Pacar sewaan? (✔)

Part 16 : Kecelakaan

Akhirnya pada saat itu juga, Doni membuat kesepakatan agar Maia bisa berhenti untuk menemui Al.

" Kamu bisa bawa Al kalo kamu sudah punya rumah sendiri dan usaha yang bisa buat Al hidup sejahtera bersama kamu. Saya kasih waktu sampai usia Al duapuluh tahun, kalau tidak, saya tidak akan melepaskan Al! "

Persyaratan itu Maia setujui, karena hanya itulah satu-satunya jalan agar Al bisa hidup bersamanya.

" Kak, berhentilah menangis. Aku nggak bisa liat kakak terus-terusan sedih seperti ini. Al pasti baik-baik saja bersama ayahnya.
Rhein tahu betul jika mas Doni juga sayang Al, dan tidak mungkin membuat Al kenapa-kenapa. "

" Bukan kakak meragukan sayangnya Doni sama Al, tapi kakak tidak mengerti akan semua masalah yang menimpa kakak sekarang. Al datang tapi tidak berkata jujur siapa dia sebenarnya, lalu membuat skandal dengan menjadi pacar sewaan dari Yuki. Bermain dalam film kita namun sekarang menghilang tanpa kabar. Film yang kakak jadikan satu-satunya harapan kini tidak bisa kakak andalkan lagi. Lalu apa maksud dari semua ini? "

Maia mengungkapkan semua pertanyaan yang menjadi pengusik pikirannya. Siapa yang bertanggung jawab atau setidaknya merancang semua permasalahan ini?

" Tenang kak, kita akan cari tahu ini semua. Please jangan sampai masalah ini terdengar di media, nama baik kakak akan dipertaruhkan. Kita tahu media itu seperti apa, tidak semua media memberikan info yang benar "

Maia mengangguk pasrah menuruti nasehat yang diberikan adiknya.

[•••]

" Ly, gue sangat berterima kasih karena selama ini lo selalu ada di samping gue. Gue nggak tau lagi kalo seandainya lo juga pergi ninggalin gue kayak Al yang sampe sekarang nggak ada kabar "

" Iya Ki, lo santai aja. Kita kan sahabat! "

Yuki memeluk  Ily kembali. Hari ini kedua orangtuanya menginginkan Yuki untuk kembali tinggal di rumah bersama mereka.

" Gue berangkat sekarang, lo jaga diri baik-baik di sini! "

" Lo juga, hati-hati di jalan! "

***

" Ly,,, tolong gue. Papa gue Ly, papa gue! "
Suara panik Yuki di seberang telepon membuat Ily terbangun kaget.
Baru beberapa jam lalu mereka berpisah dan sekarang Yuki kembali meneleponnya dengan suara panik.

" Lo kenapa Ki? "
Suara serak Ily menandakan jika dirinya masih sangat mengantuk, berbeda dengan Ily, suara Yuki terdengar menyedihkan. Terdengar sedikit tangisan sesenggukan saat Yuki menjawab pertanyaan yang Ily tanyakan.

" Papa gue kecelakaan Ly, please lo kesini temenin gue. Gue sendiri Ly. Mama gue tiba-tiba pingsan,, sa- at denger kabar Papa kecelaka- an . Adek gue nemenin Mama dan gue nemenin Papa yang akan dioperasi Ly. Gu - gue butuh elo sekarang! "

" Gue segera kesana! "

***

" Kak,, apa ini kerjaan kakak? "

" Maksud kamu apa Ly? "

" Please, Kakak jangan pura-pura. Aku tahu pasti kecelakaan yang dialami papa Yuki itu kerjaan Kakak, kan? Aku udah bilang, rencana itu kita tunda dulu! "

" Kenapa Ly,? iya, itu emang kerjaan Kakak, Kakak yang udah buat dia kecelakaan. Akhirnya semua bisa sesuai rencana kita. Semoga lelaki tua itu nggak tertolong dan nyusul Ayah kita di sana! "

" Kak, kenapa Kakak nggak mikir dulu sih? Gimana kalo papa Yuki beneran nggak tertolong? Yuki pasti akan sedih banget, kak! "

"Sejak kapan kamu peduli sama gadis itu? Jangan bilang kamu berubah pikiran? "

" Aku cuma-, ah udahlah kak, aku pikir semuanya udah cukup, jangan dilanjutin lagi. Yuki udah menderita.! "

" Sepertinya kamu memang sudah nggak peduli sama tujuan utama kamu. Terserah, yang pasti Kakak nggak akan berhenti sampe tujuan kakak tercapai "

Tut tut tut

Sambungan telepon terputus.

" Arghhh,,, kenapa semua jadi gini sih? "

Ily mengacak rambutnya frustrasi. Dirinya merasa gelisah. Ia baru menyadari satu hal.
Yuki selalu menganggapnya sahabat terbaik, tapi pada kenyataannya dirinya lah biang dari semua penderitaan yang dialami Yuki.
Perasaan bersalah mulai menghantui pikirannya, bagaimana suara panik Yuki saat mengabari dirinya bahwa sang ayah mengalami kecelakaan.
Bahkan sampai detik ini, Yuki masih sangat mengharapkan kedatangannya untuk sekedar memberi kekuatan.

Tbc