12

8.2K 562 42
                                    

Januari 2013

Aku terbangun dengan alunan suara burung yang bernyanyi diluar. Kubuka mataku perlahan dan melihat sinar matahari sudah bersinar dengan terangnya. Aku menoleh ke sisiku dan melihat seorang mirip malaikat cantik tidur dengan damai disebelahku. Aku berbaing menyamping dan memandangi wajahnya.

Sudah dua bulan berlalu sejak hari pernikahan kami dan perasaanku untuknya semakin bersemi. Aku mengusap pipinya lembut. Tanganku meluncur dari pipinya hingga berhenti di pinggang kecilnya. Kukecup hidungnya dan kulihat ia membuka mata.

Taeyeon POV

Aku merasakan sebuah beban ringan di pinggangku dan sesuatu menyentuh hidungku. Aku membuka mataku sedikit dan melihat wajah Baekhyun yang sangat dekat denganku. Aku tersenyum dan menutup mataku yang masih mengantuk. "Pagi, Baek,"

"Pagi," balasnya. Kami tetap pada posisi kami untuk beberapa lama dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Aku dan Baekhyun menikmati keberadaan satu sama lain di sisi masing-masing. Saat aku membuka mata, Baekhyun masih menatap wajahku dan membuatku tertawa kecil.

"Mengapa kau menatapku seperti itu?" tanyaku sambil tertawa kecil.

"Kau cantik, kau tahu itu?" tanyanya dan aku tersenyum.

Aku menyentuh wajahnya dan membelai rambutnya yang acak-acakan karena baru bangun tidur.

"Aku tahu, kau mengatakan itu setiap waktu dan marah jika aku mengatakan sebaliknya," jawabku tertawa kecil.

"Karena kau memang cantik. Mengapa kau bilang bahwa kau tidak?" balasnya dan aku hanya tertawa saja mendengar perkataannya.

Tiba-tiba Baekhyun merubah posisinya lebih dekat denganku dan merapat manja di leherku. Aku tertawa kegelian karena napasnya yang terasa di leherku.

"Hentikan Baek! Seharusnya aku yang bermanja-manja padamu," ujarku diantara tawa geliku.

Baekhyun berhenti dan sedetik kemudian dia sudah berada di atasku, menahan bobot badannya dengan kedua tangannya yang berada disamping kepalaku.

Aku menatap kedalam matanya yang dengan indahnya menatapku. Aku tahu apa yang dia inginkan, tapi aku tidak mengatakan apapun. Aku belum siap.

Baekhyun mendekatkan wajahnya padaku dan kurasakan bibirnya menempel dengan bibirku. Ia menciumku dengan lembut dan aku melingkarkan tanganku di lehernya. Ciuman Baekhyun semakin mendalam dan berubah menjadi ciuman yang penuh dengan gairah. Ia memasukkan lidahnya kedalam mulutku dan mendominasinya. Tangannya mulai bergerak menjelajahi tubuhku dan saat itulah aku mengakhiri ciumannya dan mendorongnya lembut.

"Baekoong,"

"Please?" Baekhyun memohon padaku. Aku tersenyum padanya dan menggelengkan kepalaku. "Kau juga mengatakan tidak saat natal dan tahun baru," ucapnya sambil cemberut dan aku menertawakannya. Kuletakkan telapak tanganku di dadanya yang bidang dan menatap matanya.

"Belum, Baek. Aku belum siap. Masih ada rasa takut di dalam diriku dan aku tidak tahu mengapa. Tolong jangan paksa aku melakukan ini," pintaku padanya. Baekhyun menghela napasnya dengan kecewa dan berbaring kembali disampingku.

"Baiklah. Lalu apa yang harus kulakukan dengan itu?" Tanyanya sambil melihat kearah bawah.

Aku mengikuti arah matanya dan terkejut saat mengetahuinya. Kulempar Baekhyun dengan bantal.

"Ew! Kau serius? Hanya dengan ciuman?" tanyaku sambil bangun dari tempat tidur dan berjalan ke pintu. Aku mendengarnya tertawa dan tiba-tiba ia memegang tanganku dan memutarku, membuatku dalam dekapannya.

"Sifat polosmu selalu membuatku tersenyum dan terkadang membuatku terangsang," ucapnya sebelum mengeup bibirku.

Aku mendorongnya dan membebaskan diri dari dekapannya. "Menjijikan, selesaikan dirimu. Aku akan mandi di kamar tamu saja," aku berjalan keluar dari kamar.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang