Extra Part 2 => Kezia 'n Rafa

Start from the beginning
                                    

💛💛💛💛💛

Setelah acara ijab kabul selesai, sepasang pengantin baru berdiri menyambut beberapa tamu undangan yang datang silih berganti memberikan ucapan selamat kepada mereka. Resepsi pernikahan yang diadakan cukup meriah di salah satu hotel yang berada di Jakarta, berawal dengan kebahagiaan dan senyum indah dari semua pengunjung dan keluarga. Tapi, siapa yang menyangka kalau acara resepsi itu akan kacau balau oleh ulah dua bocah buatan Dirga dan Echa?

Dua pasang mata terus mencari keberadaan kedua anaknya yang tidak kelihatan selama dua jam acara resepsi. Mata Dirga menelusuri sekitar mencari keberadaan kedua bocah yang tidak tampak hidungnya disekitar mereka. Demikian juga Echa sama halnya seperti Dirga mencari kedua anaknya disekitar sana.

"Mas, sudah ketemu belum kedua anak kita?" tanya Echa sedikit cemas dengan keberadaan kedua anaknya yang belum ditemukan.

"Belum Cha, kira-kira kemana dua kecebong itu? Kenapa mereka selalu membuat kita repot seperti ini?" jawab Dirga tanpa memperhatikan raut wajah Echa yang terlihat sangat khawatir.

Sementara tanpa sepengetahuan mereka...

Kedua bocah yang mereka cari tengah asyik memakan makanan dibawah meja prasmanan, makanan yang secara diam-diam mereka ambil dari atas meja tempat mereka berada saat ini.

"Ka Fley, pudingna uenak ya... untung kita muakan ditolong mueja, kalau Puapa tuau tita muakan puding sebanak uini pasti tita buakal dimalahin puapa, iya kuan Kak..." ujar Friya sambil mengunyah puding coklat didalam mulutnya.

"Benal, Papa itu celewet. Kita gak boleh makan buanak-buanak disini. Ini semua kan glatis, sayang kan Fley kalau gak dimakan semuana..." Freigha mencomot agar-agar dan memasukkan kedalam mulutnya dengan sangat belepotan.

"Kak Fley, es klimna abis nih... Fleiya mau lagi es klimna..."

"Nanti Kakak ambil lagi..." kedua bocah itu asyik makan makanan yang disediakan untuk para tamu undangan di bawah meja. tanpa memikirkan bagaimana keadaan diluar sana yang tengah kebingungan akibat beberapa makanan yang hilang tanpa jejak di meja prasmanan.

"Ada apa rin?" tanya Lily melihat Erin mengerutkan dahi didekat meja prasmanan.

"Saya bingung Li, baru saja saya melihat beberapa pegawai disini mengeluarkan menu dan ditaruh disini. Tapi... belum ada lima menit, semua makanan yang ada dimeja sini menghilang..."

"Mungkin... sudah habis dimakan para tamu" Erin mengangguk ragu memikirkan jawaban Lily yang terdengar... sedikit masuk akal mungkin? Tanpa sepengetahuan mereka, dua bocah yang berada dibawah meja dekat mereka menutup mulut mereka agar keberadaannya tidak diketahui oleh siapapun.

Selang beberapa menit, Viola yang baru saja datang bersama Fadil langsung berlari ke arah meja prasmanan yang berisi rujak, puding, brownies, kue-kue kecil membuatnya tanpa sengaja melepaskan rangkulan lengan Fadil terlepas dari pinggangnya. Setelah dirinya tiba didekat meja prasmanan, dia mengelus-elus perut besarnya yang berusia 5bulan. Viola melepaskan gadis mungil dari gendongannya dan menyerahkannya kepada Fadil yang berjalan dibelakangnya.

"Mas, kamu jagain anak kita yaa..." ujar Viola yang tengah hamil anak kedua dari Fadil. Kehamilannya yang pertama akibat emosi sesaat Fadil, membuat wanita itu tidak melanjutkan kuliahnya dan terpaksa harus menikah muda di usianya yang ke 19 tahun. Dan sekarang... dia tengah hamil anak kedua berusia 5 bulan dikandungannya, tidak membuat sikap kekanak-kanakkan hilang dari dirinya dan malah semakin manja kepada Fadil, selalu menyalahkan pria itu yang telah mengambil keperawanannya saat pria itu kalap tidak bisa menahan emosi karena amarahmya yang sudah diubun-ubun.

"Ingat, ini juga karena kesalahan kamu lho..." Fadil mengambil gadis kecil dari pelukan Viola, pria itu jengah setiap kali mendengar kalimat yang sama selalu dilontarkan dari bibir cantik istri mungilnya yang sekarang berusia 22 tahun.

[03] Love Two Heart [Complete]Where stories live. Discover now