Part 22 : Penyesalan

1.5K 210 21
                                    

Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah besar dengan pagar menjulang tinggi.
Pagar besi dengan ukiran dibeberapa tempat itu cukup menarik perhatian Yuki.

" Ayo turun! "

Yuki pun ikut turun menuruti kemana Ily membawanya pergi.

Melewati beberapa orang dengan penampilan bak bodyguard berpakaian serba hitam.
Yuki sedikit khawatir, orang suruhannya tidak sebanyak mereka.
Tapi tak apa, suruhannya sudah dibekali dengan keahlian khusus.
Itu nilai plus untuk mereka.

Yuki mencoba menetralkan detak jantungnya. Baru beberapa langkah memasuki rumah asing itu saja sudah cukup membuatnya berkeringat dingin.

Masuk kandang macan gue.

" Ly, ini di mana? "

" Ini rumah kakak gue! "
Jawab Ily ketus.

Dalam hati Yuki, bagaimana bisa kakaknya mempunyai rumah sebesar ini dan berada di Jakarta.
Bukankah suaminya, alias ayah Al berada di Surabaya.
Lalu rumah sebesar ini untuk tempat tinggal siapa?

Yuki berdiri dengan melihat sekeliling ruangan, banyak lukisan serta barang-barang antik di sana.
Namun mata itu berhenti di sebuah foto yang terpajang rapi pada dinding dengan cat warna cream  itu.
Foto itu nampak tidak asing.  Yuki memicingkan matanya, menelaah dengan baik siapa yang ada dalam foto itu.

" Ly,! "

Ily yang sebelumnya berjalan menuju sebuah kamar menghentikan langkahnya,
Menoleh lalu menghampiri Yuki yang berdiri di depan sebuah foto.

" Ini Papa dan Mama gue bareng nyokap dan bokap lo kan? "

Ily memperhatikan foto itu dengan seksama.
Sejak kapan foto ini ada di sini?
Karena sebelum ini, dirinya tidak pernah melihat foto orang yang ia benci itu tersimpan di rumah kakaknya.

" Apa-apaan ini? "
Ily terlihat kesal, namun Yuki justru bingung.

" Bi,,,, bi,,,,-     "
Ily memanggil dengan marah pada orang yang Yuki pastikan adalah asisten rumah tangga di sini,  Namun suara kegaduhan yang bersumber dari pekikan Ily membuat sebuah pintu yang sebelumnya tertutup rapat, kini terbuka dan ke luar seorang wanita paruh baya yang sepertinya Yuki kenal.

" Tante Wina! "

Wanita itu menoleh, mencoba mengenali gadis yang baru saja memanggilnya tante.

Yuki menghampiri wanita itu, dan menjelaskan bahwa dirinya adalah anak dari Takeshi.
Wanita itu kaget tak percaya,

" Yuki? "
Yuki mengangguk.
Wanita itu memeluknya erat sambil menangis seolah beban berat itu ikut ke luar bersama air matanya.

Ily yang melihat pemandangan itu berdiri mematung.  Terkejut melihat mamanya ada di sini dan memeluk Yuki.

" Mama,! "
Mereka melepaskan pelukan dan menoleh ke sumber suara.

" Emily, sayang! "

Tubuh itu berhambur memeluk satu-satunya orang yang ia sayangi. Ibu yang sangat ia rindukan.
Ily menangis bahagia, mamanya telah kembali.

Setelah puas memeluk dan menangis, Ily mulai bertanya kenapa mamanya bisa datang ke sini dan tanpa kakak laki-lakinya. Lalu sejak kapan?
Dan kenapa kakaknya, Sharine tidak pernah memberi tahu padanya.

Wina mengajak keduanya untuk duduk terlebih dahulu,  mencoba membuat anaknya tenang. Lalu menjelaskan semuanya.

" Sayang, sejujurnya Mama sudah lama berada di sini, tapi kakakmu sengaja tidak memberitahu padamu. Yang Mama tau, Kakakmu mengira bahwa Mama masih harus dirawat. Maafin Mama sayang, "
Jelas wanita bernama Wina Sanjaya itu dengan sabar

Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang