9 | Perhatian kecil

Comincia dall'inizio
                                    

"Oh iya, yaudah." balas mbak Mel

Alisha bergegas mencuci tangan nya dan membereskan barang-barangnya untuk segera pulang kerumah.

Lama menunggu angkutan umum dipersimpangan dekat kafe, handphone Alisha bergetar di saku celananya.

Iya, kalo kerja Alisha ganti baju dan celana yang disimpan di tas sekolahnya.

Alisha merogoh saku celana nya dan melihat panggilan masuk.

+62896xxxxx is calling..

"Siapa nih?" Tanya Alisha sesudah memencet tombol hijau.

"Lo ga save nomor pacar lo sendiri?" Tanya orang disebrang telfon.

Alisha memotar bola matanya malas.

"Cuma pacar dua minggu ya," balas Alisha ketus.

"Yaudah lah lupain, sekarang lo ada dimana?"

"Harus banget gue lapor?"

"Harus lah lo tuh pacar gue!"

Lagi. Alisha menggeram kesal.

"Fine! Gue dipersimpangan kafe deket sekolah" balas Alisha cepat.

"Semalam ini? Lo ngapain?" Tanya Alvaro.

"Bacot, mau ngapain lo telfon gue?" Alisha balik nanya.

"Ok! gue jemput lo sekarang! Jangan kemana-mana, denger?" Tanya Alvaro dan bergegas mematikan sambungannya tanpa menunggu jawaban Alisha.

Jdi gini punya pacar? Gumam Alisha.

10 menit kemudian mobil Alvaro tiba dihadapan Alisha.

Alisha mengernyitkan dahi, sejak kapan Alvaro bawa mobil? Tanya Alisha dalam hati.

"Kok bawa mobil?" Tanya Alisha penasaran.

"Iya, udah malem, gue takut lo masuk angin kalo gue bawa motor." balas Alvaro yang langsung menuntun Alisha ke dalam mobil.

Alisha diam. Ia tertegun dengan perilaku yang dilakukan Alvaro ke Alisha.

Selama diperjalanan mobil hening, hanya ada suara radio yang memekikan telinga.

Sesampainya didepan rumah Alisha, Alvaro menahan lengan Alisha yang ingin keluar.

"Kenapa lagi?" ucap Alisha.

"Ehm.. gue boleh masuk? Mau pipis." tanya Alvaro.

Alisha mengangguk ragu.

"Thanks ya," Alvaro langsung mengikuti Alisha masuk kedalam rumah.

"Rumah lo gede Lis, tapi kok sepi ya?" Tanya Alvaro.

"Kamar mandi nya dibelakang sebelah kanan." Ucap Alisha tanpa membalas pertanyaan Alvaro.

Alvaro bergegas ke arah yang ditunjukan Alisha, setelah melewati dapur. Ia mengernyitkan dahi. Tak ada bahan-bahan masak dan alat masak kecuali kompor dan 1 penggorengan lengkap dengan sodet.

Emak nya ga pernah masak makanan berat apa ya? Pikir Alvaro.

Alvaro melanjutkan langkah nya ke kamar mandi. Ia melihat foto keluarga ada di dus-dus kotor sebelah kamar mandi.

Sebenernya ada apa dengan keluarga Alisha. Pikirnya lagi.

Karena Alvaro bohong soal ia ingin buang air kecil jadi ia membuka dus-dus yang berantakan itu.

Ia melihat banyak foto keluarga dari yang frame kecil hingga besar, setelah ia mengeluarkan semua bingkai foto dan melihatnya satu persatu itu. Alvaro melotot kaget melihat satu benda yang tersisa didalam dus.

Pisau, dengan darah kering!

Alvaro buru-buru membalikan semua barang ke tempat semula. Dan bergegas ke depan ruang tamu.

Dilihat nya Alisha yang sedang mengganti-ganti channel tv.

"Gue pulang ya Lis," kata Alvaro.

Alisha mendongak dan mengangguk kecil.

Alvaro berjalan ke arah pintu, namun suara Alisha menghentikan langkahnya.

"Hati-hati ya Al," ucap Alisha sambil tersenyum tulus.

Alvaro terkesiap melihat senyum manis Alisha yang tak pernah ditunjukannya. Setelah membalas senyuman itu ia menganguk dan melesat pergi.

Alisha mematikan tv yang berada diruang tamu. Ia berjalan naik ke atas lantai 2 tempat kamar nya berada.

Setelah membersihkan diri Alisha langsung menghamburkan dirinya ke kasur.

Ternyata Alvaro manis ya. Gumam Alisha tak sadar bahkan ia menarikan bibirnya keatas. Membentuk senyum bahagia yang sudah lama tak ia rasakan.

Ting!

Alisha membuka aplikasi Line dan menemukan pesan masuk dari Alvaro.

Alvaro dirgantara: gue udah sampe rumah, jangan lupa besok gue anter kesekolah. Good night lis:)

Alisha Kinanti: Ok.

*****

A/N:
Part ini kayanya lebih pendek ya hehe. jangan lupa vote and comment😘

AlishaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora