Chapter Yang Terlupakan

7.2K 323 91
                                    

Halo heheheh apa kabar? 

Jadi... author lagi iseng-iseng aja sih sebenernya. Buka-bukain folder stories di laptop. Terus pas buka folder "I Met You On Our Wedding Day", kan ini cerita juga di folder situ (ya secara ini translasinya gitu), author nemu file "back up chap21". Terus kaya bingung sendiri itu file apa. Eh gataunya pas dibuka itu gataunya chapter lama yang gajadi dipake wkwkwk (gak lucu sih sebenernya, cuma lagi butuh ketawa haha). 

Jadi, file itu isinya adalah chapter dimana seharusnya cerita We're Married atau versi inggrisnya BERAKHIR. Tapi, karena waktu itu authornya tiba-tiba kepikiran plot yang dirasa lebih panjang, akhirnya chapter itu gajadi dipake dan ujungnya ceritanya malah sampe 40 chapter wkwkwk. 

Author cuma pengen ngeshare aja sih, gimana ending Baekyeon yang sebelumnya pernah hampir author publish. Jadi ini silahkan dibaca, nggak juga gak papa heheh 


Chapter 21

Taeyeon's POV

Tiga tahun kemudian

"Aigoo, anakku sangat berbakat!" Aku memuji putraku yang berusia tiga tahun yang memamerkan gambar diriku dengannya meskipun sesungguhnya ia hanya menggambar dua stikcman.

"Aku seperti mama!" ia tersenyum riang sambil melompat-lompat gembira.

Aku mengacak rambutnya lembut. "Tentu saja!" aku mengambil gambarnya dari tangan mungilnya dan menempelnya di sebuah buku yang aku buat khusus untuk dirinya. Semua foto dan gambar semenjak ia lahir hingga sekarang tersimpan dalam buku ini.

"Ma, papa!" ia berteriak, menunjuk kearah foto yang kupajang disamping televise. Aku tersenyum.

"Iya, itu papa. Kau rindu papa?" tanyaku. Ia mengangguk dengan wajahnya yang menggemaskan. "Kau ingin bertemu papa sekarang?" tanyaku lagi dan kini ia mengangguk penuh semangat.

"Papa! Papa!" ia mulai melompat-lompat kegirangan.

"Baiklah! Ambil jaketmu dan pakailah supaya kau tidak sakit!" perintahku dan anakku langsung berlari menuju kamar kami. Begitu kami memakai jaket, aku mengambil kunci mobil dan pergi meninggalkan apartemen.

----

"Papa!" anakku langsung berlari menuju dia dengan semangat, membuatku tidak kuasa menahan senyum senang.

"Aigoo, siapa ini? Kenapa tampan sekali?" ucapnya sambil menggendongnya. Aku tertawa kecil dan memberinya pelukan sebelum ia mengecup bibirku.

"Ma, papa bilang aku tampan!"

"Pastinya! Siapa dulu ibunya?" candaku sambil tersenyum. "Bagaimana kabarmu?" tanyaku pada Kangin, kekasihku saat ini.

"Sedikit stress, tapi karena kalian disini aku merasa lega dan lebih baik. Kau sudah makan siang?" tanyanya. Aku menggeleng. "Mama mu belum makan. Kau mau mengajaknya makan?" tanyanya pada anak laki-laki ku. Ia mengangguk. "Kalau begitu.. ayo kita makan!" ujarnya sambil berlari kecil dengan Taehyun di tangannya. Aku tertawa dan berlari kecil pula mengikuti mereka.

Mungkin membingungkan mengapa aku kini tidak menjalani hidup bahagia bersama Baekhyun. Tiga tahun yang lalu, Baekhyun pada akhirnya menyetujui perceraian yang kuajukan. Sangat terlihat bahwa ia tidak senang dengan keputusan tersebut tapi begitu pun aku. Tapi kami harus melanjutkan hidup dan aku tahu itu tidaklah mudah. Yoona terus saja secara mental membunuhku meskipun dia sudah menang. Dia mengundangku kerumahnya di hari ia melahirkan dan aku harus melihat wajah bayi yang terlihat sangatlah mirip dengan Baekhyun. Ia bahkan memintaku untuk melukiskan foto mereka berdua dan aku lebih dari yakin bahwa dia tidak mengijinkan Baekhyun untuk datang disaat aku melahirkan Taehyun, putra kami.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang