10

8.4K 611 19
                                    

Taeyeon POV

Aku dan Baekhyun baru saja selesai sarapan dan menikmati waktu sendiri menonton film fi ruang TV. Sebenarnya aku tidak bisa fokus pada filmnya karena perbuatan ku semalam –mencium pipi Baekhyun- masih terus teringat di kepalaku. Aku sama sekali tidak berencana mencium sebagai bagian dari permintaan maafku. Aku hanya berencana memasak dan meminta maaf. Ciuman itu hanya tindakan impulsive dan ya, aku tidak menyesalinya. Setidaknya Baekhyun sudah memaafkan ku.

Saat adegan ciuman itu, aku merasakan seseorang mengecup bagian atas kepalaku. Aku melihat keatas dan ternyata itu Baekhyun. Aku yakin pipiku sangat merah sekarang karena rasanya semua darah mengalir ke pipiku. Hanya ayahku yang biasanya melakukan itu dan aku menyukainya sayah ayah melakukannya.

Tapi ketika Baekhyun yang melakukannya, rasanya sangat berbeda. Seperti ada sesuatu yang berputar dalam perutku namun rasanya menyenangkan. Mungkin seperti orang bilang, seperti banyak kupu-kupu yang terbang di perutku.

Aku tersenyum padanya dan ia duduk disampingku, melingkarkan tangannya di bahuku. Aku menyadari pakaiannya yang sangat rapi seperti akan bertemu orang penting.

“Going somewhere?” tanyaku dan Baekhyun mengangguk.

“Aku akan menemui klien pentingku untuk membicarakan sebuah proyek. Kau sudah mengirim lukisanmu?” ia bertanya balik.

“Aku meminta bantuan Xiumin untuk mengirimnya,” Baekhyun mengangguk. “Kau tidak berangkat?” tanyaku. Ia melihat jam tangannya.

“Nah, 10 menit lagi. Aku ingin menghabiskan waktu sebentar denganmu sebelum berangkat,” ucapnya, membuatku senyum terbentuk begitu saja di bibirku.

Aku juga ingin menghabiskan waktu seharian dengannya. Inilah yang aku rasakan selama seminggu terakhir. Aku merasa sepi saat ia sedang tidak ada dana mat senang saat ia berada di sampingku. Tapi aku tahu aku tidak bisa menahannya dirumah setiap hari dan setiap waktu karena dia juga memiliki pekerjaan.

“Ikutlah denganku besok,” ajak Baekhyun.

“Kemana?”

“Aku ada jadwal pemotretan di taman besok. Tamannya indah dan aku ingin kau berada disana, melihatku bekerja. Staff dan modelku sering bilang aku terlihat keren saat bekerja,” Baekhyun memuji dirinya sendiri dengan penuh percaya diri. Aku menertawakannya.

“Tidak usah terlalu percaya diri! Baiklah aku ikut,” aku menerima ajakannya, senyum lebar terlukis di bibirnya.

Baekhyun terus merangkulku selama 10 menit penuh. Aku mungkin terlihat menikmati filmnya, tapi sebenarnya aku menikmati berada di dekapan Baekhyun. Aku merasa sangat nyaman dan tubuh Baekhyun terasa hangat. Bisakah aku berada dalam posisi selama-lamanya?

“Ah, aku harus berangkat sekarang,” ucap Baekhyun,  melepaskan rangkulan dan berdiri. Aku mengangguk, merasa agak kecewa.

“Hati-hati, Baek,” ucapku.

Baekhyun menatap ku dan memanyunkan bibirnya. Bibirnya yang manyun itu sangat imut dan kau bahkan tidak bisa membayangkan betapa imutnya. Membuatku ingin menciumnya.

“Ada apa dengan nama panggilannya? Panggil aku itu lagi,” pintanya.

Aku bingung dengan permintaannya. “Apa maksudmu? Aku selalu memanggilmu Baek,” kataku.

Baekhyun sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya dengan wajahku.
“Bukan, panggil aku Baekoong lagi,” ia bilang dengan senyuman persegi panjangnya.

Astaga, lagi-lagi dan lagi-lagi pipiku terasa panas. Aku kembali dibuat merona oleh pria ini.

“Bae-Baekoong,” panggilku dengan sedikit terbata.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Where stories live. Discover now