11

8K 674 16
                                    

Baekhyun POV

“Taengoo, bangun,” aku mengguncang kecil tubuhnya. Ia tidak bergerak sama sekali. Kuguncang sekali lagi tubuhnya dan ia berguling dan merubah posisinya menjadi tengkurap. “Yah, bangunlah. Sarapan sudah siap,” kubilang sambil kembali mengguncang kecil tubuhnya. Akhirnya ia mengerang kecil dan duduk. Ia memegang kepalanya dan wajahnya terlihat seperti kesakitan.

“Kepalamu masih sakit?” tanyaku.

Taeyeon mengangguk. “Ya, tapi sudah lebih baik dari sebelumnya. Jam berapa sekarang?” tanyanya, mengambil handphone yang diletakkan di atas laci.

“Ayo sarapan. Kau belum makan apapun dari semalam,” ucapku.

“Benarkah?” tanyanya sambil bangun dari tempat tidur.

“Yeah, aku ingin membangunkanmu untuk makan malam, tapi kau terlihat sangat butuh istirahat,” jawabku, mengikutinya berjalan menuju ruang makan.

Saat kami memasuki ruang makan, para pembantu masih menyiapkan makanannya. Aku dan Taeyeon duduk bersebelahan.

“Kakak, kau sudah merasa lebih baik?” Tanya Seohyun pada Taeyeon. Taeyeon mengangguk dan senyum padanya.

“Baguslah. Ini, minumlah obat ini setelah kau makan supaya merasa lebih baik lagi,” ucap Seohyun sambil meletakkan 3 buah pil dan segelas air putih di depan Taeyeon. Aku tersenyum padanya dan ia membungkuk hormat, berjalan pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

“Pukul berapa kita akan berangkat?” tanya Taeyeon saat makanan terakhir diletakkan diatas meja.

Aku mengecek jam tanganku. “Pukul 10. Aku masih harus mempersiapkan beberapa hal sebelum pemotretannya dimulai,” jawabku.

Taeyeon mengambilkan makanan untukku dan meletekkannya di depanku. Istri yang sangat baik.

“Terima kasih,” aku tersenyum padanya. “Kau tidak perlu ikut jika masih merasa tidak enak Taeng,” ucapku namun ia menggelengkan kepalanya.

“Tidak, aku sudah janji padamu. Lagipula sudah lama aku tidak pergi ke taman,” ia tersenyum. Aku membalas senyumannya dan membelai rambutnya. Entah kenapa aku melakukan itu tapi rasanya menyenangkan.

Fast forward

Kami sampai di taman lokasi pemotretan. Taeyeon duduk di bawah tenda yang biasanya digunakan untuk para model menunggu. Tapi aku memerintahkan staffku untuk menyiapkan tenda lain untuk Taeyeon.

“Tunggu disini oke? Ketika aku selesai kita akan berjalan-jalan di taman ini. Seperti kencan taman,” ujarku dan ia mengangguk.

Aku berjalan kembali menuju set pemotretan dan menunggu modelku berganti kostum. Selama menunggu, aku melirik kearah Taeyeon berada dan melihatnya menatap kearahku. Ia melambaikan tangannya yang tentu saja kubalas. Aku tidak sabar menunggu pemotretan ini selesai dan berjalan-jalan di taman ini dengannya. Aku memotretnya dari kejauhan dengan kamera personal milikku yang selalu kubawa. Ah, Taeyeon terlihat sangat mempesona.

“Tuan Baekhyun?”

Aku mendengar seorang gadis memanggilku dan menoleh untuk melihat siapa. Ternyata yang memanggilku adalah si model, Yerin. Aku menjabat tangannya dan memintanya untuk masuk ke dalam set dan mulai berpose. Aku memberinya beberapa arahan mengenai pose yang kuinginkan dan ia dapat melakukannya dengan sempurna. Sangat sesuai dengan yang aku harapkan.

“Yerin, kau ingin melihat foto-fotonya sejauh ini?” tanyaku.

Yerin mengangguk dan berjalan menghampiriku dan duduk disampingku. “Wah,” mulainya dengan ekspresi wajah yang terkagum-kagum. “Foto-fotonya sangat bagus! Kau benar-benar fotografer yang handal. Agensiku tidak akan menyesal telah memilihmu,” pujinya dengan senyuman manis.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Where stories live. Discover now