Part 18 : Terungkap

1.3K 198 22
                                    

Al POV

Sepi dan asing, aku merasa bahwa tempat di mana aku berbaring ini bukan rumahku atau apartemen yang pernah aku tinggali.
Dinding bercat putih dan di sekeliling hanya terdapat beberapa perabot, seperti lemari kecil dan sebuah kursi tepat di sampingku.

Saat aku mengangkat sebelah tanganku, aku menyadari jika ada sebuah jarum yang kecil menancap di sana, tersambung dengan selang panjang hingga aku menoleh dan memastikan bahwa benda itu adalah sebuah infus.

Kepalaku mulai pusing saat aku berusaha mengingat kejadian sebelum ini,

Aku bertemu Yuki dan berselisih lalu ia pergi, dan setelah itu pandanganku gelap.
Aku pingsan.

Ckrekkk

Aku menoleh ke arah di mana pintu terbuka, lalu seseorang masuk dari luar menghampiriku, seorang wanita dengan seragam putih dan membawa sebuah kertas yang dilapisi papan mulai mengecek infus yang masih menempel pada tanganku.

Setelah selesai mengecek, wanita yang bisa aku panggil suster itu bertanya dengan ramah,

" Apa anda sudah merasa baikan? " tanyanya dengan tersenyum.

" Kepalaku masih sedikit pusing sus " jawabku jujur . " Iya, itu karena anda kehilangan banyak cairan. Tapi sekarang sudah lebih baik. Anda hanya perlu beristirahat. Saya akan keluar! "

" Iya terima kasih suster! "

Suster itu keluar dan kini aku kembali sendiri di dalam ruangan yang aku yakin adalah sebuah rumah sakit.

Aku memejamkan mata untuk beritirahat, mencoba menenangkan kembali pikiranku yang sebenarnya sangat banyak aku pikirkan.

Pintu kembali terbuka, siapa lagi yang datang.
Tidak bisakah membiarkan aku sejenak untuk beristirahat?
Aku sungguh lelah saat ini.

" Kamu udah baikan? "

Suara itu, Yuki.

Aku segera membuka mataku dan mencoba untuk duduk, aku kesulitan untuk bangun dari tempat ini. Entahlah, rasanya sangat berat membawa tubuh yang biasanya sangat mudah aku bawa kemanapun.

Yuki bergegas menghampiriku, menolong aku yang berusaha untuk duduk.

" Yuki, aku minta maaf.! " ucapku cepat sebelum ia duduk pada kursi samping ranjangku.
Yuki menghela napas sejenak,
lalu duduk.

" Aku yang seharusnya minta maaf sama kamu! "

Apa aku tidak salah dengar?
Yuki minta maaf padaku, apa dia percaya?
Atau Ily alias Emily sudah jujur padanya?

" Ki, apa kamu percaya sama aku? "

" Aku nggak bisa ceritain ini sekarang, tapi aku udah tau semuanya. Bahkan sebelum kamu dateng."

" Apa? kamu tau dari mana? "
aku benar-benar bingung, tapi disatu sisi akupun merasa bahagia karena Yuki tidak membenciku.

" Untuk saat ini, aku minta kamu tetep bersikap biasa dan aku akan pura-pura benci sama kamu buat yakinin Ily. "
Aku mengangguk menyanggupi permintaannya.

" Dan aku udah kasih tau Bunda kamu kalo kamu ada di sini sekarang, mungkin sebentar lagi sampe. Aku udah ceritain semuanya!"

Jadi sekarang bunda sudah mengetahui semua tentangku, aku bahagia. Sangat.

Aku tidak sabar ingin bertemu segera dengan ibu kandungku itu.

" Ki, makasih buat semuanya, kamu udah terlalu baik ! "
Yuki mengangguk, tangannya menggenggam sebelah tanganku yang tidak diinfus.

Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang