1 | Alvaro dan Liana

10.9K 477 12
                                    

"Lo lagi, lo lagi. Bosen tau gue ketemu lo mulu!" Ucap seorang gadis cantik dengan muka jutek andalannya.

"Denger ya, gimana gue ga ketemu lo mulu kalo lo aja selalu buat ulah?" Tanya seorang laki-laki dengan nada datar, tapi wajahnya menatap gadis itu dengan sebal.

"Apaan sih Alvaro? kalo lo ga rempong dengan ngurusin urusan orang, gue juga ga bakal ketemu sama lo mulu kali?!" Gadis itu memekik kesal.

"Hello Alisha. Yang kata orang cantik. Tapi kata gue gak! Denger gue sekali lagi ya, gue disini itu ketua osis jadi kalo ada murid yang melanggar aturan itu urusan gue, ngerti?" balas cowok yang dipanggil Alvaro tersebut.

"Bawel! Udah ah gue mau ke kantin." sahut Alisha sambil meninggalkan Alvaro dikoridor.

"Woy Alisha sekarang masih jam pelajaran ke 3!" Alvaro berteriak kencang tapi samasekali tak diperdulikan gadis itu.

•••••

Alisha berjalan sendirian dilorong koridor, ia bersenandung kecil sambil sesekali memejamkan mata.

"Hai Alisha?" Sapa gadis cantik dengan rambut sebahu, Seperti nya ia teman sekelas Alisha namun karena Alisha cuek dan tak perduli sekitar jadi ia lupa nama orang yang ada dihadapannya ini.

"Gue, Liana? Lo lupa lagi?" Tanya Liana menatap Alisha jengkel. Alisha hanya menaikan satu alis nya dan berlalu pergi.

"Alisha, Alisha tunggu dong." Gadis yang bernama Liana itu menahan lengan Alisha yang membuat langkah Alisha terhenti. Alisha mencabut earphone yang dikenakan nya dan menatap Liana sangat datar.

"Mau apa?" Tanya Alisha pelan.

"Gue mau jadi temen lo." jawab Liana lebih pelan.

"Hah?"

"Gue mau jadi temen lo."

"Ga jelas, kalo ga penting, gue ada urusan."

"Gue serius, gue pengen jadi temen lo."

"Tapi gue ga butuh temen!" Putus Alisha cepat dan melenggang pergi dengan terburu-buru. Liana menghela napas pelan dan kembali jalan dengan arah tujuan utamanya.

Ya begitulah Alisha Kinanti Wijaya, Gadis yang sangat cantik tapi terkesan cuek dan tak perduli, tak ada sikap ramah yang melekat didirinya. Selalu sendiri atau lebih tepat nya menyendiri di ruangan sekolah yang jarang dikunjungi murid-murid lain. Dalam sehari bisa dihitung jari Alisha berbicara pada teman nya, namun 2 orang yang selalu ribut dan mendekatinya membuat ia tambah malas. Ya, Alvaro dan Liana orang yang gencar mengusik hidup Alisha, menurutnya.

•••••

Alisha menantap hampa piring-piring kotor yang ada dihadapannya, ia sedang berada di sebuah caffe dekat sekolahnya, untuk bekerja.

"Kenapa lis? Sakit? Pulang aja kalo sakit lis?" Tanya mbak Devi, bos Alisha.

"Eh gapapa kok mbak, cuma lagi ngerasa ga vit aja badannya." ucap Alisha tak enak hati.

"Kalau gitu lanjutkan ya, biar bisa cepat pulang juga." balas mbak Devi sambil tersenyum kecil.

"Iya mbak, makasih ya." Alisha memperlihatkan senyum tipis nya dan dibalas senyuman manis oleh mbak Devi yang kemudian pergi.

Singkat cerita, Alisha bekerja di Caffe flour dekat sekolahnya. Ia biasa bekerja hanya di hari senin-jumat dan hanya dari jam 2 siang -sepulangnya sekolah- sampai jam 7 malam. Kenapa ia bisa diterima kerja padahal belum lulus sekolah? Jawabannya karena Alisha pernah menolong mbak Devi yang membuat mbak Devi merasa berhutang budi padanya, lalu waktu itu mbak Devi melihat berkas-berkas lamaran kerja yang dipegang Alisha, dan dengan segera memintanya untuk bekerja dicaffe, karena saat itu Alisha sangat sedang membutuhkan pekerjaan ia menerima nya dengan senang hati.

AlishaWhere stories live. Discover now