"Li!" Sapa seseorang mengagetkan Liana yang sedang menatap Alisha intens.

"Eh Raf," sahut Liana.

"Kantin ga? Mumpung ga ada guru." Tanya Rafly sambil tersenyum manis dan menampakan lesung pipi.

Liana tersenyum, kemudian ia menggeleng.

Rafly yang memperhatikan Liana mengernyitkan dahi.

"Li, lo kenapa si?" Tanya Rafly bingung.

"Gapapa, sahabatkuuuu," jawab Liana sambil tersenyum lebar.

"Kalo gitu ayok ke ka--" omongan Rafly terputus saat..

"LO APA-APAAN SI?!"

"Apaan si gue cuma mau duduk disini,"

"JAUH-JAUH LO DARI GUE!"

"Mau duduk disini doang,"

Suara-suara ribut itu berasal dari pojok belakang. Yaitu Alisha dan Gilang.

Liana terus memperhatikan Alisha sampai Alisha keluar kelas dengan wajah yang sangat terlihat jika ia kesal.

Alisha terus berjalan tanpa tujuan, ia sangat kesal berada dikelas dan ia memutuskan untuk bolos pelajaran.

"Gilang cupu! Ngapain sih pake sekolah disini. Coba gue ga ketemu dia di rumah sakit! Tai lah," Alisha mendumel ga jelas saat sampai di rooftop.

Alisha berjalan ke sofa butut yang ada di rooftop dan langsung mendaratkan bokongnya.

"Ngapain disini?" suara bariton khas lelaki menginstrupsi pendengaran Alisha. Langsung Alisha berbalik badan.

Terlihat Alvaro yang sedang berdiri dengan tampang tak bersahabat sambil membawa penggaris panjang besi.

"Duduk," jawab Alisha cuek.

"Kan gue bilang jangan sekolah," kata Alvaro.

"Orang bisa jalan," sahut Alisha tak peduli.

"Kenapa ga dikelas?" Tanya Alvaro.

Alisha diam, malas menjawab.

"Jawab Lis!" Kata Alvaro.

"Mau gue kasih hukuman lagi atau balik kekelas?" tawar Alvaro yan seketika suara nya jadi dingin, tak hangat seperti biasa.

"Fine, balik!" Balas Alisha kesal dan langsung berlari. Dari pada entar di kasih hukuman yang enggak-enggak lagi, mending balik. Pikir Alisha.

"Jangan lari, kaki lo kan masih sakit," teriak Alvaro.

Alisha tak perduli dengan teriakan itu ia terus belari, namun bukan ke kelas tapi ke toilet.

"Huftt, kebelet." kata Alisha yang langsung buru-buru masuk bilik.

Setelah menyelesaikan panggilan alam nya Alisha membuka pintu kamar mandi namun..

"Lah kok ke kunci?" kata Alisha bingung.

"Ada yang ngerjain gue ini mah," Sambungnya tenang.

Lalu Alisha mengeluarkan ponsel nya dan berniat menghubungi seseorang..

Klek! Pintu dibuka.

"Sorry gue masuk ke toilet cewek, gue cuma buka pintu yang tdi di kunci sama anak cewek kelas XII-IPA 2, kalo ga salah," kata lelaki itu.

"Oohh oke thanks, baru tadi gue mau minta tolong orang," balas Alisha tersenyum tipis, sangat tipis.

"Yaudah balik ke kelas sana, nanti Alvaro tau, gue yang dihajar." Alisha mengernyitkan dahi bingung, tapi setelah nya langsung tak perduli lagi.

"Lo Rafly kan? Sekelas gue? yaudah thanks ya," kata Alisha.

Rafly mengangguk dan segera masuk ke toilet cowok.

Gila! Gila! Gila! Pertama kali gue liat ratu es senyum!! Ternyata manis banget. Teriak Rafly dalam hati.

"Woy Raf! Gc katanya Bu Ninda lagi otw kelas, telat masuk dia!" Teriak seseorang dari balik pintu.

"Sabar Lang. Gue lagi kencing," balas Rafly teriak.

"Ngomong kencing nya jangan gede-gede dong!" Teriak Gilang.

"Lo juga goblok!" sahut Rafly.

"Eh Lang lu ngapain teriak-teriak" ucap seseorang yan melintas ditoilet.

"Eh Nan, gila lama ga bertemu," balas Gilang sambil ber highfive dengan Dinan.

"Hahah iya lama banget, btw jadi lo sekolah disini?" Tanya Dinan.

"Jadi dong!" balas Gilang.

"Ayok Lang katanya bu Ninda lagi otw" kata Rafly yang baru keluar dari toilet.

"Eh lo Rafly anak IPS 5 kan?" tanya Dinan yang beralih melihat Rafly.

"Eh iya, kita pernah seangkot ya?" tanya Rafly.

"Ini pada ngomongin apaan sih?" Tanya seseorang yang dari tadi hanya diam tak mengerti.

"Hahaha. Bro kenalin, sahabat gue Keenan biasa dipanggil Ken dan sebelah nya yang sibuk sama hp, Ferri." kata Dinan memperkenalkan.

"Eh hai, Gilang." Gilang memperkenalkan diri.

"Oh hai? Gue Ferri, btw Anak baru lo?" Tanya Ferri sambil menyimpan ponselnya disaku.

"Iya," jawab Gilang seadanya.

"Gue Keenan, panggil Ken aja,"

"Btw kita duluan ya, Lang, Raf, mau ke ruang osis Nemuin Al. Nanti istirahat gabung aja." Kata Dinan.

"Oke!" Sahut Rafly berbarengan dengan Gilang.

•••••

"APA LO BILANG?" Tanya Gilang kaget.

"Berisik lo, udah didepan kelas nih nanti bu Ninda ngomel." Kata Rafly.

"Hahahah gue boongin mau aje lu ketek! Orang Bu Ninda Izin kata anak-anak," balas Gilang tetawa.

Rafly mengumpat kesal, ternyata dia dibohongi.

"Eh serius Alisha senyum?" Tanya Gilang dan melupakan tawanya.

"Iya,"

"Ah yaudah ayok gece ke kelas gue mau ke Alisha." Kata Gilang.

"Alisha bukannya udah punya pacar?" Tanya Rafly.

Gilang mengernyitkan dahi, bingung.

"Ngapain lo didepan kelas ngobrol bawa-bawa nama gue?" Tanya Alisha yang tiba-tiba membuka pintu.

"Enggak Lis heheh," jawab Gilang cengengesan.

"Btw lo pacar nya Alvaro ya?" Tanya Rafly.

"Iya!"

*****

A/N:
Gue disini mau ngejelasin, klo peran laki-laki yg berhubungan sma Alisha dan Alvaro disekolah disini lebih banyak! Tpi nanti, munculnya satu-satu dan disini yg baru muncul ada Dinan, Keenan, Ferri, Gilang dan Rafly. Untuk bocoran nanti bakalan ada beberapa peran laki-laki lagi tapi cuma peran pembantu aja. kalo untuk perempuan gue cuma bikin sedikit dan yg muncul dibeberapa part yg udah gue publish baru satu, yaitu Liana. Tolong diingat!! Yg disekolah Garis bawahi disekolah. Entah itu skolah lain, yg jelas yg seumuran dengan Alisha. Jdi jangan samain dgn Alvin atau Alfan karena yg diomongin adalah peran yg ada disekolah nya Alisha dan Alvaro.
Sekian dan terima kasih.
Jangan lupa tinggalkan jejak dgn vote atau comment😘
Happy Reading💕

AlishaWhere stories live. Discover now