Part 30 : Ciuman yang Gagal

Start from the beginning
                                    

Alisnya terangkat seperti bertanya mengapa, aku hanya menggeleng lemah.
Tanganku terangkat memegang pipinya, mendekatkan kepala itu mengikis jarak di antara kami.
Entah kenapa aku melakukan ini, aku bahkan memejamkan kedua mataku.
Sepertinya Al mengerti maksudku, tubuhnya kian mendekat.
diriku semakin memantapkan hati jika ini terjadi, ini akan menjadi pengalaman ketigaku setelah syuting waktu itu.
Napas itu semakin mendekat, bahkan terasa hangat.
Aku bisa merasakan detak jantungku yang begitu cepat memacu,  hingga ...

" Kak Yu.. - ki,  ups. Maaf! "

Suara itu berhasil membuat kedua mataku terbuka sempurna.
Gagal.

Tubuh Al menjauh dan entah kenapa aku jadi malu.
Suasana menjadi canggung, aku bahkan tidak berani menatap Al.

" Kak Yuki, udah waktunya makan siang! " sambung Vebby dengan suara yang mulai menjauh.
Aku rasa dirinya berkata sambil berjalan mundur.

" Eee Ki, sebaiknya kamu ganti baju sekarang! "
Ucap Al sedikit ragu, tubuhnya terangkat untuk berdiri lalu menjulurkan tangannya untuk membangunkanku dari posisiku sekarang.

****

Malam menjelang.
Aku masih bergelut dengan aktifitasku membaca beberapa pemberitahuan dari akun media sosial yang kugunakan.
Banyak pemberitahuan di sana, bahkan tag foto yang dibuat para fans sangat banyak.
Ribuan like dari foto yang ku unggah, bahkan ratusan hastag ditujukan untuk diriku dan Al.
Sejujurnya aku bahagia melihat perkembangan mereka.  perubahan positif yang mereka tunjukkan membuatku semakin semangat menjalankan aktifitas keartisanku, setidaknya berkat kerja keras mereka, aku bisa menjadi seperti sekarang. Dikenal masyarakat luas dengan berbagai bakat yang aku punya.

Namun aktifitasku harus terhenti karena dengan cerewet, Vebby terus menyerukan namaku untuk segera turun ke bawah.
Aku tidak tahu kenapa, tapi ini sangat menyebalkan.

Aku buru-buru berdiri lalu berjalan mengikuti langkah kakinya yang sudah menjauh dengan kesal.
Keluar dari kamar dengan menggerutu tanpa melihat jalan yang kulalui.
bahkan diwaktu malam, tempat ini sangat dingin.
Lebih dingin dari siang tadi.

"Ahhhhhh  "
Teriakku yang hampir terjatuh jika saja Ryu tidak menahan bahuku.
Entah sejak kapan lantai ini menjadi licin dan sejak kapan pula lelaki ini datang tiba-tiba.
Bukan tidak bersyukur dan tidak berterima kasih,  hanya saja aku merasa aneh.
Kamarnya berada di bawah, dan ini masih di lantai dua tempat kamarku, Vebby, Mama Papa dan Alyssa.

Aku segera berdiri dengan benar, merapikan pakaianku lalu berkata terimakasih dan berjalan menuruni tangga.
Dirinya berjalan mengikuti langkah kakiku sambil sesekali berdehem.

" Ki, apa kita nggak bisa berteman seperti dulu lagi? "
Tanyanya tiba-tiba.
Aku berhenti seketika, memikirkan jawaban yang pas untuk pertanyaannya.
Berteman?
Pertanyaan macam apa itu?

" Pertemanan seperti apa yang lo maksud? Bahkan lo nggak pernah noleh sedikitpun ke gue saat orang tua lo ngejodohin kita."

" Maaf Ki, aku bisa jelasin semuanya! "

" Untuk apa?  Gue udah nggak butuh lagi Ryuji Utomo."
Jawabku dengan menekan nama panjangnya.
" Bahkan gue sangat berterima kasih karena lo yang nggak peduliin gue, jadi gue nggak ngasih perasaan gue sama orang yang salah. "
Sambungku

" Kasih gue kesempatan! "
Pintanya, ada nada sedikit memohon di sana.

Aku tertawa miring, bahkan menggelengkan kepalaku menanggapi perkataan yang hanya ku anggap lelucon itu.

" please Ki,! "

" Nggak, gue nggak akan kasih kesempatan apapun Ryu. Udahlah, gue udah punya Al. Dan gue akan nikah sama dia. Lo jangan bilang apapun tentang masalalu kita.  Dan itu lebih baik Ryu! "
Ucapku final.
Aku berjalan cepat tanpa menaggapi teriakannya lagi dan langsung menuju ke taman belakang, tempat di mana Vebby memberitahuku harus kemana sebelum dirinya turun terlebih dahulu tadi.

Pacar sewaan? (✔)Where stories live. Discover now