celana panjangku hingga lutut , lalu menurunkan kedua kaki di kolam tepat di sebelah tubuh tegap itu bersandar.

" Kamu kenapa? " tanyaku lembut,

" Nggak papa! " jawabnya jutek.

Menyebalkan.

Lalu dirinya kembali berenang dengan tenang menjauhiku.

Ah, jika terus begini, tidak akan baik untuk kami.
Sebuah ide muncul tiba-tiba.

Aku melepas jaket yang sedari tadi kupakai, lalu menguncir rambut panjangku menjulang ke atas.

Byuuurrrr

Aku menceburkan diri lalu berteriak minta tolong.
menenggelamkan tubuhku dan hanya menyisakan kedua tangan dan muncul kembali sambil berteriak.
Kudengar suara panik Al memanggil namaku dan langsung menarikku ke pinggir.

See, dirinya sangat panik.

Setelah berhasil membopongku ke pinggir kolam, dirinya mulai menggoyangkan tubuhku dan sesekali menekan dadaku.
Setidaknya ini upaya yang ia lakukan untuk membuat ku sadar.
Lebih tepatnya membuat aku sadar dari kepura-puraan.

" Ki, sayang. Bangun! Please! "
Al menepuk pipiku lalu aku berpura-pura batuk dan membuka kedua mataku.
Wajah panik itu menyambut kesadaranku, bahkan matanya memerah.
Ah, aku merasa bersalah.
Amat sangat.
Tubuh itu memelukku dengan erat, mengucapkan kata-kata yang membuatku tambah merasa bersalah.

" Maaf sayang, maafin aku. Aku janji nggak akan ngulangin ini. Aku nggak akan mengabaikan kamu lagi! "
Kata-kata itu terus terlontar dengan berulang.

Aku mengelus punggungnya, lalu menangis.

Dia melepas pelukannya namun kutahan.

" Maafin aku Al udah buat kamu panik! "
" Nggak, aku yang salah. Kamu nggak perlu minta maaf. "
Ujarnya lagi lalu melepaskan pelukannya.

" Ayo masuk, kamu istirahat! "

Aku menggeleng dan menahan tangannya,
Jarak kami sangat dekat.
Bahkan aku bisa merasakan deru napasnya menyapu mukaku.

Pacar sewaan? (✔)Where stories live. Discover now