4

9.8K 720 19
                                    

Taeyeon's POV

Malam ini akan ada acara makan malam keluarga pertama sejak aku dan Baekhyun menikah. Aku tidak tahu baju seperti apa yang harus kukenakan karena aku sama sekali tidak mengenal keluarga Baekhyun. Aku tidak tahu apakah mereka memiliki selera pakaian tersendiri. Meski ini hanyalah pernikahan yang dipaksakan tetapi bukan berarti aku harus memberikan kesan buruk bukan? 

Haruskah aku bertanya pada Baekhyun? Tetapi sesungguhnya aku merasa sedikit takut dan tidak nyaman setelah kejadian semalam. Meskipun ia membatalkan niatnya dan mengurusku, aku tidak bisa menyingkirkan fakta bahwa ia hampir saja memperkosaku. 

Ah, tidak. Mungkin saja ia mabuk semalam atau memang salahku yang memakai baju seperti itu. Aku akan bertanya langsung padanya.

"Yah, Baekhyun-ah," panggilku saat aku berjalan menuju ruang TV dimana Baekhyun sedang bersantai. Aku duduk disampingnya. "Baekhyun," kucolek pinggangnya.

"Hm?" jawabnya tanpa melihat ke arahku.

"Apa yang harus kupakai untuk makan malam nanti?" tanya ku.

"Tentu saja baju," jawabnya, matanya masih terpaku ke TV.

"Bukan begitu maksudku!"

Dia memalingkan wajahnya dari TV dan menatap ke arahku. "Aku tahu. Mengapa kau menanyakan hal itu? Pakai saja apa yang nyaman untukmu," kata Baekhyun.

Aku menghela nafas dan menyenderkan kepalaku di sandaran sofa. "Tetapi mungkin orang tuamu memiliki selera gaya tersendiri dan aku hanya ingin memenuhinya," ucapku.

Baekhyun terlihat seperti berpikir sejenak sebelum akhirnya bangun dan menarikku ke lantai atas. Kami masuk ke ruang lemari di kamar kami dan Baekhyun melihat kedalam lemari kacaku. Tangan dan matanya dengan lihai memilah-milah diantara seluruh pakaian ku. Beberapa kali ia berhenti pada sebuah dress, melihat ke arahku kemudian menggelengkan kepalanya dan melanjutkan apapun yang dia lakukan.

"Oh? Apa ini?" katanya sembari mengambil kemeja biru polos. "Pegang ini sebentar," ia memberikan bahu tersebut kepadaku dan berjalan kearah lemarinya sendiri. Baekhyun terlihat sedang mencari sesuatu sampai pada akhirnya mengambil kemeja biru polos yang hampir mirip denganku.

"Ah, aku kira kita memiliki baju kembar," katanya, menunjukkan bajunya padaku.

"Kau benar! Memang hampir mirip, hanya berbeda di bahan saja. Hei, haruskah kita memakai baju senada?" tanyaku.

"Hmm, kedengarannya bagus. Ya sudah, kita pakai ini nanti malam," Katanya, menggantung baju tersebut kembali. "Kau sudah makan siang belum?"

Aku menggelengkan kepala. "Belum. Kenapa? Kau lapar?" tanyaku. Ia mengerutkan bibirnya dengan lucu dan mengangguk.

Aku tertawa dan mencubit pipinya. "Ayo, aku akan memasak untukmu," ajakku sambil berjalan keluar ruang lemari.

"Tidak! Aku masih mengingat rasa nasi gorengmu yang...." Baekhyun berhenti bicara dan wajahnya terlihat seperti ingin muntah.

"Kau berlebihan! Ayolah, aku tidak separah itu. Aku masih bisa memasak yang lain," ucapku, sedikit tidak terima atas penghinaan tidak langsung oleh Baekhyun.

"Kau yakin?" aku mengangguk dengan percaya diri dan tersenyum lebar padanya. Baekhyun menghela napas dan mendorongku keluar dari kamar. "Kalau begitu ayo."

"Ku pikir kau benar-benar akan memasak," ucap Baekhyun sambil menatap makanan di depannya. Aku mengambil sumpitku dan menatap Baekhyun.

"Maksudmu? Aku kan memasakkan itu untukmu," kataku, menunjuk makanannya.

"Ini mi instan. Dengan telur rebus,"

"Dan itu masih dihitung sebagai memasak. Sudah makan saja," kataku sambil menghisap mi ku. Aku mendengarnya menghela napas dan memakan mienya. "Enak?" tanyaku.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang