Part 23 : Wanita Jalang

1.7K 205 28
                                    

Part ini mengandung sedikit adegan kekerasan, dedek2 emesh kalo nggak kuat, langsung skip aja ya.

**

Lagi, ruangan pengap dan kotor kembali dirasakan Al. Tetesan air kental dengan bau amis menyeruak masuk dalam indera penciumannya. Pelipis yang semula mulus kini robek mengeluarkan darah segar yang sebagian sudah mengering, 
Tak beda jauh dengan Al, seorang wanita paruh baya yang ternyata ibu kandung Al mengalami kondisi yang sama.
Hanya saja luka menyakitkan itu terdapat dibeberapa bagian dengan warna biru keungu-unguan.
Erangan kesakitan ke luar saat mereka sadar dan membuka mata dengan sedikit paksaan.

" Al! " Maia bersuara memanggil anak kesayangannya.

Al sedikit kesusahan saat menyahuti panggilan ibunya, namun suara parau itu berusaha memberitahu jika dirinya berada di sana.
Tempat remang ini mengingatkan Al saat dirinya disekap Sharine beberapa hari lalu.

" Bunda, apa Bunda baik-baik aja? " Al mulai membawa tubuh itu sedikit lebih dekat dengan bundanya, walau pencahayaan minim, tidak membuat lelaki tampan itu menyerah. Tangannya meraba lantai dan menemukan sesuatu yang ia rasa adalah kaki Sang Bunda.

Mereka memeluk satu sama lain, rasa takut sedikit berkurang kala Al merasakan bundanya baik-baik saja.

" Kita di mana sayang? " tanya Maia sedikit takut, pikirannya menerawang pada saat terakhir mereka baik-baik saja.

Flashback

"Sayang, kenapa lama? "
Tanya Maia,
Al baru kembali menemui Maia yang sudah menunggu di dalam mobil di parkiran Rumah Sakit tempat ia dirawat.
Rona bahagia itu terlihat jelas, Maia yang penasaran lantas bertanya.

" Kamu baik-baik aja? Sepertinya kamu keliatan seneng ! "
Al menunduk, mengusap tengkuknya lembut. Pipinya merona merah saat mengingat apa yang ia dapat dari Yuki.
Kecupan singkat.

Hati itu masih bahagia hingga aura yang terpancarpun tidak bisa berbohong.

" Nggak papa Bun, ayo kita pulang! " ajaknya langsung mencoba menghindari pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

Maia mulai menstarter mobilnya, memasukkan gigi dan meng-gas secara perlahan menuju rumah untuk pulang dan beristirahat.

Diperjalanan pulang, Al dan Maia sama-sama bahagia, waktu yang selalu ditunggu akhirnya datang, mereka bisa berkumpul dan menghabiskan waktu bersama lagi.

Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, peristiwa naas menimpa mereka.
mobil yang digunakan Maia tiba-tiba tidak bisa dikendalikan. Rem itu blong dan menyebabkan Maia harus banting stir. Tabrakan dengan sebuah pohon besar tak bisa terelakkan.
Mobil dengan ukuran sedang itu menabrak pohon dan mengeluarkan asap serta sedikit percikan api.
Tak jauh dari tempat kejadian, nampak seorang perempuan dengan tawa puas melihat hasil yang ia kerjakan lewat orang suruhannya.

Tak lama, beberapa lelaki menghampiri mobil itu dan membuka pintu dengan paksa lalu mengeluarkan dua orang yang terluka dan berdarah dengan keadaan tak sadarkan diri.
Membopong keduanya dan memasukkan ke dalam sebuah mobil mini bus dan pergi dari sana.

Flashback end

Suara Cetekan yang berasal dari sakelar berbunyi bersamaan dengan cahaya terang bersumber dari sebuah lampu yang menggantung tinggi di atas kepala.

Mata Al dan Maia memicing, cahaya itu sangat silau,

" Apa kabar Maia? "

Suara mantan sahabatnya, Sharine.
bisakah ia panggil wanita itu dengan sebutan jalang?
Ya, tentu saja.
Sebutan apa lagi yang cocok untuk panggilannya selain sebutan itu.
Wanita perusak rumah tangga sahabatnya sendiri dan kini berniat melukai kembali  bersama dengan anak satu-satunya.

Pacar sewaan? (✔)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant