8

8.4K 703 36
                                    

Taeyeon POV

"Kau sudah membawa semua yang kau butuhkan?" tanyaku pada Baekhyun saat dia memasukkan tas-tasnya ke bangku belakang mobil.

"Sudah. Aku berangkat. Jaga diri ya," jawabnya sambil berjalan memutari mobil dan masuk kedalamnya. Aku mengetuk jendela mobilnya dan dia membukanya. "Kenapa?" tanyanya.

Ah, apa yang ingin kukatakan? Sejujurnya aku hanya ingin melihat wajahnya saja, karena itu aku mnegetuk jendelanya.

Buat alasan. Alasan apapun.

"Hanya, berhati-hatilah. Dan cepat pulang," ucapku. Ia tersenyum dan mengusap rambutku, sedikit mengacaknya.

"Aku tahu. Jangan terlalu rindu. Aku hanya pergi selama 2 hari dan akan pulang sebelum kau menyadarinya," dia tersenyum padaku. Aku tertawa mengejek.

"Siapa bilang aku akan merindukanmu. Pergilah dan hati-hati," ujarku dan dia mengangguk. Baekhyun menyalakan mesin dan memundurkan mobilnya. Kupandangi mobil Baekhyun yang berjalan menuju gerbang sampai pada akhirnya hilang dari pandangan ku.

Kuhela napas dan berjalan masuk ke dalam rumah. Aku bersantai di ruang TV dan terus mengganti-ganti channel. Sama sekali tidak ada yang menarik. Pada akhirnya aku hanya memainkan game di handphone sambil chatting dengan teman-temanku.

Saat aku sedang tertawa karena balasan temanku, aku mendengar seseorang memencet bel. Siapa itu? Aku meletakkan handphoneku di sofa dan berjalan menuju pintu depan.

"Yoona?" Aku terkejut begitu membuka pintu dan melihat seorang gadis tinggi dengan figure model berada di depan pintu. Seingatku aku tidak pernah mengundangnya dan aku lebih dari yakin Baekhyun juga tidak. Kalaupun iya, seharusnya Baekhyun tidak akan pergi bekerja.

"Kau sedang apa disini?" tanyaku. Dia mengacuhkanku dan mendorongku menyingkir dari jalannya sebelum ia berjalan masuk.

"Mengunjungi pacarku tentu. Mana Baekhyun?" tanyanya saat aku menutup pintu.

"Pergi bekerja selama 2 hari," jawabku, berdiri di belakangnya. "Kau mau minum?"

Ia memutar badannya dan menghadapku. "Tidak terima kasih. Kemana dia pergi?" tanyanya.

"Mengapa aku harus memberitahumu?" jawabku. Aku tidak akan memberi tahu kemana Baekhyun pergi. Aku yakin Yoona akan pergi menghampiri Baekhyun dan aku sama sekali tidak menyukai ide itu.

"Fine, aku akan mencari tahu sendiri," ucapnya sambil berjalan melewatiku dan keluar dari rumah.

Ada apa dengan gadis itu? Bisakah ia berhenti mengikuti Baekhyun?

Ya, aku merasa cemburu karenanya. Siapa yang tidak akan merasa cemburu jika ada seorang gadis yang terus mengikuti suamimu ketika gadis itu tahu bahwa lelaki itu sudah menikah?

Dua hari kemudian

Sendirian dirumah hanya dengan para pembantu dan tanpa Baekhyun mulai membuatku merasa kesepian. Aku tidak tahu mengapa tapi aku merindukannya. Aku mulai mengenang saat ia berada dirumah.

Menelanjangi dan membohongiku bahwa kami melakukan seks. Balas dendamku padanya dengan membuatkan nasi goreng super asin, dan dia beruntung hanya itu yang kulakukan. Aku bisa lebih kejam namun karena dia suamiku aku berusaha untuk sedikit lebih baik padanya.

Aku teringat di malam ia ingin melakukan seks denganku. Malam itu gambar-gambar tidak jelas mulai bermunculan di kepalaku. Aku mencoba untuk mengingat gambar-gambar itu namun justru malah membuat kepalaku sangat sakit.

"Nona Taeyeon, kau baik-baik saja?" tanya Xiumin. Dia merupakan salah satu pembantu disini dan aku berusaha membuatnya memanggilku Taeyeon karena umur kami tidak berbeda jauh. Tapi sayangnya dia menolak dan memilih untuk memanggilku nona. Setidaknya itu memang lebih baik daripada nyonya.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Where stories live. Discover now