ENDING

1.4K 85 45
                                    

Ini beneran part ending *sumveh

***

Sosok yang tengah berdiri berhadapan dengannya memandang kelu sekaligus bersedih. Entah apa yang ada dalam pikirannya kala itu, Selena tak ingin menebak. Yang jelas lelaki paruh baya itu menunjukkan raut wajah menyesal.

"Kenapa kau tak pernah jujur padaku, Selena?" ucapnya.

"A... apa yang?"

"Kenapa kau tak memberitahukan padaku tentang hubunganmu dengan Marc?"

Terkunci lagi. Selena tak bisa menghindari tatapan bersalah ayah Ariana padanya saat ini.

"Jika kau berkata apa adanya, takkan terjadi pernikahan ini, Nak. Apa kau tak menganggapku ayahmu? Kenapa kau membiarkanku berlaku tak adil seperti ini?" Isakannya meluncur begitu saja ketika melihat Selena menunduk.

"Maafkan aku Selena. Maafkan aku." Selena menangkup kedua tangan Ayah Ariana yang memegang pipinya lalu berkata tenang.

"Hubungan kami sudah berakhir. Tak ada masalah jika Marc menjatuhkan pilihannya pada siapapun. Aku merelakannya."

"Kau memang gadis bodoh yang pernah ku kenal. Kau selalu mengorbankan diri demi Ariana." Di tengah isakannya, Paman Grande sedikit menampar pelan pipi Selena secara bergantian, lebih terlihat seperti tepukan sayang.

"Tidak... tidak... tidak seperti itu, paman. Ariana juga akan melakukan hal yang sama jika itu terjadi padaku. Ini bukan masalah besar dan jangan diungkit lagi. Kumohon."

Melihat pandangan tulus gadis itu, ayah Ariana memeluk Selena dengan kasih sayang. Bagaimanapun ia tetap merasa sangat bersalah.

***

Kulihat Alex sibuk melongok mondar-mandir seperti mencari seseorang yang kutebak adalah aku. Melihatku datang bersama Ayah dan Ibu Ariana ia mendesah lega.

Uh.. tenang saja Alex, aku takkan mengacaukan pernikahan ini meski sejujurnya aku membenci pesta ini.

"Mencariku?"

Alex menganggukkan kepalanya lalu menggandeng tanganku untuk segera bersiap di tempat.

Tempatku sebagai pengiring.

Ini tak mudah. Biar kuperjelas.

Kau mencintai seorang pria, sangat mencintainya. Bahkan kau rela memberikan cintamu demi orang lain. Hanya karena ia berhutang nyawa pada ayahnya. Lalu dengan sandiwaramu--yang ternyata menyakitimu sendiri-- kau berdiri di sini, sebagai pengiring pengantinnya. Bukan sebagai mempelainya. Sekali lagi BUKAN.

Tak lama Ariana dengan gaun pengantinnya yang cantik menempati posisi tepat di belakangku dan Alex. Dapat kulihat matanya menatap punggung Alex dengan grogi. Lalu pandangannya beralih pada ayahnya yang kini membuka lengan agar Ariana menggandengnya.

Kemudian, mata lancangku melihat Marc sedang berdiri tegang tanpa senyum sedikitpun di depan Altar membuatku semakim terluka.

Berkali-kali aku memejamkan mata lalu mengambil nafas dalam-dalam untuk meredakan sakit hati.

"Masih merasa patah hati?" bisik Alex yang kujawab dengan anggukan samar.

"Kuatkanlah. Setelah ini kita pergi jauh."

"Apa? Kau ingin pergi?"

"Hemm, kau kira aku sudi serumah dengan Marc setelah ini?" Aku mencibir mendengarnya. Well, mungkin Alex hanya ingin mengubah badmoodku.

Musisi gereja melakukan tes ulang pada alat musiknya sebelum mengiringi pengantin wanita. Kualihkan pandanganku pada Ibu Rosser yang menyeka air mata dengan sapu tangan dan Ayah Julia yang merangkulnya.

A Love At The Thresold Of Twilight (Marc Marquez & Selena Gomez) COMPLETEDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant