27

6.2K 477 22
                                    

"And I.... will always love you...."

Aku bernyanyi mengikuti suara Whitney yang kuputar dengan Ipodku sambil menikmati air pancuran yang mengalir ke tubuh ku. Setiap kali aku bernyanyi dikamar mandi, suaraku terdengar so damn good.

Aku mencuci rambutku dengan mata tertutup, semakin menjiwai lagu Whitney hingga saat aku merasakan sepasang tangan kuat melingkari pinggangku dan mengelus perutku yang telanjang.

"Suaramu amazing. Terutama saat diranjang, denganku,"

Aku terkejut dan membalikkan badanku. Baekhyun berada di belakangku dengan senyuman mesumnya yang menyebalkan. Aku kembali membalikkan badan dan berdiri di pojokan, menutupi area yang sudah seharusnya kututupi dengan tanganku. Mata Baekhyun bergerak atas dan bawah, memandangi tubuhku yang tidak memakai sehelai kain pun.

"A-apa yang kau lakukan disini? Keluar!" protesku namun Baekhyun hanya tertawa.

"Aku sudah melihat semuanya! Karena itu ada bayi didalam perutmu yang lucu," ujar Baekhyun.

"Shush! Pergi sana!" perintahku, sedikit memutar kepalaku kearahnya.

Alih-alih mematuhi perintahku, Baekhyun menyeringai licik. Jari-jari tangan kanannya bergerak menuju lipatan handuk yang menggantung di pinggangnya, menutupi bagian bawah tubuhnya. Dia menatapku dengan tatapan yang ia miliki kapanpun ia meminta seks padaku.

"Kau serius! Jangan berani-berani kau melepasnya!" teriakku padanya.

Namun, menjadi lelaku mesum dan brengsek pada dasarnya, dengan kecepatan kilat handuk itu terlempar entah kemana dan Baekhyun berdiri dengan bangga seperti seorang model yang sukses.

Aku berteriak terkejut dan mengalihkan pandanganku kearah tembok yang hanya beberapa cm di depan wajahku.

"Bokongmu masih terlihat bagus," pujinya.

Mendengarnya, aku langsung memutar kepala dan melotot padanya. "Diam kau. Keluarlah, aku sedang keramas!" aku memohon padanya.

"Kalau begitu mari keramas bersama!"

Aku membalikkan badan dan memukul kepalanya sebelum kembali ke pojokan. Baekhyun mengerang kesakitan.

"Kenapa kau memukulku?!" protesnya. Aku hanya diam dan memelototinya dengan segala kekuatanku. Aku yakin aku terlihat seperti anjing Poodle sekarang dan aku ingin membilas rambutku.

"Ayolah sayang," Baekhyun mulai mendekat dan aku merasakan tubuhnya yang hangat menyentuh punggungku.

Baekhyun mulai mengecup leher dan bahuku dengan sensual sedangkan kedua tangannya berada di pinggangku. Kecupannya menarik diriku dan membuatku lupa dengan semua protes ku pada Baekhyun tadi.

Namun tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang tumpul dibagian bawah, tepat di bagian bokongku.

"Yah!" Aku membalikkan badan dan mendorong Baekhyun sekuat tenaga. Dia jelas terkejut dan bingung. Aku melihat ke bagian bawah tubuhnya dan melihat penisnya yang sudah siap. Aku kembali melihat ke wajah Baekhyun dan menemukan seringaiannya yang menyebalkan itu.

"Baby. Baby Taengoo," Baekhyun memanggilku dengan nada menggoda sambil melangkah mendekat padaku.

Baru satu langkah mundur kuambil namun punggungku sudah menabrak tembok. Tanganku sudah tak lagi menutupi tubuh namun menahan Baekhyun untuk tidak mendekat lebih jauh.

"Aku ini sedang hamil! Ya Tuhan," ucapku sambil menahan kedua telapak tanganku di dadanya.

Baekhyun mengambil kedua tanganku dan memegangnya erat, mendekat padaku. Bibirnya yang lembut tiba-tiba menempel dengan bibirku. Saat ia melepaskan ciumannya dan menatapku, dapat kulihat nafsu dan gairah yang ada dalam dirinya.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Where stories live. Discover now