Part 4 : Kontrak

1.8K 241 14
                                    

" Gue nggak setuju, " tolaknya mentah-mentah terhadap sebuah peraturan yang diajukan gadis yang ia kenal sebagai Yuki.

Ily terkekeh geli saat membaca peraturan yang Yuki buat secara mendadak.
Sarap nih temen gue, ucapnya dalam hati sambil menggeleng tak percaya.

Bagaimana tidak, hanya beberapa kata yg ditulis, namun itu bisa membuat pacar sewaannya merasa terkekang.

Kurang lebih intinya seperti ini
" Selalu menuruti apa yang Yuki katakan karena Yuki selalu benar, dan merahasiakan hubungan palsu ini pada siapapun, jika melanggar maka akan mendapat hukuman atau denda sesuai dengan yang Yuki inginkan "

" Lo nggak punya pilihan. lo udah setuju bantu gue. Cepet tanda tangan!  " Yuki menyodorkan sebuah pulpen berharap Al akan dengan cepat menandatanganinya.

Flashback

" Ly, Tahan dia. Kita buat kesepakatan baru "

Mendengar itu,  membuat Ily lantas menahan lengan Al untuk pergi, namun Al terus saja berontak hingga ia sudah berada di depan pintu apartemen.
Saat sudah menyembulkan kepalanya ke luar, Al terlihat kaget dan kembali memasukkan kepalanya dengan muka terkejut seperti melihat hal yang menakutkan.

" Oh shiit " umpatnya kesal.

" Eh lo kenapa? " Ily bertanya dan mencoba untuk melihat keluar ingin mengetahui penyebab Al yg kembali masuk ke dalam, namun sebelum benar-benar melihat, Al lebih dulu menariknya dan menutup pintu apartemen.

" Oke, gue setuju " bagai mantra, kata itu sudah cukup membuat Yuki kembali ceria dan lega yang sebelumnya sangat terlihat kacau.

Tak ingin membuang-buang waktu, Yuki segera berjalan kearah laci tempatnya biasa meletakkan beberapa alat yang menurutnya pasti akan ia butuhkan.
Mengambil sebuah buku dan pulpen serta beberapa kertas polos.
Yuki mulai menulis sesuatu, sedangkan Al dan Ily sudah duduk di depan Yuki di atas sofa.

Selesai menulis, Yuki menyodorkan kertas itu di depan Al.

Flashback end

Al manahan kesalnya dan terus menimbang keputusan yang akan ia ambil.

" Gue nggak punya banyak waktu, cepet tanda tangan!  Lagian lo juga nggak rugi. gue bayar lo, Dan jumlahnya nggak sedikit. Gue artis, dan lo akan mendadak terkenal kalo lo jadi cowok gue "
Yuki berusaha membujuk agar Al cepat menandatangani surat perjanjian atau lebih disebut dengan kontrak itu.

" Ok, kasih gue kertas dan pulpen "

" Buat apa? "

" Ntar lo juga tau! "

Yuki memberikan apa yang Al minta.  Al berpikir,jika gadis di depannya bisa melakukan hal yang dia mau, maka dia juga akan melakukan hal yang sama.

" Nih baca! "
Al menyodorkan kertas yang baru saja ia tulis

" Kalo lo tanda tanganin ini, gue juga akan tanda tanganin itu! " tunjuk Al pada kertas Yuki.

Yuki membaca isi tulisan yang Al buat, saat ia hendak memprotes, Al terlebih dahulu memotong ucapannya.

" Lo juga nggak punya pilihan, tanda tangan dan semua selesai " tukas Al enteng.

" Lo nggak perlu bayar gue segede itu, lo cukup kasih gue tumpangan untuk tinggal dan kasih gue makan, it's a simple, right? " sambungnya dengan percaya diri.

Apa-apaan ini? Gue buat kesepakatan tapi gue juga yang diteken, batin Yuki berperang antara setuju atau tidak.

Dengan satu tarikan napas, Yuki meyakinkan dirinya dan setuju dengan permintaan lelaki yang ia anggap licik di depannya ini. Terserah dengan resiko yang ia dapatkan setelahnya, yang penting masalah ini cepat selesai sekarang juga.
Lagi pula, untuk sementara waktu, Al bisa tinggal di apartemen mereka sampai ia mendapat apartemen baru untuk 'sang penolong'.

Pacar sewaan? (✔)Where stories live. Discover now