7

9.4K 699 23
                                    

Esok harinya

Kami melanjutkan pemotretan hari ini di studio milik Kyungsoo. Kami datang ke studionya pada siang hari setelah makan siang. Saat kami sampai, Kyungsoo menyapa kami dan menyuruh kami untuk berganti baju. Aku mengenakan setelan hitam dan rambutku ditata menyamping. Pada saat aku selesai, Taeyeon masih berdandan. Aku memutuskan untuk mengobrol sebentar dengan Kyungsoo.

“Hey bro,” Sapaku pada Kyungsoo yang sedang mengatur kameranya dan duduk disampingnya.

“Jadi, pernikahan bisnis?” tanyanya dan aku mengeluarkan tawa kecil.

“Yeah,” aku mengangguk.

Kyungsoo melihat kearahku dan tersenyum. “Kau mulai jatuh hati padanya? Seperti omong kosong yang ada di film?” tanyanya sambil menyeringai padaku. Aku hanya tertawa mendengar pertanyaanya.  “Benar kan? Kau mulai jatuh hati padanya,”

Aku mengangguk lagi. “Iya, kurasa begitu. Bagaimana kau tahu? Apakah kau menjadi cenayang sekarang?” kataku.

“Haha, tentu tidak! Hal itu terlihat jelas. Saat di pantai kemarin kau menciumnya. Maksudku itu ciuman yang sungguh-sungguh, bukan ciuman seks yang biasa kau lakukan dulu,” jelasnya membuat kami berdua tertawa.

Kyungsoo benar. Aku tidak pernah mencium seorang gadis seperti aku mencium Taeyeon kemarin. Semenjak SMA, hormonku sangat tinggi tidak terkontrol dan tidak pernah melihat wanita dengan serius selain untuk kepuasan semata.

“Dia datang. Cepat masuk ke set,” kata Kyungsoo begitu melihat Taeyeon masuk ke ruangan set. Aku menertawakan penampilannya dan dia cemberut sambil berjalan masuk ke set. Ia mengenakan dress hitam dan rambutnya ditata seperti sanggul.

“Siapa kau? Istri presiden?” candaku sambil tertawa. Taeyeon memukul tanganku sambil cemberut.

“Yah, aku juga tidak menyukai penampilanku! Aku terlihat tua,” Katanya sambil memanyunkan bibir. Aku mencubit kedua pipinya dan dengan manis ia mengerang, membuat ku tertawa. Gadis ini terus membuatku tersenyum.

Kami berpose layaknya keluarga bangsawan. Tidak ada senyum, sedikit tersenyum, tidak ada senyum kembali. Kami tertawa kecil menyadari ekspresi wajah kami dan memutuskan untuk berpose lebih ceria. Aku memegang pinggangnya dan menempelkan dahiku dengannya, menatap mata satu sama lain.

Setelah mengambil beberapa foto, Kyungsoo menawarkan kami untuk melihat foto-foto yang diambilnya. “Kau mau melihat foto-fotonya?”

Aku dan Taeyeon berjalan menghampirinya dan melihat hasil foto yang menurutku lumayan bagus. Ekspresi dingin kami yang membuat fotonya kurang terlihat bahagia.

“Kyungsoo, bolehkah aku memilih gaun dan riasan ku sendiri? Aku tidak menyukainya. Aku terlihat tua,” pinta Taeyeon pada Kyungsoo yang membuatnya tertawa.

“Baiklah, bilang saja pada stylist dan make up artist-nya,” jawab Kyungsoo. Taeyeon tersenyum riang dan berlari kecil menuju ruang ganti.

“Dia lucu. Sayang sekali aku baru menemuinya kemarin. Bisa saja aku yang menikah dengannya,” ucap Kyungsoo dan aku meninju tangannya dengan pelan. Kyungsoo tertawa.

Kami menunggu Taeyeon selama hampr 30 menit sebelum akhirnya melihat batang hidungnya kembali.

“Ayo kita mulai lagi!” ucapnya dengan ceria. Taeyeon memang terlihat lebih cantik dari sebelumnya. Ia membiarkan rambutnya tergerai sedangkan sebelumnya ditata seperti sanggul. Ia mengganti gaunnya dengan gaun panjang berwarna peach.

Aku tertawa kecil melihat keceriannya dan bergabung dengannya di dalam set.

Pemotretan hari ini berjalan dengan sangat lancar. Aku melihat foto-foto yang diambil Kyungsoo dan aku sangat puas melihatnya. Foto-foto yang diambilnya sangat bagus dan aku menyukai foto dimana aku menggendong Taeyeon di tanganku dan ia tersenyum bahagia padaku.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें