LTT Veinticincó (25)

835 80 145
                                    

Mi Amanté

Hola, maaf jika tidak sempat membalas emailmu beberapa hari yang lalu. Aku sedang dalam perjalanan ke Ausie. Ada pertandingan hari minggu ini. Di sini, di Melbourne sangat indah. Tak kalah dengan pemandangan pantai di Jerman hehe. Ini fotoku, semoga kau tetap mengatakan bahwa aku tampan meski hanya sebatas siluet

 Ini fotoku, semoga kau tetap mengatakan bahwa aku tampan meski hanya sebatas siluet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku juga ingin segera menjemputmu. Kau tahu, ibu berulang kali bertanya kapan aku akan menyusulmu kembali. Padahal ia tahu kau akan datang sebulan lagi ke rumahku. Ya kan? Tapi tidak, kau harus menungguku untuk menjemput.
Balas jika kau punya waktu.

Marc.

Aku terkekeh membaca isi email yang baru saja kuterima dari Marc, pria yang kini sedang meraja di hatiku.

Marc, sekonyol dan seaneh apapun dia, aku merasa wanita paling beruntung memilikinya. Bukan karena ia adalah seorang juara dunia. Tidak. Aku mengenalnya saat lelaki itu mengaku bernama Marc. Marc Marquez. Bukan menyebut gelarnya. Bukan pula menunjukkan sisi terkenalnya. Aku mencintai Marc karena dia nekat menerobos masuk ke dalam hati dan hidupku, mengusik seluruh aspek kehidupanku dan menggantikan Adam.

Keberatan? Tidak!
Karena Marc yang membawa semua perubahan paling berarti dalam hidupku.

Sambil masih tersenyum, kuketik balasan email padanya.

Hola, Mi amanté.

Aku selalu mempunyai waktu untukmu. Sekarang dan untuk selamanya. Aku ingin selalu menjadi sandaran untuk setiap keluh kesahmu. Ingin menjadi orang pertama yg berbahagia ketika kau bahagia. Ingin berdiri paling depan jika ada yang menggertakmu. Aku akan menunggumu di sini.

Fotomu bagus. Apa Alex yang memfoto?
Cepatlah datang, akan kuberi hadiah untuk juara duniamu.

Selena.

***

Marc menahan nafas ketika membaca balasan email dari Selena. Perasaannya membuncah seiring kata demi kata yang diketik jemari lentik kekasihnya.

Benarkah Selena merindukannya?

Jika iya, matilah sudah semua hati untuk wanita lain. Tak ada lain lagi kecuali dia, Selena Gomez.

"Marc!" Sebuah lemparan bantal sukses membuat Marc menggeram sebal. Dilihatnya Alex yang tiba-tiba merebahkan tubuh jangkungnya di atas ranjang.

"Kau bisa mengetuk pintu dulu sebelum masuk."

"Untuk apa?"

"Hey, bukan begitu cara masuk ruang pribadi orang. Bagaimana jika aku sedang hohohihe bersama seorang wanita, huh?"

Alex tertawa.

"Memangnya berani hohohihe dengan wanita?"

"Menghina saja kau."

A Love At The Thresold Of Twilight (Marc Marquez & Selena Gomez) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang