Part 15 : Al Menghilang

Start from the beginning
                                    

" Itu semua nggak bener Pa, itu cuma gossip, Papa jangan percaya sama apa yang media beritakan "

"Gossip?  Kalau begitu, bawa Ali kesini untuk jelaskan semuanya."

Mampuss,,,
Yuki memejamkan mata sambil menunduk.

" Kenapa kamu diam? "
Bentakan keras sarat akan kekecewaan itu kembali terdengar,
Yuki masih menunduk takut, tak tahu harus bicara apa. Menjelaskan bahwa Al menghilang sama saja dengan mengakui jika pacarnya itu memang hanya pacar pura-pura.

Takeshi menggeleng  tak percaya.
" Papa tidak menyangka jika anak kebanggaan Papa melakukan hal serendah ini. Kamu mempermainkan orang tua kamu dengan bawa laki-laki asing yang kamu bilang itu kekasih dan pada kenyataannya itu hanya pacar sewaan kamu Yuki "
Takeshi terduduk lesu menyadari bahwa yang ia pikirkan adalah kenyataan.

Tangan kirinya mengusap muka dan sesekali memijat kepalanya pelan karena pusing.

" Apa syarat Papa terlalu berat meminta kamu untuk cepat menikah? "

" Apa kamu tahu alasan papa ingin kamu cepat menikah ? "
Sebuah isakan terdengar, bukan Yuki tapi Takeshi.
Hal itu membuat Yuki makin merasa bersalah, tidak seharusnya ia membuat orang yang ia sayangi meneteskan air mata karena kesalahan yang dibuatnya.

" Maaf pa! "
Hanya itu yang bisa Yuki katakan,

" Papa hanya ingin agar ada yang menjaga kamu saat papa ninggalin keluarga ini! "

Yuki menoleh tak percaya, apa maksud papanya berkata bahwa papanya akan meninggalkan keluarga

" Yuki tau Papa marah, tapi jangan pernah bilang gitu Pa!  Sumpah demi Tuhan, jangan bilang seperti itu lagi "
Yuki mendekati lelaki yang amat ia sayangi itu dan duduk bersimpuh sambil memegang kedua tangannya, menangis terisak keduanya dalam diam.

" Berita tentang Stefan dan Yuki, itu semua bohong pa. Yuki,,,  nggak mungkin melakukan hal serendah itu apa lagi Stefan sudah punya kekasih. "

Yuki menjelaskan dengan tujuan agar papanya percaya dan tidak lagi memikirkan hal yang tidak-tidak tentang dirinya.

Takeshi mengangguk percaya dan menarik tangan puteri sulungnya untuk dipeluk,

" Papa akan tetap percaya sama kamu,  dan Papa mohon jangan lagi membuat kami kecewa. "
Yuki menggeleng dalam pelukan papanya, kembali ia memeluk tubuh papanya dengan erat.

[•••]

" Bagaimana bisa ini terjadi?  Jika berita ini terus berkembang, bukan cuma mereka yang kena dampaknya. Film kita tidak akan laku! "

" Rhein juga nggak tau kak, kakak harus sabar! "

" Gimana kakak harus sabar Rhein, film itu satu-satunya harapan untuk kakak dapetin untung besar. Kamu tahu kan alasannya apa?  Buat nebus anak kakak. Kakak udah capek sama semua penderitaan ini. Kakak ingin bahagia sama Al, kakak nggak akan ngebiarin Al tinggal bersama orang yang salah. Akan jadi apa Al jika tinggal dengan orang-orang munafik di sana? "
Wanita paruh baya itu seolah frustrasi menghadapi perkembangan berita yang terus menjadi sorotan, dan artis yang bersangkutan belum juga menampakkan diri untuk sekedar mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.

" Ya,  penyebab itu semua adalah Al. "
Sebuah suara terdengar tiba -tiba membuat dua orang kakak beradik itu menoleh bersamaan.

Muncul dua orang gadis yang sangat ia kenal di balik pintu ruangan Maia.
Yuki dan Ily.

" Apa maksud kamu? "
Maia bertanya karena tidak mengerti.

" Ya, itu semua karena anak yang akan anda tebus dari mantan suami anda itu justru dia lah penyebab semua ini. Seandainya dia tidak kabur dan datang untuk klarifikasi di depan media,  semuanya tidak akan seperti ini "

" Al?  Ali? "

" Anda bahkan tidak mengenali anak kandung anda sendiri, pantas saja jika dia tidak ingin menemui anda "
Ucap Ily kasar.

" Hey, jaga bicaramu ".
Rheina membentak Ily yang menurutnya sangat tidak sopan dengan orang yang lebih tua.
Sedangkan Yuki merasa tidak enak dengan apa yang baru saja Ily katakan.

" Apa saya salah? "
Ily menoleh ke arah Rheina seolah menantang

" Jadi maksud kamu Ali adalah Al?  Anak saya? "
Maia bertanya meyakinkan bahwa apa yang ia dengar tidak lah salah.
Ia kembali teringat saat pertama kali bertemu Al di sebuah cafe di Paris.
Pantas saja dirinya tidak merasa asing dengan lelaki tampan itu.

" Lalu kemana dia ?  Kenapa kalian baru memberi tahu hal ini sekarang!"
Maia berdiri menghampiri Yuki dan Ily,

" Maaf bu May, kami juga baru tahu hal ini. Kami sempat berencana ingin memberitahu secepatnya, namun dia kini menghilang entah kemana! "
Yuki menjelaskan dengan lembut.

Sedangkan Ily tersenyum senang dalam hati karena merasa menang.

Maia kembali duduk, ia masih mencerna semuanya baik-baik.
Apa yang Al pikirkan saat bertemu dengannya belakangan ini, tidakkah dia merindukan bundanya?
Lalu kenapa dia menghilang disaat bundanya sudah mengetahui itu semua?

Rheina mendekat pada Maia dan mengelus bahunya memberi kekuatan.

Tbc

Pacar sewaan? (✔)Where stories live. Discover now