30

5.6K 432 22
                                    

Dua minggu telah berlalu namun Chanyeol masih belum memberiku kabar mengenai hasil rekaman itu. Aku ingin menghubunginya langsung namun aku tidak bisa meminta Baekhyun nomor telepon Chanyeol. Aku merasa Baekhyun masih marah dengan apa yang dilakukan sahabatnya itu meskipun hal itu terjadi jauh sebelum ia bahkan mengenalnya.

Aku sedang sibuk menonton drama favoritku saat Baekhyun tiba-tiba datang dan mencium bibirku dengan penuh gairah. Karena reflex tanganku bergerak dengan cepat dan aku menyadari bahwa aku baru saja menamparnya.

"Yah!" Teriaknya sambil menarik diri dan memegang pipinya yang baru saja kutampar. "Kenapa kau menamparku?!"

"Kau mengejutkanku! Aku hanya reflex saja. Maafkan aku," aku menariknya untuk duduk disampingku dan mengecup pipinya yang merah hasil tanganku.

Baekhyun tersenyum bahagia. "Terasa lebih baik," ucapnya, wajahnya semakin dekat denganku.

"Kak!"

Baekhyun terkejut dan kontan mundur menjauh. Aku dapat mendengarnya menyumpah.

"Oh? Apakah aku mengganggu sesuatu?"

Aku tertawa melihat Baekhyun bersungut-sungut sebal. "Tidak," jawabku pada Yoona sambil tersenyum padanya.

Yoona berjalan kearah ku dan Baekhyun dan duduk di sebelah kiriku.

"Kenapa kau memanggilku?" tanyaku padanya.

"Tidak apa. Aku hanya ingin bertanya apa yang sedang kau lakukan tapi kurasa aku tidak perlu menanyakannya," jawab Yoona sambil melirik pada Baekhyun yang cemberut. Aku memukul pelan paha lelaki itu.

"Jangan cemberut. Dan aku hanya sedang menonton drama tadi," ujarku pada Yoona, mendapatkan anggukan darinya.

"Kalian adalah teman paling aneh," mulai Baekhyun sambil menyandarkan kepalanya di tangan yang ia tumpukan di sandaran tangan. "Kau pernah menonton film 'The Other Woman'? Kalian sama persis seperti dalam film itu," Ujar Baekhyun pada aku dan Yoona.

Benar juga. Aku mengakui bahwa aku dan Yoona hampir terlihat seperti teman sekarang. Aku pun bingung. Bagaimana bisa aku berteman dengan gadis yang dulu menginginkan aku untuk cerai dengan suamiku? Setelah kupikir lagi kesempatan kedua memang jawabannya. Yah, memang tidak selalu berguna setiap waktu tapi kadang memberikan kesempatan kedua merupakan pilihan yang benar. Aku bahkan tidak menyesal memberikannya pada Yoona karena aku menjadi tahu bahwa dia gadis yang sangat lovely.

"Oppa, bagaimana kau tahu film itu? Aku pikir kau membenci film wanita seperti itu?" tanya Yoona.

"Ya, bagaimana kau bisa tahu? Kupikir kau manly?" ejekku pada Baekhyun sambil menahan tawaku. Baekhyun terlihat terkejut dengan pertanyaan kami berdua dan tergagap. "Atau kau belajar selingkuh dari film itu?" godaku.

Baekhyun menatapku tajam. "Aku bukan tukang selingkuh!" ucapnya.

Aku hanya tertawa melihat responnya. "Aku bercanda! Aku tahu kau bukan dan kuharap kau tidak akan pernah," ucapku menunduk.

Dari ujung mataku aku dapat melihatnya mendekat. "Kecuali fakta dimana kau mabuk dan tidur dengan gadis yang kini adalah temanku," lanjutku sambil menatapnya, tersenyum.

"Kak~" Aku mendengar Yoona merengek. Aku menoleh kearahnya dan kulihat dimatanya penuh dengan rasa bersalah. Mulutnya tidak lagi menunjukkan senyuman namun berubah menjadi menjadi garis tipis.

"Aigoo, aku tidak bermaksud menujukannya padamu. Hal itu hanyalah kesalahan, dan kau buta oleh cinta," hiburku sambil memeluk Yoona yang sudah hampir menangis. Aku dapat mendengarnya berusaha menahan suara tangisnya. Aku melepaskan pelukanku.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Where stories live. Discover now