Part 2 : Ide Gila

3.3K 298 3
                                    

Cahaya terang menyelusup mata dan menimbulkan kedutan ringan yang sukses membuat seorang gadis yang baru saja tidur tiga jam lalu mengerang tanda tak terima.
Tangannya ia gunakan untuk menutupi silau itu dan mencoba membalikkan arah badannya untuk memunggungi sumber cahaya.

" Yuki,lo lupa hari ini ada jadwal on air? Ayo cepet bangun. Lo bisa telat entar "

Suara itu, ah, bukan tapi teriakan itu berusaha membangunkan gadis yang ia panggil Yuki untuk segera bangkit dari tempat ternyamannya merebahkan tubuh letih karena bekerja.

" Ily, gue baru tidur lima menit, dan lo udah ngusik gue. please gue ngantuk berat "
Tolaknya dengan nada memelas.  Ia mengangkat selimut yang sebelumnya berada di atas perut naik ke atas kepalanya.

" Lima menit? Ya Tuhan, tiga jam Ki.  Dan itu udah cukup buat istirahatin mata lo.
Gue nggak mau ya kalo pihak mereka bilang gue manager nggak becus ngurus artisnya cuma gara-gara dateng telat ke acara "

Gadis itu menarik selimut yang ditahan kuat oleh Yuki dan berhasil membuatnya terpaksa menuruti sahabat sekaligus menager-nya itu.

" Ini jam berapa? " tanyanya masih enggan membuka mata walau tubuhnya sudah dalam posisi duduk.

" Jam enam, dan dalam satu jam lo harus standby di tempat. Cepet mandi. Gue udah siapin semua keperluan lo. "

Sang manager berjalan kearah pintu hendak keluar agar artisnya bisa dengan cepat melakukan ritual paginya. Namun sebelum benar-benar keluar, gadis itu kembali mewanti-wanti agar Yuki bisa memanfaatkan waktunya dengan baik.

[•••]

Selesai dengan jadwal di pagi hari untuk menjadi bintang tamu dalam sebuah acara musik, Yuki kembali ke tempat di mana ia akan melakukan sebuah Syuting Ftv yang memang menjadi rutinitasnya.  Lelah sudah pasti, bahkan matanya hanya terpejam dalam hitungan tiga jam. Namun,  ini bukan pertama kali baginya, ia tahu ini adalah resiko yang harus ia rasakan demi memenuhi impian yang selama ini ingin ia wujudkan.

Hari ini adalah syuting terakhir di satu judul ftvnya ,dan beberapa minggu yang akan datang Ftvnya akan segera tayang jika sudah selesai dalam pengeditan.

" Ki,, ni HP lo dari tadi bunyi terus, angkat gih! " seru gadis yang dipanggil Ily oleh Yuki dan menyodorkan sebuah benda elektronik persegi dengan bagian belakang terdapat lambang buah apel yang digigit pada sisinya

Bukan Yuki tidak tahu, ia sungguh tahu siapa yang terus-terusan menghubunginya.
Mama.
Alasan satu-satunya yang membuat Yuki ogah-ogahan adalah karena sang mama akan menagih apa yang ia sepakati minggu lalu.
Padahal sudah jelas, bahwa wisuda adiknya masih beberapa bulan. Kenapa sang Mama seolah sibuk dan terus-menerus menekan egonya sendiri untuk segera memiliki pasangan.

" Bilang gue lagi syuting dan nggak bisa diganggu untuk beberapa jam kedepan "
Yuki berbisik,namun Ily bisa dengan jelas mendengarnya.

Ily menggeser icon berwarna hijau ke kanan dan meletakkan benda itu di samping telinganya.
Belum sempat berkata hallo, Sang Penelepon langsung berbicara kencang.
Kaget dengan reaksi Ily yang menjauhkan handphone-nya, Yuki mengernyit bingung.

"Kenapa? " tanya Yuki tanpa suara.

" Ini nyokap lo? " bukan jawaban, tapi Ily balik bertanya.

Yuki mengangguk dan itu sukses membuat Ily terlihat kesal.
Bahkan tak ada nama selain nomor yang tercantum di sana.

Jika tahu ini adalah mama Yuki,tak akan dua kali Ily berpikir untuk menolak mengangkat teleponnya.

Dengan terpaksa ia menuruti apa yang diperintahkan Yuki.

" Maaf Tan, Yuki masih syuting. Dan nggak bisa diganggu. Nanti Ily suruh Yuki telepon balik ya kalo udah selesai! "
Jelas Ily halus.

Nafas lega itu keluar setelah telepon terputus.

" Lo gila ya?  Kenapa lo ngindarin nyokap lo? Lo lagi ada masalah? " tanya Ily yang kini mengambil posisi duduk disebelah Yuki.

Yuki menggeleng, napasnya terasa berat. Enggan menjawab namun jika ia pendam,tak akan ia temukan jalan keluarnya.

" Nyokap nyuruh gue cari pasangan sebelum adek gue wisuda. Malahan kalo bisa bukan lagi ngenalin sebagai pacar, tapi calon suami! "
Akhirnya apa yang ia pikirkan keluar dengan mulus dari mulutnya.

" Kenapa tiba-tiba? Bukannya lo masih muda? Dan karir lo gimana? "
Ily memberikan pertanyaan beruntun yang membuat Yuki makin drop, bukannya memberi solusi, sahabatnya ini justru menanyakan hal yang sama saat dirinya diharuskan menuruti perintah kedua otangtuanya.

" Eh sorry, gue nggak niat buat lo makin down,gue cuma syok aja. "
Ily menenangkan Yuki dengan mengelus tangannya.

Yuki menangkup kedua tangannya pada muka dan itu terlihat sangat jelas jika ini bukan masalah yang entang baginya.

" Ki, gue janji akan bantuin lo. Please jangan sedih ya, gue sahabat lo dan nggak akan ngebiarin lo susah sendiri "
Kini Ily memeluk sahabatnya dari samping sekedar memberikan kenyamanan dan memberi tahu bahwa dirinya masih bisa diandalkan.

[•••]

" Ly,, semalem gue nggak sengaja buka situs www.pacarsewaan.com, mereka menyediakan cowok/cewek buat disewa jadi pacar. Gimana kalo gue pakek jasa mereka aja? "

Uhuuukk

Ily tersedak mendengar apa yang barusan Yuki katakan.

Ily mencoba menelan makanannya dan segera minum air yang ada dihadapannya dengan cepat.

" Jangan becanda Yuki, itu ide gila. Lo artis dan kalo ketahuan lo pakek jasa kayak begituan, fans Lo bakal mikir yang enggak-enggak. " tolaknya keras.
Yang benar saja.
Apa tidak ada jalan keluar lain,pikir Ily.

" Nggak akan Ly, gue jamin. Dengan uang, semua bisa terkendali " jawabnya mantap sambil mengangkat sebelah alisnya.

" Dan lo, harus bantuin gue. Ini perintah dan nggak ada penolakan " lanjut Yuki dan ia mulai mengemasi barang-barangnya bersiap untuk pulang ke apartemen yang ia tinggali bersama Ily ,sahabatnya.

" Cepetan, gue mau pulang dan akan susun rencana buat besok. Lo kalo lama, gue tinggal. " ancamnya sambil berdiri dan mencangkolkan tas pada bahunya dan meraih kunci mobil yang sedari tadi berada di atas meja tempat mereka makan malam.


Tbc

Pacar sewaan? (✔)Where stories live. Discover now